mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Yenny Wahid: Partai Kami Diambil
Kamis, 13 September 2018 | 20:20 WIB
Yenny Wahid: Partai Kami Diambil

Oleh
Aries Setiawan,Anwar Sadat
Photo :
VIVA.co.id/Linda Hasibuan
Yenny Wahid

VIVA – Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, anak kedua Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mengatakan sampai saat ini keluarga Gus Dur belum menentukan dukungan dalam Pilpres 2019 mendatang. Yenny, begitu dia biasa disapa, menyebut saat ini keluarga Gus Dur masih "jomblo politik".

Ia menganggap karena status itulah yang membuat dua pasang kandidat memintanya untuk memberikan dukungan. "Memang risiko saya sebagai "jomblo politik", ada beberapa tawaran," kata Yenny di kediamannya usai menerima kunjungan Prabowo Subianto, Kamis, 13 Agustus 2018.
Selain itu, Yenny mengatakan, sejauh ini keluarga Gus Dur belum menentukan arah dukungan karena tidak memiliki partai politik. Sebab, partai yang telah dirintis dan didirikan oleh Gus Dur kini telah jatuh ke tangan orang lain.

"Kendala apa? Hehehehe. Kendalanya karena kami tidak punya partai. Partai kami diambil. Hahaha," kata Yenny seraya berkelakar.
Menurut Yenny, apabila keluarga Gus Dur masih memiliki partai, maka proses penentuan dukungan akan dibatasi dengan tenggang waktu.

"Tentu kita tidak punya mekanisme sejak awal bisa langsung terlibat. Kalau punya partai kan ada deadline sebelum didaftarkan. Ini kan enggak punya partai, jadi deadline lebih longgar," ujar Yenny.
Namun Yenny tidak menyebutkan partai apa yang dimaksudnya. Diketahui, partai yang didirikan oleh Gus Dur adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam perjalanannya, terjadi konflik antara Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar. Aksi saling pecat terjadi antara Gus Dur, yang saat itu menjabat Ketua Umum Dewan Syuro PKB, dengan Muhaimin Iskandar, yang menjabat Ketua Umum PKB.

Hingga terjadi dualisme kepengurusan dan berujung di Mahkamah Agung. Dan PKB versi Muhaimin yang sampai kini bertahan. Pada Pilpres 2019, PKB mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

https://www.viva.co.id/berita/politik/1074591-yenny-wahid-partai-kami-diambil
++++
Diambil gan..
Ayo rebut kembali dari kardus durian...

+++++

Pengamat: KPK Diintervensi di Kasus “Kardus Durian” Cak Imin
17 August 201802161

Bakal Calon Wakil Presiden yang juga Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin (tengah) berbincang bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (kiri) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, saat mendatangi kantor PBNU, Jakarta, Selasa (14/8).(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

PolitikToday – Pengamat politik Muslim Arbi menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat intervensi dalam mengusut perkara suap di lingkungan Kemenakertrans atau yang lebih dikenal dengan kasus “kardus durian”.

Indikasi tekanan tersebut terungkap dari pengakuan Mahfud MD di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) (14/8/2018).

Dalam acara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengatakan bahwa Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj meminta dirinya menyelamatkan seorang menteri yang terlibat dalam kasus korupsi itu.

“Pernyataan Mahfud MD yang diminta menyelamatkan menteri dari NU dalam kasus ‘kardus durian’ harus diproses. Jika sampai tidak diproses, ini menandakan KPK tidak independen,” kata Muslim, Kamis (16/8/2018).

Menurutnya, jika kasus itu tidak didiamkan justru akan menjadi menuai tanda tanya besar. KPK akan dinilai tebang pilih dalam penegakan hukum kasus korupsi.

Muslim menilai, dari kesaksian Mahfud MD itu juga dapat disimpulkan KPK bisa diintervensi oleh kekuasaan.

“Dari pernyataan Mahfud itu, dan faktanya mantan menteri tersebut tidak jadi tersangka, membuktikan KPK bisa diintervensi,” kata Muslim Arbi.

Di sisi lain, kata Muslim, Mahfud MD yang mengaku tahu persis soal kasus tersebut, mestinya juga harus segera melaporkan kasus Kardus Durian itu KPK.

“Mahfud sebagai pegiat antikorupsi harusnya segera melaporkan ke KPK. Siapa menteri yang terlibat kasus kardus durian itu? Kenapa Mahfud diam, padahal ngakunya punya data,” jelas Muslim.

Tak hanya itu, Muslim mengingatkan, KPK juga harus bernyali memanggil menteri yang terlibat dalam kasus kardus durian itu.

“Kalau tidak, citra KPK makin buruk,” pungkas Muslim mengingatkan.

Sebelumnya, sejumlah advokat alumni Universitas Islam Indonesia (UII) mendesak Mahfud MD mengungkap kasus korupsi yang diduga dilakukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Seperti testimoninya di salah satu acara televisi yang menyebut mantan menteri tersebut terlibat kasus korupsi “kardus durian” di lingkungan Kemenakertrans.

“Kami mendukung Pak Mahfud mengungkap nama-nama yang disebut itu. Kami juga memiliki dokumennya. Silakan buka dan kami akan back-up,” kata Kordinator Advokat UII, Ari Yusuf Amir, seperti dikutip politiktoday (16/8/2018).

“Kasus menteri terseret kasus kardus duren. Saya ingat, ketika waktu di berada di Mekkah, pagi-pagi subuh, Pak Aqil Siroj menelepon saya dan berbicara: ‘Pak Mahfud tolong, sesama kader NU tolong ini diselamatkan, nanti NU bisa rusak ini kalau kena’,” kata Mahfud MD ketika berbicara di ILC (14/8/2018) kemarin.
(raf)
http://politiktoday.com/pengamat-kpk-diintervensi-di-kasus-kardus-durian-cak-imin/
0
1.7K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan