mukamukaosAvatar border
TS
mukamukaos
Makan Di Restoran Tapi Bayar Pakai Followers Instagram? Bisa! Di Sini Tempatnya!






Selamat pagi/siang/malam kaskuser yang budiman!

Tersebutlah sepasang sahabat bernama Tian dan Tara. Keduanya sama-sama aktif di sosial media. Namun keberuntungan Tara tidaklah sebesar yang Tuhan anugerahkan ke Tian. Ngehe, memang. Namun hal itu tak membuat hubungan kedua sahabat itu bermasalah. Malah mereka saling bahu-membahu supaya keduanya bisa tenar bareng. Mantab!


Yeah!

Suatu hari, Tara membaca sebuah artikel. Dalam artikel sederhana tersebut diberitakan bahwa ada sebuah restoran sushi yang recommended. Bahkan banyak foto tentang restoran bernama 'This is Not a Sushibar' di Instagram.

Tara teringat akan sebuah janji yang pernah ia ucapkan kalau followersInstagramnya mencapai 10k. Ia berjanji akan mengajak Tian makan di restoran. Tak peduli restoran apa, yang penting mentraktir. Tara bukan orang yang ingkar. Karena ia tidak ingin ucapannya hanya menjadi …
 


Siang itu kota Milan terasa panas. Hal itu justru membakar semangat Tara untuk membuat kawannya bahagia. Dibawanya Tian ke ‘This Is Not A Sushibar’ yang terletak di Via Nino Bixio 18, 20834 Milan, Italia. Tidak jauh dari rumah mereka berdua.
 
Tara dan Tian berdecak kagum. Resto yang didominasi oleh warna merah itu berhasil menarik perhatian keduanya. Kursi-kursi berwarna putih dengan beberapa meja senada ditata dengan apik. Lighting pun tak luput dari pengawasan sang pemilik.


Kebetulan, siang itu resto tidak terlalu ramai sehingga mereka mendapat tempat duduk yang diinginkan.

“Kamu, kok, tumben ngajak aku makan di sini?” tanya Tian membuka pembicaraan.

“Hehe. Anggap saja ungkapan kecil-kecilan karena followersIG aku udah 10k!” jawab Tara gembira.

“Wah, selamat!” Tian bertepuk tangan.

“Kamu pernah makan di sini?”

Tian menggeleng. “Belum. Padahal aku sering lewat-lewat sini. Kamu sendiri?”

“Sama.”

“Emang istimewanya restoran ini apa?”

Pakai telor, celetuk Tara dalam hati. “Jadi beberapa hari yang lalu, aku baca sebuah artikel tentang restoran ini. Pemilik dari tempat makan ini adalah Matteo dan Tomaso Pittarello. Banyak menu sushi yang bisa kamu pilih. Mulai dari Uramaki Raffaello, Gunkan Salmon, Temaki, dan banyak lagi, deh.”


“Lah, bedanya sama resto sushi lain apa? Kan, mereka juga menyediakan menu-menu serupa?”

“Ini, nih, yang menarik. Jangan kaget, ya?” Tara berkata sok misterius.

Tian memperhatikan. Menunggu jawaban atau tipuan.

“Yang bikin resto ini berbeda sehingga dikenal banyak orang adalah cara pembayarannya. Selain menggunakan metode konvensional, pakai uang atau kartu, di sini kamu bisa makan sushi bayarnya pakai followers Instagram!”

Tian terhenyak. “Serius?! Jadi semakin banyak followers, bayarnya makin murah?” ujarnya takjub sekaligus tak percaya.

Tara mengangguk. “Caranya gampang banget. Kamu tinggal tunjukin akun instagram kamu ke konter pembayaran selesai makan.”

Tian manggut-manggut. Masih mencerna kabar cihuydari sahabatnya. Namun ada sesuatu yang menggelitik pikirannya. “Kalau begitu caranya, orang-orang yang followers-nya sedikit, tidak bisa makan gratis, dong?”

“Ah, tidak juga. Jadi begini. Kalau kamu seorang selebgram dengan followers sampai ratusan ribu, kamu berhak atas sushi gratis. Baik itu makan siang atau malam. Terus, jika followes kamu lebih dari 50k sampai 100k, pihak resto bakal kasih 8 hidangan gratis. Kalau followers di lebih dari 10k sampai 50k, kamu berhak mendapat 4 hidangan gratis. Selanjutnya followers sebanyak 5k – 10k bisa menukarkan dengan 2 hidangan gratis. Terakhir, bagi yang punya 1k sampai 5k followers, dia berhak 1 hidangan gratis.”

Kedua kening Tian mengerut. “Kalau yang tidak punya 1000 followers, bagaimana? Nelangsa sekali mereka.”

Tara tertawa kecil. “Tenang saja. Pihak This is Not a Sushi Bar tuh baik. Buat mereka yang belum punya 1k followers, mereka bisa mengunggah foto ketika makan di sini, terus tag akun IG @thisisnotasushibar disertai tagar #thisisnotasushibar. Mereka akan dapat potongan harga khusus.”

Tian kembali manggut-manggut. “Apa tidak takut rugi, ya? Pada makan tapi tidak bayar?”

Tara mengedikkan bahu. “Kayaknya tidak, deh. Toh nyatanya restoran ini malah jadi tren dan banyak artikel yang mengulas tempat ini. Bahkan di Milan sendiri sudah banyak cabangnya, loh. Kalau rugi, pasti mereka udah tutup dari dulu-dulu.”

Tian mengangguk tanda setuju. “Jadi kamu mengajak aku makan di sini karena gratisan? Oalah.”

Tara tersenyum licik.



I love gratisan!



Artikel oleh Mukamukaos
#BukanEndorse
Referensi dari
1 2 3



STORY FROM THE HEART

Quote:




Diubah oleh mukamukaos 24-10-2018 15:04
0
6.7K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan