anus.buswedan
TS
anus.buswedan
Walikota Bekasi Beberkan ‘Borok’ Anies Baswedan, Ada 14!
POJOKSATU.id, BEKASI – Polemik perjanjian kerjasama pengelolaan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi terus memasnas.

Pasalnya, Pemkot Bekasi mengklaim belum mendapatkan dana kompensasi sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasama.

Pepen sendiri sepertinya sudah hilang kesabaran dengan Anies Baswedan yang disebutnya cuek bebek terkait masalah tersebut.

Pasalnya, sudah tak kurang-kurang pihaknya berkirim surat namun tak satupun digubris. Sampai saat ini, surat-surat itu sama sekali tak ditanggapi mantan Menteri Pendidikan Nasional itu.

“Masih banyak perjanjian yang belum direalisasikan DKI atas pemanfaatan lahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang,” ungkap Pepen.


Walikota yang akrab disapa Pepen itu juga membeberkan, pihaknya sejatinya sudah mengajukan proposal 1 Triliun ke Pemprov DKI sejak September 2017 lalu berkenaan kewajiban yang belum dipenuhi, namun baru digubris sekarang.

Lagi-lagi, hal itu ternyata hanya ditanggapi dengan acuh dan tak ada kejelasan sama sekali.

“Sepertinya surat peringatan kita tidak direspon berkali-kali,” sesalnya.

BACA:
Kecewa Berat, Wali Kota Bekasi Ogah Ketemu Anies Baswedan
Rahmat Effendi Minta Anies Baswedan Baca Kembali Perjanjian Kerjasama

Pepen menjabarkan, ke-14 item yang belum direalisasikan itu diantaranya pembebasan gedung SMPN 49 dan pembebasan lahan untuk sekolah terpadu (SD SMP) bertaraf internasional.

Lalu, pembebasan lahan pembangunan pengolahan air lindih, pembebasan lahan folder air Ciketing Udik.

Selain itu, ada juga pembebasan lahan gedung serbaguna Ciketing Udik dan pembebasan lahan Sumur Batu.

Kemudian, realisasi pembangunan Puskesmas Ciketing Udik, pembangunam gedung SMP 49 dan pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional.

Tak ketinggalan, revitalisasi dan penataan sekolah alam, pembangunan rumah susuh masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan balai latihan kerja.

Terakhir, yakni pembangunan gedung pemadam kebakaran, pembangunan IPAL sebelum dibuang ke Kali Asem.

“Makanya kalau kemarin kita keras, Pak Sekda mau ke sini kita tolak. Kita mau ketemu Gubernur karena Pak Sekda juga tidak bisa memutuskan kebijakan,” ucapnya.

“Tapi kalau ketemu dengan Gubernur DKI Jakarta bisa menentukan mau dikasih berapa hak dan kewajiban karena saya butuh pengolahan limbah Bantar Gebang maupun pembahasan lain soal kemitraan,” kata Rahmat.

Rahmat menegaskan, sekarang dirinya sudah tidak ingin menemui Anies Baswedan. Tapi harus Gubernur DKI Jakarta itu yang menemuinya sendiri.

“Kita tunggu dari dulu enggak pernah diundang untuk bisa menemui Gubernur (DKI Jakarta). Sampai kita kirim surat beberapa kali, perwakilannya mulu yang datang dan komunikasi,” katanya.

“Tidak mungkin lah wali kota mengundang gubernur, kemarin seharusnya gubernur mengundang kita ke sana (Balaikota) sama seperti zaman Pak Jokowi, Pak Ahok,”

“Sekarang saya malas dan enggak mau ketemu. Gubernur yang harus datang lihat langsung di Bantar Gebang, saya antar nanti, kan Pak Gubernur belum pernah lihat Bantargebang,” ujarnya.

Bahkan, Pepen tak segan-segan menutup TPST Bantargenang untuk DKI.

Jika TPST Bantargebang ditutup untuk DKI, maka sampah dari Jakarta sebanyak 7.000 ton per hari akan menggunung di ibukota.

“Kalau tidak dipenuhi, kalau tidak diberikan, ya kita hentikan kerja sama. Jangankan lagi dihentikan kerja sama, ditutup juga bisa,” ancamnya.

Besaran Dana Kemitraan yang Sudah Diterima Kota Bekasi Sejak 2015

Pemprov DKI Jakarta memiliki APBD puluhan triliun. Dengan dana kemitraaan yang disalurkan itu diharapkan kemajuan yang ada di Jakarta juga bisa terasa di kota-kota satelitnya.

Selain dengan Pemerintah Kota Bekasi, Pemprov DKI Jakarta juga membuka peluang pemberian dana kemitraan kepada kota-kota satelit di sekitarnya.

Sejak tahun 2015 hingga 2017, Pemprov DKI Jakarta rutin member dana kemitraan kepada Pemkot Bekasi dengan jumlah berbeda-beda, kecuali tahun ini.

"Dana kemitraan tahun ini memang tidak ada," ujar Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, ketika dihubungi, Sabtu (20/10/2018).

Asep mengatakan dana kemitraan tidak dianggarkan pada tahun ini karena Pemprov DKI mengalokasikannya untuk hal lain.

"Karena memang kami masih fokus untuk penyelesaian pembangunan di DKI Jakarta," kata Asep.

Berikut adalah besaran dan peruntukan dana kemitraan yang sudah diberikan kepada Pemkot Bekasi sejak 2015 :

Tahun 2015
Pemkot Bekasi mendapatkan dana kemitraan sukarela sebesar Rp 98 miliar tahun 2015. Dana itu digunakan untuk pembangunan sisi selatan Jalan Kalimalang sebesar Rp 60 miliar, pembangunan jalan dan jembatan Bojong Menteng dan Jatiasih sebesar Rp 8,1 miliar, dan penyelesaian pembangunan jembatan dan pelebaran jalan di sekitar pintu Tol Bekasi Timur sebesar Rp 30 miliar.

Tahun 2016
Dana kemitraan yang dicairkan untuk Pemkot Bekasi tahun 2016 adalah Rp 151 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai macam kegiatan yaitu rehabilitasi Jalan Pangkalan 2 menuju Jalan Pangkalan 5, rehabilitasi Jalan Pangkalan 5 menuju TPST Bantargebang, dan pengadaan alat spider excavator sebanyak 4 unit. Dana itu juga untuk pengadaan alat amphibious excavator sebanyak 1 unit, peningkatan Jalan Cikunir, pembangunan sumur artesis, dan pembebasan lahan serta pelebaran Jalan Pasar Rebo Komsen-Jati Asih.

Tahun 2017
Tahun 2017, dana kemitraan yang diterima Pemkot Bekasi sebesar Rp 248 miliar. Anggaran itu digunakan untuk pembangunan dan pelebaran jalan dan jembatan Jatiwaringin Raya sebesar Rp 43 miliar, pembangunan flyover Rawapanjang sebesar Rp 105 miliar, dan flyover Cipendawa sebesar Rp 100 miliar.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...swedan-ada-14/

Pemanfaatannya jelas.
Kata si anus rentan di korup, haha.. yg korup APBD DKI mah lu dan TGUPP serta kroni partai lu!

Yg jelas, kalau truk sampah lu mau lewat, wajib bantu penyelesaian flyover buat truk sampahmu itu!

Setelah itu warga bekasi pasti berhenti mengeluh dan lu ga perlu keluar dana hibah hibah infastruktur lagi ke depannya. Tapi kalau anus mau ngotot silahkan, resikonya ditanggung jutaan warga DKI timbunan sampah di depan rumahnya gk keangkut.

emoticon-Selamat
Diubah oleh anus.buswedan 22-10-2018 02:10
tien212700
tien212700 memberi reputasi
6
6.1K
96
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan