Bagian pedoman ini akan sepenuhnya mengatur ulang tanggung jawab situs web saat menyangkut penegakan hak cipta. Hingga saat ini, apa yang disebut-sebut sebagai Pedoman ES E N S O Rmerce telah memberikan perlindungan yang luas bagi platform online agar tidak dikenakan hukuman hak cipta namun sebenarnya pedoman ini berfungsi sebagai saluran untuk unggahan pengguna internet.

Tim Berners-Lee
Dua minggu lalu, 70 orang yang paling berpengaruh di bidang teknologi menandatangani surat yang menentang Pasal Hak Cipta UE No. 13. Para perintis Internet seperti Cerf dan Berners-Lee bergabung dengan para ahli di hampir setiap aspek dunia online untuk mengatakan bahwa undang-undang tersebut akan membahayakan kebebasan berpendapatan, pendidikan, ekspresi, dan usaha kecil sambil memberikan platform utama yang sudah sangat memantau layanan mereka merupakan keuntungan tersendiri.

Vint Cerf
Pertanyaan besar seputar Pasal 13 adalah persyaratannya yang tidak jelas bahwa situs web menggunakan tindakan "tepat" untuk mencegah materi yang dilindungi hak cipta agar tidak pernah muncul di layanan mereka. Pasal ini menyarankan "teknologi pengenalan konten yang efektif" untuk digunakan beberapa kali tanpa menjelaskan apa artinya itu, bagaimana teknologi tersebut akan berhasil, bagaimana klaim akan diajukan, atau apa pun yang praktis. Untuk kritikus seperti Doctorow, kesimpulan alamiah adalah bahwa platform besar akan menggunakan sistem mereka sendiri dan semacam sistem terpusat akan diperlukan untuk sisanya.

Presiden Uni Eropa
Karena tidak ada garis besar tentang cara kerja sistem tersebut, tidak ada hukuman bagi orang yang mengklaim kepemilikan atas konten tersebut. Jika seseorang mengunggah klaim atas karya lengkap Shakespeare, yang berada dalam public domain, platform harus memutuskan sendiri apakah klaim tersebut layak mengambil resiko. Jika platform tidak ingin mengambil resiko, seseorang yang melawan klaim hak cipta harus pergi ke pengadilan.

Apa yang mungkin merupakan masalah paling penting dengan Pasal 13 adalah bahwa tidak ada pengecualian untuk penggunaan yang adil, dasar dari internet merupakan peringatan penting dalam undang-undang yang memungkinkan orang untuk merombak karya berhak cipta.

Pasal 11 seringkali disebut pajak tautan atau pajak cuplikan. Dirancang untuk mengurangi kekuasaan atas penerbit yang telah dikumpulkan oleh Google dan Facebook dalam dekade terakhir, pasal ini mengkodifikasi aturan hak cipta baru untuk menghubungkan ke organisasi berita dan mengutip teks dari cerita mereka. Platform online harus membayar lisensi untuk menautkan ke penerbit berita, dan ini secara teoritis akan membantu organisasi pendukung yang penting untuk informasi publik dan mendorong pengguna ke beranda mereka.

Peta Uni Eropa
Itu semua terdengar bagus pada prinsipnya, tetapi Pasal 11 tidak mendefinisikan apa yang merupakan tautan. Rinciannya akan diserahkan kepada 28 negara di Uni Eropa untuk mengetahui hal itu. Hal ini dapat membuka pintu bagi pelecehan politik tentang bagaimana berita tersebar di masing-masing negara, dan kemungkinan akan memiliki kebalikan dari efek yang diinginkan.

Julia Reda, anggota parlemen Uni Eropa
Google dan perusahaan besar lainnya dapat membeli atau membayar lisensi tersebut, namun tidak ada jaminan kalau organisasi kecil dapat melakukannya juga. Anggota Parlemen Eropa Julia Reda dengan tegas menentang Pasal 11 dan 13. Dia baru-baru ini menulis di situs webnya: “Alih-alih memiliki hanya satu hukum untuk wilayaseluas h Eropa, seharusnya kita memiliki 28, dengan yang paling ekstrim menjadi standar de-facto: Untuk menghindari dituntut, platform internet internasional akan termotivasi untuk mematuhi versi ketat yang diterapkan oleh negara anggota. ”

Akibat dan konsekuensi dari amandemen Pasal 11 dan Pasal 13 saat ini tetap menjadi masalah spekulasi, tetapi sifat legislasi, baik desain maupun ketidakjelasannya yang membuatnya matang untuk penyalahgunaan dan membuat semua itu tidak terelakkan bahwa mereka akan membuat internet menjadi robek dan compang-camping. Kemungkinan besar dari buntut pasal 11 adalah pembatasan pembuatan meme, remix musik, dan hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan hak cipta di Internet.

Sama seperti kasus netralitas net yang terjadi beberapa bulan lalu,
amandemen UU ini sangat berpengaruh kepada internet di penjuru dunia ini secara keseluruhan.
Jadi, bukan hanya negara Eropa yang kena tapi negara Amerika, Afrika, Karibia, hingga Asia seperti Indonesia dan Singapura juga akan terkena dampaknya.
Dampaknya adalah, ente bakalan sulit berkreasi dengan hal-hal yang dilindungi hak cipta.
Remix musik susah, mashup lagu susah, bikin meme dipenjara, bisnis online makin susah,
artis dikucilkan dan masih banyak lagi...

Nah, kalau misalnya amandemen pasal tersebut beneran terjadi, maka ane dan kreator lainnya yang bikin
thread di Kaskus tercinta kita ini juga harus membayar lisensi kepada pemilik berita aslinya. Lisensi itu sama saja seperti pajak, pajak link atau tautan. Jadi gak boleh sembarang mengutip.

Oh iya, satu lagi, kalau benar saja amandemen ini terjadi, maka ensiklopedia bebas seperti
Wikipedia, Wikia, Wikicities, dan semacamnya tidak lagi menjadi ensiklopedia bebas.
Kenapa? Karena emang gak bebas! Tiap kali edit artikel kudu izin sama adminnya dulu, mana ribet
pula ngurus izinnya!