shandiansAvatar border
TS
shandians
[COC] 5 Tips Mendidik Anak Hiperaktif #AslinyaLo


Halo agan dan sista, berbicara tentang pernikahan pasti salah satu tujuannya adalah memiliki keturunan alias anak. Setiap pasangan pasti berharap mempunyai anak yang cerdas dan penurut. Namun semua itu tergantung kehendak Tuhan. Apapun yang Tuhan berikan sudah selayaknya untuk disyukuri. Kali ini ane akan membahas tentang anak hiperaktif dan cara mendidiknya.

Hiperaktif pada anak adalah suatu kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan anak untuk mengontrol perilakunya, sehingga aktivitasnya melebihi rata-rata anak pada umumnya. Anak yang hiperaktif biasanya susah untuk memusatkan perhatian, beraktifitas fisik yang berlebihan, dan bereaksi cepat tanpa pikir panjang.

Ane punya keponakan laki-laki dan saat ini sudah memasuki usia 5 tahun. Nah keponakan ane ini tergolong anak hiperaktif dan bandel banget, dia juga sering membuat masalah baik di rumah maupun di sekolahnya. Namun untungnya tingkat kenakalannya semakin berkurang seiring bertambahnya umur. Dengan peran dan usaha ekstra dari orang tua, guru, dan orang sekitarnya pun lama-lama keponakan ane bisa ‘diatur’ walau kadang juga masih suka memberontak. Ane pun pernah kena batunya ketika dia mau minta salah satu koleksi gundam ane tapi ane larang dan akhirnya malah dihancurin sama dia haha..
Nah berikut ini ane kasih tips cara mendidik anak hiperaktif.

1. Berikan Perhatian Khusus


Setiap anak memiliki cara berbeda-beda dalam mengungkapkan perasaan kepada orang tuanya. Untuk kasus anak hiperaktif ini untuk mengungkapkan perasaannya pun berbeda dengan anak-anak lain, dan biasanya cenderung mengarah ke hal yang negatif. Disinilah orang tua harus lebih tanggap, memberi perhatian khusus adalah cara terbaik daripada memarahinya. Memberi perhatian disini bukanlah dengan menuruti semua keinginnannya, tapi tunjukkanlah kasih sayang yang lebih agar dia percaya, merasa aman, dan nyaman dengan orang tuanya dan mau mendengarkan kata kata orang tuanya.

2. Kenali Minat dan Bakat Anak


Anak hiperaktif memiliki kecenderungan pertumbuhan kognitif yang lambat. Namun bukan berarti mereka itu anak ‘bodoh’ dan tidak memiliki potensi. Anak hiperaktif juga memiliki kelebihan tertentu yang jika dikembangkan akan menjadi kemampuan yang luar biasa. Peran orang tua sangat penting untuk mencari tahu bakat dan kemampuan anak misalnya dalam bidang musik, teknologi, seni, atau olahraga. Jika bakat anak sudah ditemukan, pastikan anak menekuni hal tersebut sehingga energi berlebih dari anak bisa tersalurkan dengan kegiatan positif. Bila perlu konsultasikan ke psikolog anak untuk membantu mengetahui minat dan bakat si anak. Untuk kasus ini keponakan ane ternyata mempunyai minat ke bidang olahraga sehingga sama orang tuanya didaftarkan di klub karate dan renang dan sejauh ini berjalan dengan baik.

3. Atur Pola Hidup dan Berikan Jadwal yang Terstruktur


Anak hiperaktif membutuhkan perintah dan pola yang jelas untuk diikuti. Pasalnya, anak cenderung lebih cepat cemas saat mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Sebagai orang tua, kalian harus membuat jadwal harian untuk si anak dan latih untuk melaksanakannya dengan rutin. Lakukan perubahan dan modifikasi pada jadwal harian bila dirasa perlu. Dengan adanya jadwal harian, anak menjadi lebih teratur untuk menggunakan tenaganya. Rutinitas pada jadwal yang ada juga membatasi anak untuk melakukan hal-hal negatif.

4. Sabar


Dalam mendidik anak hiperaktif orang tua harus memiliki kesabaran ekstra. Memang anak hiperaktif sering sekali membuat masalah dan kadang bikin orang tua jengkel dan marah. Meski begitu, sebaiknya orang tua disarankan untuk tetap tenang dan sabar. Hindari membentak, dan memberikan hukuman fisik pada anak. Jika orang tua cepat marah yang ada justru akan membuat kemarahan si anak semakin menjadi-jadi. Cara terbaik adalah tegur dan kasih tahu secara baik-baik ke anak tentang kesalahan yang ia perbuat. Berilah nasehat yang bijak dan mudah dimengerti oleh anak.

5. Kenali Gaya Belajar Anak


Orang tua wajib untuk memahami kemampuan anak dalam menerima informasi. Hal ini akan menentukan langkah untuk menerapkan gaya belajar yang tepat buat anak. Ajaklah belajar bersama dan lakukanlah tes-tes sederhana untuk mengetahui kecepatan anak dalam menangkap informasi. Apakah anak lebih cepat menerima informasi  secara audio, visual, campuran keduanya, atau malah dengan gerak motorik seperti sambil bermain. Bila sudah ketahuan cara mana yang paling efektif maka terapkanlah gaya belajar tersebut pada anak dan selalu bimbing serta dampingi anak ketika belajar.

Demikian thread dari ane. Tips-tips tersebut tentunya tidak selalu efektif dalam kasus serupa, tapi setidaknya bisa dicoba karena tips tersebut bisa berhasil ketika diterapkan pada keponakan ane (sejauh ini masih efektif dan lancar). Intinya apapun sifat sang anak, sebagai orang tua jangan sampai lelah untuk terus mendidik dan menyayanginya.


Mohon maaf juga bila ada hal yang kurang berkenan.

Terima kasih.

:terimakasih:terimakasih:terimakasih

 -------------------------------------------------------------------
ref : hasil tanya jawab
pic : 12 , 345 , 6
2
7.2K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan