l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
Ideologi Pancasila Ditolak Tetapi Kok Gaji Mau?
Ideologi Pancasila Ditolak Tetapi Kok Gaji Mau?


Senin, 19 November 2018 — 7:20 WIB

DIRJEN Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Mayjen (Purn) Soedarmo, kaget karena 19,4 % PNS menolak ideologi Pancasila. Ini berdasarkan survei Alvara atas PNS berusia 25-40 tahun. Orang-orang ini maunya apa? Mestinya keluar saja dari PNS. Gajinya mau tapi ideologi negara diemohinya. Itu namanya baru konsisten.

Di masa Orde Baru ada penataran P-4 (Pedoman dan Penghayatan Pengamalan Pancasila) untuk pejabat, PNS, pegawai swasta, pelajar, mahasiswa. Setelah masuk era reformasi, P-4 dihapus, mungkin dianggap bahwa manusia Indonesia sudah Pancasilais semua.

Sudah 20 tahun tak ada penataran P-4. Tapi di negara yang penduduknya sudah Pancasilais itu, korupsi makin marak, dekadensi (kemerosotan) moral generasi muda semakin nyata. Dari yang jadi budak narkoba, rudapaksaan sampai pembunuhan, kini menjadi berita sehari-hari.

Pemerintah kembali rindu akan pentingnya pemasyarakatan Pancasila. Sementara BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) sedang dimatangkan, di sana-sini ramai diberitakan hasil survei yang isinya mengancam NKRI. SMRC misalnya, merilis bahwa 9,2 % setuju Indonesia menjadi negara khilafah (negara Islam).

Terakhir survei Alfara yang cukup menyentak Dirjen Kemendagri Sudarmo. Bila 19,4 % PNS tidak setuju Pancasila, bararti hampir seperlima dari 4,37 juta PNS tidak suka dengan ideologi Pancasila. Ditilik dari kisaran umurnya (25-40), mereka adalah PNS-PNS produktif yang punya peluang menyebarkan “aliran-nya di lingkungan PNS itu sendiri.

Mereka ini generasi yang mengingkari sejarah. Tanpa Pancasila, Indonesia tak bisa berdiri lama, bahkan mungkin layu sebelum berkembang. Sebab setelah merdeka 17 Agustus 1945, kelompok Islam yang menjadi mayoritas ingin RI jadi negara Islam. Tapi Bung Karno tak setuju. Sebab rakyat RI bukan hanya penganut Islam, ada Kristen, Hindu, Buda.

Beruntunglah pendiri bangsa mau kompromi, sehingga akhirnya sila pertama Pancasila bisa diputuskan menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Nah, 19,4 % PNS yang menolak Pancasila, sebaiknya keluar saja dari PNS, sebagai konsitensi keyakinannya. Aneh jadinya, bila PNS itu mau gajinya, tapi menolak ideologi negara yang memberi gaji.

Sumber Berita

=================================
Komen TS

Berdasarkan ketetapan MPR no. I/MPR/2003 Butir-butir pengamalan Pancasila Sila ke-5 butir ke-7, yaitu Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah

Maka dengan ini dapat disimpulkan semua orang yang bergaya hidup mewah dan boros adalah Anti-Pancasila. 


Untuk itu saya menyarankan kepada aparat penegak hukum untuk menangkap semua orang yang mengendarai mobil mewah, memakai perhiasan, berfoya-foya, berhura-hura, menggunakan barang-barang mewah, membeli rumah mewah, menghambur-hamburkan uang untuk pemborosan lifestyle mewah seperti makan di restoran, dll

Sila pertama


Bintang

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua


Rantai

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sila ketiga


Pohon Beringin

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat


Kepala Banteng
  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima


Padi dan Kapas
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Diubah oleh l4d13put 21-11-2018 17:21
0
4.6K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan