Namun bukan itu yang akan saya bahas sekarang. Kurang menarik, dan semua tahu ujungnya apa. Saya ingin membahas para pembunuh di Liga 1.Yah, mereka striker-striker tajam yang bisa membunuh lawannya dengan goal-goal nya. Tidak peduli indah atau tidak indah, goal tetaplah goal. Goal akan membawa kemenangan, meski bagi sebagian klub, merengek ke Papa juga bisa memberikan kemenangan.

Tanpa basa-basi lagi, pembunuh paling berbahaya di Liga 1 adalah David Da Silva. Striker Persebaya ini sudah mengemas 16 goal selama gelaran Liga 1 yang sudah memasuki pekan ke 26 ini.



Profilnya tinggi, kekar dan sangar. David adalah monster, baik di dalam maupun luar kotak pinalty. Tendangannya keras, tandukannya tajam, dan kemampuan nya menjadi tembok pemantul untuk rekannya membuka ruang menjadi nilai plus bagi striker asal Brazil ini. Pemain idola Bonek ini berpeluang menambah koleksi goalnya. Persebaya masih menyimpan 9 laga sisa, dan David Da Silva adalah pilihan utama Mang Djajang (coach Persebaya) untuk mengisi pos striker utama.



Pembunuh selanjutnya adalah Fernando Rodriguez Ortega.Ujung tombak Naga Mekes julukan Mitra Kukar sudah mengemas 15 goal, selisih satu goal dari jumlah goal yang dicetak oleh David Da Silva.



Pemain berpaspor Spanyol ini pernah memperkuat klub La Liga, Sevilla. Ketika Memperkuat Cartagena CF, Fernando Rodriguez juga pernah membobol gawang Barcelona.

bersama Carles Puyol

Jadi sudah ketahuan lah kualitas pemain satu ini seperti apa. Yang jelas, Mitra Kukar sangat bergantung dari pemain satu ini. Absennya Fernando Rodriguez, sama dengan mandulnya lini depan Mitra Kukar. Sebagai seorang Striker, Fernando punya speed kencang. Kepala dan kakinya sama-sama berbahaya.



Aliando, Si Kasep, Mang Dinobegitu Bobotoh menyebut pembunuh selanjutnya. 14 goal sudah dibukukan oleh si Kasep untuk membantu Persib kokoh di puncak klasmen Liga 1.



Striker asal Chad ini terkenal dengan heading-heading mautnya. Posturnya yang tinggi dan kekar memang menunjang buat Aliando untuk berduel bola atas dengan bek-bek lawan. Tapi jangan salah, meski terkesan besar seperti monster, si Kasep juga pelari dan jago gocek lho. Lihat saja goalnya ke Persija. Insting membunuhnya benar-benar trlihat dari striker yang sering disangsi oleh Komdis PSSI. Biasalah kalau ga disangsi, nanti goalnya nambah terus, Persib menang, juara dong.



Dari tadi pemain asing terus om? Lha gimana lagi, memang para bomber-bombe asing kok yang mendominasi peringkat atas daftar top skor. Tapi tenang, ada Nama Samsul Arif Munip, pembunuh andalan Barito Puterayang sudah menghasilkan 10 goal. Torehan Goal mantan pemain Persela ini menjadi yang paling baik diantara para bomber lokal bersama Fano Lilipaly.



Lari kencang, pintar mencari posisi adalah ciri striker satu ini. Secara postur, Samsul Arif memang bukan pemain tinggi besar yang kuat berduel satu lawan satu. Tapi kekurangan itu ditutupi dengan skill mumpuni dan ketepatan mencari posisi. Saya kira nama Samsul Arif layak dipertimbangkan masuk skuad Tim Nasional deh.



Predator terakhir datang klub jagoan saya sendiri. Bukan legiun asing, tapi pemain lokal. Panggil dia Hari Nur Yulianto, pembunuh andalan milik PSIS. 9 goal sudah dikemas oleh pemain idolanya Panser Biru dan SneX ini.



Licin dan pintar menempatkan posisi. Masih ingat dengan tiga goalnya di perebutan juara 3 liga 2 musim lalu yang membawa PSIS ke Liga 1? Itulah ciri khas seorang Mukripanggilan akrab Hari Nur. Jangan pernah memberikan sedikit ruang untuk pemain asli Kendal ini, jika tidak ingin gawang mu robek. Laga melawan PSMS di depan Papa Edy adalah contohnya.



Itulah deretan pembunuh dari klub-klub liga 1. Sejatinya sepakbola adalah keindahan. Kebanggan terbesar adalah memenangkan laga di atas lapangan. Kalau menang di luar lapangan, apalagi diatur, itu memalukan namanya. Maju terus sepakbola Indonesia. Salam Damai.


Ciao.

Sumber Referensi : sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini,sini, sini, sini
Sumber Video : sini