- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rugi PLN Membengkak Jadi Rp 18,4 Triliun Akibat Pelemahan Rupiah
TS
anarchy0001
Rugi PLN Membengkak Jadi Rp 18,4 Triliun Akibat Pelemahan Rupiah
Quote:
Rugi PLN Membengkak Jadi Rp 18,4 Triliun Akibat Pelemahan Rupiah
Kerugian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) selama sembilan bulan yang berakhir September tahun 2018 membengkak dibandingkan periode sebelumnya. Penyebabnya adalah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (kurs).
Berdasarkan laporan keuangan, PLN merugi Rp 18,4 triliun sejak awal tahun hingga 30 September 2018. Padahal, periode yang sama tahun lalu bisa untung Rp 3,06 triliun. Sedangkan semester I-2018 hanya Rp 5,3 triliun.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan salah satu penyebab kerugian tersebut adalah pelemahan kurs. “Kerugian itu akibat depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing. Kalau besok kurs menjadi Rp 10 ribu per US$, maka akan muncul keuntungan,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (30/10).
Dalam laporan keuangan, PLN memang mencatatkan laba Rp 9,6 triliun, atau naik dari tahun lalu yang hanya Rp 8,4 triliun. Namun, ada kerugian kurs sebesar Rp 17,3 triliun. Kerugian kurs ini membengkak dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian, ada pajak Rp 10,7 triliun.
Penyebab lainnya, kerugian PLN membengkak karena ada kewajiban pembayaran bunga utang. Selama sembilan bulan terakhir perusahaan listrik pelat merah itu memiliki kewajiban bunga Rp 14,2 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,7 triliun.
Adapun, pendapatan PLN selama Januari hingga September 2018 mencapai Rp 200,9 triliun atau naik dari periode tahun lalu sebesar Rp 187,8 triliun. Sedangkan beban usahanya Rp 224 triliun, membengkak dari tahun lalu Rp 200 triliun. Sedangkan subsidi dari pemerintah Rp 39,7 triliun.
Menurut Made, beban usaha meningkat karena PLN sedang melakukan konstruksi di beberapa pembangkit. Namun, di sisi lain, PLN juga melakukan efisiensi agar keuangan tidak terlalu berat. Salah satu efisiensi adalah dengan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar yang saat ini hanya 1,3%.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan debt reprofilling (penggantian jenis pinjaman). Jadi, sekarang PLN, mengganti pinjamannya ke lembaga usaha yang menawarkan bunga lebih rendah. “Kalau ada pinjaman yang jatuh tempo diganti dengan pinjaman yang lebih murah,” ujar dia.
PLN juga tengah meningkatkan penggunaan batu bara sebesar 59%. Agar tidak membebani keuangan PLN maka mengefektifkan kewajiban pasokan batu bara ke dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO). Dengan DMO ini, PLN mendapatkan harga lebih murah yakni US$ 70 per metric ton. Sedangkan harga pasar sekitar US$ 100 per metric ton.
Selain itu, PLN melakukan akuisisi perusahaan batu bara mulut tambang. Tujuannya, mendapatkan keamanan pasokan.
Lalu, PLN lebih selektif dalam pengadaan batu bara. Jadi, PLN menjaga agar kalori batu bara yang dibeli tidak turun dari angka 4.000.
(Baca: Kementerian BUMN: Rugi PLN Tak Akan Ganggu Arus Kas Perusahaan)
Di sisi lain, PLN juga menggenjot penjualan listrik. “Penjualan kelistrikan itu ada yang menyimbangkan,” ujar Made
Quote:
Semoga tidak mengganggu aliran listrik ke masyarakat.. semoga ada jalan keluar untuk PLN.
1
1.2K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan