Pemuda !! Mengingat kata ini terasa berkobar semangat kebangsaan di mana para pemuda tanggal 28 oktober 1928 yang berada di Batavia, mengadakan kongres yang menghasilkan pedoman kebangsaan dan kesatuan untuk di perjuangkan.

Perbedaan baik suku, ras bahkan agama tak dianggap karena berada pada nasib yang sama, nasib terjajah dan hidup di bawah kekuasaan bangsa lain membuat para pemuda menyatukan tekad mereka untuk merdeka dengan nama "Indonesia".



Perjuangan mereka penuh onak dan duri bahkan tak hanya air mata, darah pun tertumpah di segala penjuru negeri. Namun setelah keadaan merdeka apa yang pemuda Indonesia lakukan ?

Miris !! Kata itu memang berdasarkan fakta di kehidupan saat ini, para pemuda hidupnya kini hancur tanpa rasa kebangsaan. Mereka senang bila harus saling ribut antar golongan, hal ini sudah dibenamkan dari masa pendidikan terlihat tawuran antar anak sekolah membuat banyak pihak meradang, tapi para pemuda ini merasa senang bisa menjadi jagoan. Hal seperti ini merembet pada fanatik kesebelasan sepakbola, hingga sering terjadi membunuh sesama anak bangsa menjadi hiburan tersendiri di kalangan para pemuda masa kini.



Dari aksi anarkis para pemuda sudah pasti ketika ia duduk menjadi wakil rakyat, sudah pasti tipikalnya suka adu mulut dan ribut layaknya anak TK hingga salah satu Presiden Indonesia pun ingin membubarkan para bapak yang senangnya bikin suasana gaduh di gedung terhormat di DPR/MPR. Tapi para wakil rakyat punya kekuatan yang tak bisa dipandang sebelah mata, sang Raja pun dilengserkan dengan cara yang cerdas.

Masihkah keadaan berulang ??

Jawabnya masih !!



Mengaku bertumpah darah satu. Tanah air Indonesia namun kenyataannya banyak organisasi senyap para pemuda yang di doktrin mendirikan negara dalam negara. Mereka terkotak-kotak hingga parahnya lagi mendekati disintegrasi karena rasa kebangsaan pudar, bahkan politik yang menghalalkan segala cara yang identik dengan "politik sontoloyo" pun selalu beredar. Miris memang tapi inilah fakta yang terjadi saat ini, suka tidak suka mau tidak mau saat ini kita menjadi bagian dalam perjalanan bangsa ke depannya.



Mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia, disini lagi-lagi tipikal pemuda masa kini ada yang pesimis dan merasa lebih memilih menjadi warga negara luar. Kenapa ?? Banyak orang pandai di negeri ini tak di apresiasi lebih oleh negara, keahlian mereka seakan di sia-siakan saja hingga akhirnya di negara orang keahliannya malah digunakan dan mendapat apresiasi tinggi dari negara yang bukan tempat tanah lahirnya. Walau sebenarnya banyak bangsa asing yang jatuh cinta dengan bangsa ini.



Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia, sayang sekali pemuda saat ini lebih senang dengan bahasa asing. Mereka berlomba untuk bisa menguasai bahasa asing seperti Inggris, Jepang atau Mandarin. Hal itu terjadi karena perdagangan bebas dan mudahnya mencari pekerjaan bila sudah khatam bahasa asing, bahkan di anak-anak muda masa kini sering terlihat bahasa gaul campur sari antara Inggris dan Indonesia di gunakan dalam bahasa sehari-hari, katanya sih biar keren dan modern.



Dari lahirnya sumpah pemuda ini setidaknya TS hanya mengingatkan masih banyak yang harus dibenahi dari para pemuda masa kini, dimulai dari diri sendiri janganlah merasa paling suci, tanamkan rasa cinta tanah air di hati.



Berjuang lah dengan apa yang kamu bisa, di mulai dari hal kecil yang ada di sekitar kita. Tanpa harus jumawa ketika masih banyak pemuda yang otaknya terjerat kasus narkoba, doa'kan mereka untuk kembali memperbaiki negeri karena tanpa para pemuda mungkin saja Indonesia sudah lama mati.

Generasi muda, adalah generasi terbaik bangsa monggo seruuputtt dolo gan.



c4punk@2018

Picture. google