ranttalkerAvatar border
TS
ranttalker
Soemitro-Prabowo dan Tradisi 'Kabur' Ke Luar Negeri
Sumber.com - Seburuk apapun citra para politisi di mata masyarakat, masih lebih baik mereka yang mau menghadapi hukum atas dosa yang telah diperbuat. Soekarno, Soeharto, hingga Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama (Ahok) adalah figur yang berani, meski mereka 'berurusan' dengan hukum.


Soekarno bermasalah karena dianggap terlalu kritis. Dia diasingkan di negeri sendiri, sampai akhirnya meninggal dalam kesendirian, kesepian. Saat sakit, Soekarno pernah disaranakan berobat ke luar negeri, namun menolak. Begitu juga dengan Soeharto. Nyaris seantero Indonesia menyerukan istilah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme terhadapnya.

Namun hingga masa tuanya, dia memilih tetap berada di Indonesia. Hingga akhir hayatnya.

Demikian juga dengan Ahok yang rela mendekap di bui atas kasus penistaan agama yang menjeratnya. Dia rela dipenjara atas dosa yang telah diperbuat.

Dalam penelurusan tim sumber.com, ada beberapa tokoh yang tidak seberani mereka dalam menghadapi hukum. Banyak malah. Mereka lebih memilih kabur ke luar negeri, lari dari masalah. Mulanya, cara ini dipakai oleh Soemitro Djojohadikusumo yang dianggap terlibat dalam Pemberontakan PRRI/ Semesta.

Pada saat itu, Soemitro juga terlibat dalam skandal korupsi dan sempat ditangkap oleh Kejaksaan Agung. Rosihan Anwar dalam Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil (2010: 114), menyebut:

“Waktu itu memang ada isu bahwa Sumitro melakukan korupsi, memberikan dana kepada Partai Sosialis Indonesia” katanya


Sebelum menghilang dari Jakarta, Sumitro adalah Menteri Keuangan dalam Kabinet Burhanuddin Harahap. Selain itu, Sumitro yang terkenal sebagai pakar ekonomi adalah pentolan Partai Sosialis Indonesia (PSI), yang di mata orang-orang PKI kerap dijuluki "sosialis kanan" atau "sosialis salon".

Menurut Abdul Haris Nasution dalam Memenuhi Panggilan Tugas: Masa Pancaroba Kedua (1984: 96-97), pada 26 Maret 1957, Sumitro memenuhi panggilan Corps Polisi Militer (CPM) di Bandung untuk diperiksa. Kala itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dijabat Kolonel Abdul Haris Nasution dan Kepala CPM adalah Letnan Kolonel Rushan Rusli—anak penulis roman Siti Nurbaya, Marah Rusli, sekaligus ayah dari musisi Harry Rusli.

“Pada bulan Mei (1957) Dr Sumitro Djojohadikusumo, melarikan diri dari tuduhan penyalahgunaan keuangan di Jakarta, juga mencari perlindungan dengan Dewan Banteng di Sumatera Barat, sambil sering melakukan perjalanan ke luar negeri,” tulis Audrey Kahin dalam Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia, 1926-1998 (2005: 304).

Kala itu, usia Sumitro menginjak kepala empat dan punya empat anak dari Dora Sigar—Prabowo Subianto adalah anak laki-laki sulungnya. Di masa itu Angkatan Darat memang sedang getol mengurusi kasus-kasus korupsi. Setelah diperiksa pada 26 Maret 1957, tak ada alasan menahan Sumitro. Ia pulang dan sempat berkunjung ke Tokyo.

Kira-kira setahun setelah Sumitro kabur, di Sumatera Barat meletus pemberontakan yang menuntut otonomi bernama Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Di mana Sumitro jadi menteri dalam pemerintahan tandingan itu.


Keterlibatan Sumitro dalam PRRI membuat pendiri PSI, Sutan Sjahrir, tampak gusar. “Sjahrir mengutus Sekretaris Jenderal PSI Djohan Sjahroezah dan Djoeir Moehamad menghubungi Sumitro di Sumatera Barat dan meminta dia menahan diri jangan sampai terhanyut oleh pergolakan daerah,” kata Rosihan Anwar—yang dekat dengan orang-orang PSI—dalam In Memoriam: Mengenang Yang Wafat (2002: 334).

Namun paska Soeharto menjadi pimpinan bangsa, Soemitro pulang. Dia kemudian bebas dari jerat hukum. Tak ada yang memeriksanya, dia pun kemudian diberi jatah Menteri Perdagangan pada 1968.

Sebelas dua belas, hal yang sama juga terjadi pada sang anak, Prabowo. Ia didakwa terlibat dalam kasus penculikan aktivis, dan bahkan bagian yang konon tak termaafkan oleh keluarga mertuanya: ia dianggap akan melakukan kudeta justru di saat kritis di bulan Mei 1998. Dia memilih Yordania, alasannya ada kepentingan bisnis disana.

https://googleweblight.com/i?u=https://sumber.com/hukum-politik/berita-terkini-hukum-politik/sumber/soemitro-prabowo-dan-tradisi-kabur-ke-luar-negeri.html&hl=en-ID

Tradisi keluarga pemberontak

emoticon-Hammer2
2
6.1K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan