FaizalamAvatar border
TS
Faizalam
Kata Menhan Ryamizard : Kekuatan Alutsista Indonesia 10 Besar Dunia
Kita patut berbangga. Karena Indonesia mask ke dalam kekuatan alutsista 10 besar dunia. Inilah yang diungkap Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. 


Pemenuhan kebutuhan pokok minimum TNI hingga 2018 telah mencapai angka 61,8 persen. Seiring itulah, tercatat bahwa kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia.

Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamzard Ryacudu menyampaikan hal tersebut dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tema "Peningkatan Stabilitas Politik dan Keamanan, Penegakkan Hukum, dan Tata Kelola", bertempat di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10/2018). 

“Negara hadir untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman kepada warga negara lewat kehadiran TNI yang professional dengan dukungan alutsista serta  komponen cadangan dan komponen pendukung, termasuk veteran dan kader bela negara,” katanya.

Menghadapi potensi ancaman nonfisik terhadap ideologi negara, Pancasila, Menhan mengatakan, diperlukan konsep pembangunan main set seluruh rakyat Indonesia, berupa penanaman wawasan kebangsaan, sebagai bagian dari dari konsep pertahanan rakyat semesta.


Terkait itulah, Menhan memaparkan, bahwa untuk alutsista terjadi peningkatan pemenuhan sejak 2015-2018. “Jika pada 2015 pemenuhan di prosentase 33,90 persen, pada 2018 penemuhan meningkat hingga prosentase 61,8 persen. Dan sekarang, kekuatan alutsista Indonesia telah berada di urutan ke-10 dunia,” katanya. 

Mendukung profesionalisme TNI, Menhan mengatakan, telah dibangun pula sebanyak 241.411 rumah prajurit atau sebanyak 46,7 persen dari total kebutuhan yang ada. Sedangkan jumlah kader bela negara, sambung dia, pada 2018 telah mencapai jumlah 83,4 juta kader.


Kemenhan sendiri, menurut Menhan, membedakan ancaman berdasarkan kondisi faktual dengan ancaman yang belum nyata dan nyata. Ancaman yang belum nyata, di antaranya, adalah peperangan. Sedangkan yang nyata adalah terorisme, bencana alam, perbatasan, siber, wabah penyakit, dan narkoba. 

Bencana alam dan teroris, yang sudah terjadi berulang-ulang sejak 4 thun lalu. Sejalan dengan ancaman tersebut, katanya, direktif disain strategis pertahanan negara Indonesia diarahkan untuk mewujudkan keamanan nasional, yang kondusif bagi stabilitas regional dan global.


Bertolak dari ancaman tersebut, direktif disain strategis pertahanan negara Indonesia diarahkan untuk mewujudkan keamanan nasional, yang kondusif bagi stabilitas regional dan global. 

“Strategi pertahanan yang dikedepankan adalah smart power, yang merupakan kombinasi dari pembangunan kekuatan hard power dan soft power,” katanya.


Hard power, menurut Menhan, kekuatan rakyat dan TNI beserta alutsistanya. Dan soft power, sambung dia, yaitu kekuatan main set dan diplomasi pertahanan di kawasan, kekuatan idealism dan hati nurani budaya bangsa. 

“Ini terbukti efektif dan tepat sasaran, sehingga kita semua bisa merasakan betapa dalam empat tahun ini kita merasa aman, tenteram, dan damai. Dalam hal ini kehuidupan bertetangga dapat dijaga dengan baik, baik di kawasan ASEAN dan di luar ASEAN,” katanya


Linknya : https://www.viva.co.id/berita/nasion...10-besar-dunia
0
2.1K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan