venomwolfAvatar border
TS
venomwolf
Pedagang Pasar Sandang Tegalgubug Sehari Dapat Rp300 Juta, Kini Hanya Rp30 Juta Saja
CIREBON-Pedagang grosir kain Pasar Sandang Tegalgubug, lebih banyak melamun dibandingkan melayani barang dagangannya. Itu karena, jarangnya pembeli yang singgah di pasar yang konon katanya terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Jalan di setiap blok yang terjal dan berdebu, makin mengesankan minimnya perhatian pengelola terhadap pasar yang menjadi pusat ekonomi warga Desa Tegalgubug itu.


Salah satu karyawan penyedia kain grosir bagian pencatatan nota atau sekretaris PT JS Elang Textile, yang akrab disapa Ida (19), saat berbincang dengan wartawan koran ini menuturkan, kondisi sepinya pasar disebabkan sejumlah faktor krusial. Salah satunya, ketidakstabilan kurs rupiah terhadap dolar yang cenderung merangkak naik.

Dia menyebutkan, beberapa bulan sebelumnya, penyedia grosir tempatnya bekerja dapat mengantongi omset Rp200 juta hingga 300 juta dalam satu hari. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding yang didapat dalam kurun waktu sebulan terakhir, yang kisarannya mencapai Rp30 juta saja.


“Kalau grosir bukanya hari Jumat dari pagi sampai malam. Omsetnya jauh menurun drastis. Salah satu penyebabnya adalah turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar,” cerita Ida di waktu senggangnya, kemarin (16/11).

Ida tidak sendiri berjaga di kios penyedia bahan pakaian aneka jenis tersebut. Dia bersama rekannya bernama Kholid (27) yang juga bersentuhan langsung dengan konsumen. Kholid mengaku, pekerjaannya lebih banyak melamun daripada melayani transaksi pembelian. “Sudah 2 jam, ya seperti ini saja banyak diamnya. Kalau biasanya sih 1 menit juga beruntung bisa istirahat. Karena memang sebelumnya di sini selalu ramai,” tuturnya.

Senada dengan Ida, Kholid memaparkan, sepinya pembeli karena naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah. Sehingga berimbas pada naiknya harga jual barang kain grosir di tempatnya bekerja. Kondisi tersebut menyulitkan pihak pedagang untuk mengkalkulasi keuntungan dengan biaya tambahan lain, seperti biaya memotong kain, ongkos penjahit, transport dan keperluan lain.

“Kondisi seperti sekarang sulit untuk dikalkulasi, antara modal dan biaya tambahan lain. Mau tidak mau, dengan menaikan harga jual. Namun, hal itu juga perlu dipertimbangkan dan menyesuaikan dengan penjual grosir lain di sini (Pasar Tegalgubug, red),” paparnya.

Dampak sepinya konsumen yang didominasi masyarakat luar Cirebon itu, juga dirasakan Agus (39), salah seorang tukang parkir di pasar itu. Parkir yang biasanya selalu meluber, kini terlihat hanya beberapa saja yang bertahan. “Terlihat betul perbedaannya. Setiap pekan kondisinya semakin sepi. Biasanya di sini parkir penuh, lalu lintas pun padat. Otomatis, kita sebagai juru parkir juga menurun pendapatannya,” pungkasnya. (ade-magang)

https://www.radarcirebon.com/pedagang-pasar-sandang-tegalgubug-sehari-dapat-rp300-juta-kini-hanya-rp30-juta-saja.html


ekonomi meroket matamu! emoticon-Traveller
2
5.9K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan