Naufal2207Avatar border
TS
Naufal2207
KASUS PEMBUNUHAN MASSAL YANG MENGGEMPARKAN DUNIA (SALAH SATUNYA DARI INDONESIA!!!!!!)
1.Genosida Armenia
 
        Genosida Armenia,dikenal pula sebagai Pembantaian Armenia dan oleh bangsa Armenia disebut Kejahatan Besar adalah pemusnahan sistematik oleh Utsmaniyah terhadap penduduk minoritas Armenia di tanah air historis mereka di kawasan yang kini menjadi Republik Turki. Peristiwa ini terjadi selama dan setelah Perang Dunia I dan dilaksanakan dalam dua tahap:
pembunuhan besar-besaran penduduk pria dewasa melalui pembantaian dan kerja paksa, dan deportasi perempuan, anak-anak, dan orang tua dan orang sakit. Jumlah korban yang tewas akibat peristiwa ini diperkirakan antara 1 hingga 1,5 juta. Kelompok etnis penduduk asli dan Kristen lainnya seperti bangsa Assyria, Yunani dan kelompok-kelompok minoritas lainnya juga menjadi sasaran pembantaian oleh pemerintah Utsmaniyah, dan perlakukan terhadap mereka oleh banyak sejarawan dianggap sebagai bagian dari kebijakan genosida yang sama

2.Pembantaian PKI


               Setelah mendengar kabar dibunuhnya para jendral Indonesia,Presiden Soekarno memberi mandat kepada Mayjen Soeharto untuk menyatukan seluruh kekuatan yang ada yang berkaitan dengan TNI kemudian,merebut daerah penting yang telah di kuasai PKI,setelah berhasil merebut tempat tersebut,pasukan TNI mencari ke sebuah desa di mana desa itu namanya lubang buaya untuk mencari jenazah yang di buang di sana,dengan tertangkapnya beberapa pimpinan operasi TNI makin gencar melakukan penumpasan di daerah lain seperti Tegal,Brebes untuk membersihkan PKI dari Indonesia. Presiden Sukarno pada Desember 1965 pernah membentuk Komisi Pencari Fakta, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Mayjen Soemarno. Hasilnya, jumlah korban 80 ribu jiwa,tetapi pada 23 juli 2012 Komnasham mengatakan bahwa korban penumpasan PKI berkisar antara 500rb – 3 Juta jiwa.
3.Genosida Rwanda


Akar dari genosida Rwanda ini bisa diurut balik ke awal 1990-an, ketika Presiden Juvenal Habyarimana, seorang Hutu, mulai menggunakan retorika anti-Tutsi untuk menggalang dukungan dari etnis Hutu. Pada Oktober 1990, terjadi sejumlah pembantaian terhadap beberapa ratus warga etnis Tutsi.. Pemerintah dan tentara kemudian membentuk milisa yang disebut Interahamwe atau bisa diartikan "mereka yang menyerang bersamaan". Milisi inilah yang kemudian yang mempersiapkan pembersihan etnis Tutsi dengan cara mempersenjatai warga Hutu dengan senjata api dan parang. Pada Januari 1994, akhirnya pasukan PBB di Rwanda diperingatkan bahwa pembantaian besar-besaran segera terjadi. Pada 6 April 1996, Presiden Habyarimana tewas saat pesawat yang ditumpanginya ditembak jatuh. Tak diketahui apakah penembak adalahh Front Patriotik Rwanda (RPF), milisi Tutsi yang berada di luar negeri saat itu, atau para ekstremis Hutu untuk memicu pembantaian massal. Beberapa jam setelah kematian Presiden Habyarimana, para ekstremis Hutu dan militer yang dipimpin Kolonel Theoneste Bagosora langsung beraksi membunuhi warga Tutsi dan Hutu moderat. Para prajurit penjaga perdamaian Belgia dibunuh sehari kemudian dan menjadi alasan bagi PBB untuk menarik mundur pasukannya dari Rwanda. Tak lama kemudian, stasiun-stasiun radio di Rwanda menyiarkan ajakan bagi warga Hutu untuk membunuhi warga Tutsi. Tentara dan kepolisian kemudian mengarahkan pembunuhan itu, bahkan mengancam warga Hutu yang tak mau terlibat dalam kebiadaban tersebut. Ribuan orang suku Tutsi tewas dibunuh tetangga, kawan, dan kenalan mereka sendiri. Kengerian yang terjadi di Rwanda sungguh tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Meski demikian komunitas internasional, termasuk AS, ragu untuk bertindak. Mereka malah menyebut pembantaian itu hanya sebuah kekacauan di tengah perang antarsuku. Presiden Bill Clinton kemudian mengakui kegagalan pemerintahannya menghentikan genosida tersebut. Kini nasib Rwanda tergantung pada RPF pimpinan Paul Kagame untuk memulai sebuah kampanye militer untuk menguasai Rwanda dan menghentikan genosida. Pada musim panas 1994, RPF mengalahkan milisi Hutu dan mengusir mereka keluar negeri. Pada saat itu diperkirakan 75 persen etnis Tutsi di Rwanda sudah tewas terbunuh.
.
 4.Pembantaian Suku Aborigin

