Halo agan dan sista sekalian, semoga yang ditinggal kimpoi segera dapet calon jodoh yang baru. Belakangan ini SFTH diserbu bayak banget cerita - cerita horror yang siap menemani malam suram agan dan sista sekalian. Setelah membaca sekian banyak cerita - cerita horror, entah darimana tiba - tiba terlintas dipikiran ane bagaimana kalau hantu - hantu tersebut berada dalam realitas manusia. Sungguh thread ini adalah pemikiran absurd dari ane. Semoga aja ga . Ini dia daftarnya gan.



1. Pocong - Sang Bapak



Pocong dalam imajinasi ane adalah seorang bapak. Entah kenapa ya, walaupung pocong bisa aja multi-gender tapi di bayangan ane pocong itu selalu berkelamin laki - laki. Sosok tersebut sangat pas sekali dijadikan sosok seorang bapak dalam keluarga hantu.

2. Kuntilakan - Sang Ibu



Kalau mbak - mbak yang suka ketawa - ketawa sendiri ini sangat cocok jika menjadi seorang sosok ibu. Dia adalah sosok feminis yang suka nongkong di atas pepohonan. Entah kenapa dia suka nongkrong d atas pepohonan. Mungkin dia mencari ketenangan sambil bermain handphone dan kepoin akn - akun gosip.

3. Tuyul - Sang Anak



Tuyul sering kali identik dengan bocah kecil yang sering mencuri. Mungkin dari kurang perhatian dari kedua orang tuanya. Sementara si ibu suka menyendiri dan kepoin akun gosip, si bapak suka nglayap ga tau waktu dan tempat. Jadilah dia anak kecil yang kurang perhatian. Sebenarnya dia mencuri uang agar dapat uang jajan. Kasihan sekali dia harus melakukan itu biar bisa naik odong - odong.

4. Wewe Gombel - Si Mbok Asisten Rumah Tangga



Embok - embok yang satu ini sering kali menampakan diri dengan wajah tua dan penampilan lusuh. Mungkin dia selama ini terlalu sibuk di dapur dan bersih - bersih rumah. Gimana gak sibuk, kunkun si ibu rumah tangga sibuk mulu kepoin akun gosip. Mana dia gajinya belum dibayar lagi gegara si bapak poci suka ngelayap. Mungkin gajian setahun sekali ketika pak poci pulang ke rumah. Maunya sih ditransfer aja biar bisa gajian rutin sebulan sekali.

5. Genderuwo - Tukang Kebun



Hantu yang satu ini udah mengabdi lama sekali di rumah pak poci. Dia ga dibayar pun gak papa asal gak dipecat aja. Dia adalah sosok yang pendiam dan keluar pun jarang - jarang. Dia tidak terlalu peduli dengan penampilan. Kuku - kukunya pun jarang di meni pedi. Lah gimana mau di meni pedi, gaji aja jarang dapet. Udah gitu rambut - rambut di sekujur tubuhnya dibiarkan tumbuh begitu saja. Yah sudah nasib, yang penting bisa sesekali godain mbok wewe.