RMOL. Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tampak tidak all out memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dicermati sejumlah kalangan.

Pengamat Politik dari LIMA Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, PAN dan PKS yang lebih memilih untuk fokus ke Pileg 2019 ketimbang Pilpres 2019 mesti dilihat secara realistis. Karena, bila mereka memfokuskan ke Pilpres 2019 yang diuntungkan adalah Gerindra dan Prabowo Subianto.

“Ini mesti disikapi secara realistis, karena mereka punya alasan bahwa bila mengkampanyekan Prabowo yang diuntungkan adalah Gerindra," kata Ray ketika saat dihubungi wartawan, Senin (29/10).

Jadi, kata Ray, PAN dan PKS yang fokus ke Pileg, karena demi kepentingan partainya. Sehingga, wajar mereka memilih untuk fokus ke Pileg.

"Kalau mereka harus all out ke partai kan yang diuntungkan partainya," kata dia lagi.
Terlebih ada parliamentary threshold di mana saat ini, PAN dan PKS menyadari partai mereka masih mengantongi 3 persen.
"Mereka menyadari, suara mereka masih 3 persen, dari yang dibutuhkan yakni 4 persen. Kalau tidak mereka tidak akan lolos," ujar dia.
Tak hanya itu, lanjut dia, PAN dan PKS cukup jeli dalam hal ini.

"Saya bilang tadi, mereka melihat figur Prabowo tak berimbas ke partai, terutama PAN Dan PKS melihat ini," demikian Ray Rangkuti.[jto]

https://politik.rmol.co/read/2018/10/29/363853/Figur-Prabowo-Tak-Berimbas-Ke-PAN-Dan-PKS-

Buat gw memang pilpres udah berakhir sejak prabolot menunjuk si kepala pete jd cawapres. Dikira duit dlm kardus bisa sepenuhnya membeli loyalitas psk dan pan.

Ternyata tidak......

Jadi dlm intern kubu oposisi ini saling memanfaatkan yg akan berakhir pada saling tikam demi menyelamatkan diri masing2 di pileg.

Dan Jokowi plg diuntungkan dlm hal ini.

Kampret2 busuk sudah tidak punya tenaga lagi utk melawan. Di medsos hanya ramai serangan2 berbau SARA.

Gw lihat di kaskus juga semakin redup perlawanan kampret yg banyak berkeliaran pake ID klonengan wakwakwak.