        Aborigin adalah salah satu ras yang paling kuno di seluruh dunia. Hasiltes DNA baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka berasal dari Asia, setelah tiba di Australia 50.000 tahun yang lalu atau lebih tua lagi. Dimulai pada tahun 1909 (dan terus ke 1970-an), pemerintah Australia menerapkan kebijakan menghapus atau mengambil anak Aborigin dari orang tua mereka.
Tujuan yang paling sesuai di belakang program ini masih bisa diperdebatkan, dengan beberapa mengklaim mereka diambil dari orang tuanya untuk "melindungi" dari cara pendidikan primitif orang tua mereka. Sementara yang lain mengklaim bahwa anak-anak Aborigin dibawa ke salah tempat untuk mencegah percampuran antar ras dengan kulit putih, atau untuk menghancurkan jejak warisan asli mereka. Sejarawan masih memperdebatkan apakah ini termasuk ke dalam genosida, tetapi pada tahun 2008, pemerintah Australia diminta permintaan maaf secara resmi kepada "generasi yang dicuri."Korban pembantaian suku Aborigin diyakini mencapai ratusan ribu.

 5.Pembantaian Warga Muslim Bosnia


Tanggal 11 Juli 1995 menjadi titik awal dari sebuah tragedi pembantaian tersadis di Eropa setelah Perang Dunia. Pada waktu tersebut, terjadi upaya pembersihan etnis, yang dilakukan pasukan Serbia terhadap ribuan warga Muslim di Srebrenica, Bosnia.Di bawah komando Jenderal Serbia, Ratko Mladic, sekitar 1.500 pasukan mengepung Kota Srebrenica yang saat itu berstatus zona aman yang dihuni umat Muslim. Pada waktu itu, zona tersebut dijaga oleh 400 anggota pasukan perdamaian PBB dari Belanda.
Alih-alih mengadang, tentara Belanda memilih untuk mundur karena jumlah prajurit yang kalah jauh dibanding pasukan Serbia. Mereka ditarik dari zona serangan ke Kota Potocari. Begitu juga dengan pengungsi setempat, yang memilih untuk mengungsi ke Kota Potocari untuk menyelamatkan diri, meski sebagian banyak yang tertangkap pasukan Serbia.Pasukan Serbia menangkap ribuan warga, termasuk 30 tentara Belanda yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB. Tentara perdamaian PBB sebenarnya disokong pasukan tempur NATO yang sempat melancarkan serangan udara ke Serbia. Namun karena mendapat ancaman keras dari Serbia, Perdana Menteri Belanda Joris Voorhoeve Belanda memerintahkan penarikan mundur pasukannya.
Beberapa hari kemudian merupakan salah satu hari paling mencekam di Eropa. Menurut saksi mata, Jenderal Serbia, Mladic mengancam kepada para tahanan Muslim bahwa jika ada satu warga dari kubunya yang mati, maka harus dibayar dengan 1.000 nyawa mereka.Sekitar 2.700 Warga Muslim yang tertangkap mulai dibantai dengan ditembak mati. Jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 8.000 orang selama 11 Juli hingga 22 Juli 1995 di Srebrenica dan sekitarnya.Para korban dieksekusi massal dengan disuruh menggali lubang beramai-ramai, kemudian ditembaki hingga mati. Konflik ini berangsur mereda hingga berdamai.

6.Suku Pygmy

Suku Pygmy hidup di Afrika Tengah, dan mereka terdiri dari beberapa suku.  Secara umum yang disebut suku Pygmy adalah mereka yang telah mencapai usia dewasa tetapi tingginya kurang dari lima puluh sembilan inci. Ada beberapa teori mengeni aalasan mereka bertubuh kecil, tetapi tidak ada yang benar-benar akurat.Sebagian besar Pygmiy yang merupakan orang primitif, tinggal di hutan. Mereka telah sangat menderita selama perang sipil Kongo di wilayah tersebut. Perwakilan Pygmy telah mengajukan banding mati-matian untuk PBB, mengklaim bahwa kelompok pemberontak seperti Gerakan Pembebasan Kongo telah berburu dan mengorbankan rakyat Pygmy seolah-olah mereka binatang liar. Diperkirakan hanya ada 500.000 orang Pygmy yang tersisa, dan jumlah mereka tajam menurun karena terjadinya pembantaian dan deforestasi.






















nikahinakumas
nikahinakumas memberi reputasi
2
5.6K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan