Kalimat pendek itu diucapkan Hanif Fathoni, di pelaminan pada vlog yang dibuat Ria Ricis, diunggah (3/11/2018). Vlog itu sempat menduduki trending Youtube Indonesia di urutan pertama.
 
Apakah Agan atau Sista merasa kesal, bahkan sakit hati terhadap ucapan Hanif itu? Apabila iya, bisa jadi Agan-Sista memiliki obsesi terhadap JKT48, khususnya Melody. 



Memiliki Banyak Penggemar

Melody merupakan salah satu member JKT48 yang populer. Lihat saja music videoJKT48 tahun 2012-2017. Sebagian besar center (posisi di tengah saat menari) adalah Melody. Tidak banyak member yang mendapat posisi center sebanyak Melody. Kalaupun tidak menjadi center, posisi blocking-nya masih berada di bagian depan.
 
Akun-akun media sosial Melody pun memiliki banyak follower. Akun twitter.com/MelodyLaksani diikuti oleh 2,52 juta pengguna Twitter lainnya. Sementara di Instagram.com/melodylaksani92 diikuti 573 ribu akun Instagram, tercatat pada Jum’at (9/11/2018) pukul 11 WIB.


Anggaplah dari akun Instagramnya saja ada 1% penggemar Melody yang benar-benar fanatik. Dari 1% atau sekitar 5.000 itu anggaplah 50% adalah laki-laki. Jadi ada 500-an orang yang nelangsa saat melihat Melody bersanding dengan Hanif Fathoni.
 
Obsesi Terhadap Member JKT48 

Fans JKT48 dapat dikatakan unik. Mereka rela berkorban atau berperilaku tertentu untuk menjalin komunikasi serta kedekatan dengan member JKT48. Strategi pemasaran manajemen JKT48 pun mendukung hal itu. Aneka souvenir, foto, dan berbagai acara diselenggarakan untuk mendekatkan fans dan member JKT48.
 
Penelitian kualitatif yang dilakukan Widya Nur Hidayati, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro menemukan bahwa perilaku fans terhadap member JKT48 bersifat obsesif dan kolektif. Penelitian yang dituangkan dalam skripsi berjudul Pengalaman Komunikasi Fans JKT48 dalam Fandom JKT48mengungkapkan Fans JKT48 merasa segala hal terkait JKT48 adalah bagian dari semangat mereka dalam beraktivitas sehari-hari. Sebagian bentuknya adalah perilaku konsumsi terhadap JKT48 CD, DVD atau foto JKT48, teater juga konsernya. Perilaku tersebut dilakukan secara bersama-sama sehingga fans merasa tidak aneh, wajar bagi sesama fans JKT48.


 
Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, obsesi adalah ide atau perasaan yang sangat merasuki pikiran. Dari sudut pandang psikologi, obsesi merupakan gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Obsesi bisa gigih dan memerintah seseorang. Apabila seseorang terobsesi terhadap JKT48, khususnya dalam hal ini Melody, pernikahan Melody dengan seseorang yang tidak dikenalnya bisa sangat mengganggu pikiran. 
 
Mengatasi Obsesi

Fredric Neuman, M.D., Direktur Pusat Perawatan Kecemasan dan Fobia di White Plains Hospital, New York, Amerika Serikat menulis di psychologytoday.com, obsesi yang murni (bukan obsesif-kompulsif) tidak memengaruhi cara hidup seseorang. Obsesi tersebut hanya menakut-nakuti dan menimbulkan kecemasan sehingga membuat seseorang merasa tidak nyaman.
 
Tiga saran dari untuk Neuman untuk mengatasi obsesi.
 
1. Menyadari bahwa obsesi itu adalah pikiran, ide.Pada sebagian orang obsesi tidak pernah mengarah pada tindakan. Namun mengakui diri memiliki obsesi merupakan langkah awal untuk mengurangi sampai menghilangkannya.
 
2. Ide-ide gila atas obsesi tersebut bukan berarti orang yang memilikinya cacat secara moral. Apabila ditinjau ke masa lalu, bisa jadi obsesi terhadap Melody karena wajah Melody mirip dengan sang ibu saat masih muda, namun kini ibu telah tiada. Tanpa sadar sosok ibu terekam dalam alam bawah sadar, seolah mewujud dalam sosok Melody.
 
3. Berbicara dengan seseorang tentang obsesi-obsesi itu cenderung mengurangi dampaknya. Tentu saja orang tersebut dapat dipercaya. Bagus jika orang tersebut memiliki latar belakang ilmu psikologi atau sekalian saja psikolog.


 
Semoga perkiraan ane ini salah, ya Gan. Tiada yang bermasalah, Melody menikah dengan siapa saja. Melody ya Cuma Melody. Masih banyak perempuan di dunia ini yang lebih baik daripada Melody, kan ya? 


Sumber tulisan 1
Sumber tulisan 2


Foto dari 
twitter.com/MelodyLaksani
Instagram.com/melodylaksani92
imation-imagination.blogspot.com