Hello, Sis....

I am Aldys, and You?

1,5 Bulan yang Lalu

1,5 bulan yang lalu, teman TS, sebut saja namanya Zia pergi ke salah satu studio yang cukup terkenal di kota Palembang.

Melihat begitu banyak pelanggan yang berkunjung di studio tersebut untuk melakukan treatmentkecantikan, Zia pun jadi kepincut untuk mencoba treatment sulam bibir.

Awalnya, Zia merasa takut dan ragu, mengingat bibir adalah bagian sensitif dan terpampang nyata sehingga jika terjadi kesalahan, pasti akan terlihat dengan jelas dampaknya, baik luka maupun bengkaknya.

Namun, setelah bertanya panjang lebar mengenai prosedur before - after sulam dan dijelaskan juga oleh sang terapis  bahwa alat sulam bibir yang digunakan merupakan teknologi yang cukup canggih, alat-alatnya dijamin steril dan bahan-bahannya friendly untuk kulit, tekat Zia untuk sulam bibir pun tak terbendung lagi.

Hari itu juga, Zia langsung melakukan prosedur sulam bibir. Bukan tanpa alasan, bibirnya memang coklat kehitaman. Di area wajah, kekurangan di area bibirnya itu lah yang sangat menonjol. 



Proses Sulam Bibir

Seperti proses sulam bibir pada umumnya, bibir Zia dibersihkan dahulu, diolesi krim anestesi agar bibir menjadi kebal, kaku dan tidak terasa sakit dan dibingkai garis bibir terluarnya sebelum pemberian warna dengan menggunakan pena dan tinta pewarna bibir.

Pada proses pemberian warna, ada sedikit rasa sakit di bibir seperti digigit semut. Namun, hal itu wajar.

Hasil Sulam Bibir

Setelah semua proses sulam bibir selesai, bibir Zia menjadi agak dower, Gaes, seperti bengkak dan muncul kerak dari kulit bibirnya.

Menurut terapis, itu wajar karena kulit dilapisan terluar bibir akan mengelupas 3 - 5 hari hingga didapat warna bibir yang lebih merah merona dan segar.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang pantangan-pantangan, Zia pun pulang ke rumah.


Beberapa Jam Setelah Sulam Bibir

Sekitar 2 jam setelah sulam, baru terasa sekali sakit dibagian bibir. Mungkin efek anestesinya sudah hilang. Selain itu, terdapat beberapa luka dan goresan yang memang wajar dalam sulam bibir dan bibir juga masih bengkak seperti dower.

Saat melihat ke kaca, zia baru menyadari bahwa ada bagian di bibirnya yang belum terwarnai. Meskipun agak kecewa, ia memaklumi mungkin luput sewaktu pewarnaan, tapi warna bibirnya jadi tidak merata.

FYI, beberapa jam setelah sulam bibir, Zia tetap bisa makan dan minum, walaupun ada beberapa orang yang jadi susah makan dan minum karena kesakitan di bagian bibir.


5 Hari Setelah Sulam Bibir (Studio Playing Victim)

Proses pengelupasan di bibir Zia sudah selesai. Bengkaknya pun sudah hilang di hari ke-2.

Sayangnya, bibir Zia tidak ada perubahan sama sekali, Gaes. Dengan rasa kecewa, ia pun menghubungi terapisnya via WA (Zia meminta WA si terapis setelah treatment) dan mengirimkan foto terakhir kondisi bibirnya.



Si terapis pun meminta Zia untuk langsung membicarakan hal tersebut ke WA resmi studio.

Sayangnya, tanggapan dari si pembalas WA kesannya menyalahkan Zia. Zia dianggap tidak menjaga pantangan. Si pembalas WA juga menyindir Zia yang intinya kalau ingin hasil sulamnya bagus  seperti artis-artis harus berkali-kali, bukannya satu kali dan mau langsung bagus.

Padahal, Zia bukan ingin hasil seperti artis melainkan ada setidaknya perubahan before - after.

Ya, kali, Gaes. Moso si Zia gak boleh sering minum. Minimal dia minum dan wudhu, itu pun sangat hati2. Zia pun gak melanggar pantangan-pantangan lainnya.

Zia pun menekankan kepada si pembalas WA bahwa ia hanya ingin hasil!. Akhirnya, Zia diminta datang kembali ke studio untuk melakukan retouch.


Hari ke-7 : Retouch - Disaster Beginning!(Sakit Luar Biasa!)

Zia kembali lagi ke studio dan ditangani kembali oleh terapis yang sama (terapisnya baik dan ramah makanya Zia maunya sama dia lagi).

Namun, sakit yang dirasakan oleh Zia pada proses kali ini berkali-kali lipat, Gaes. Sampai-sampai, air matanya ngalir terus sepanjang proses retouch.

Sepulangnya dia ke rumah, TS sempat lihat hasilnya dan astagfirullah, Gaes! Ngeriiiiiii! Sumpah, mau nangis lagi ngetik ini karena ingat kayak apa bibir dia waktu itu. Monyong banget, bengkak, kek abis dimasa, bedanya bibirnya merah merona karena barusan di retouch.

Ngilu sendiri Lo pasti, Gaes kalau liat kondisi bibir dia waktu itu. Kita yang gak ngalamin pas liat itu bakal ikut ngerasain sakitnya.

Hari ke-3 Setelah Retouch ke-2 : Bibir dengan Puluhan Lubang Kecil dan Mengeluarkan Nanah Cair

Secara, proses pewarnaan menggunakan pen yang ujungnya tajam dengan jarum nano. Nah, di retouch ke-2 ini, bekas lubangnya itu keliatan banget dan ada banyak. Selain itu, tiap dipencet, keluar cairan nanah yang berwarna kekuningan.

Lo bayangin, Gaes. Wajar aja bibirnya bengkak kayak ikan cucut, rupanya dah terinfeksi bakteri. Itu pasti, soalnya, sampe keluar nanah.

Tiap hari Zia berusaha keras biar gak nangis depan kita, tapi kita paham Zia itu sedih luar biasa, susah makan, kesakitan dan susah bicara juga.

Tiap hari kami semua mendoakan agar Zia segera sembuh. Kami meyakinkan bahwa kondisi bibir dia makin hari makin membaik padahal mah nggak. Kami begitu agar dia gak sedih dan depresi.



Hari ke-4 Setelah Retouchke-2 : Pergi ke Dokter

Di hari ke-4, TS sarankan Zia ke dokter. Zia cerita bahwa ia dimarahin sama dokter langganannya itu karena nekat sulam bibir tanpa konsultasi sama dokternya karena jika dokternya tahu, dokternya akan melarangnya.

Menurut dokternya, sulam bibir sangat beresiko. Dokternya memberi ia sejumlah obat minum dan juga salep untuk mengobati bengkak, nanah, penghilang nyeri, dll.

Dokter juga meminta ia untuk bed rest selama 3 hari dan tidak boleh terkena AC karena akan memperburuk kondisi bibirnya untuk itu ia diberikan surat sakit agar bisa off kerja di tempat kerjanya.


10 Hari Setelah Pengobatan

Alhamdulillah, Zia sembuh total dan tidak kesakitan lagi. Setelah kesembuhannya itu, Zia berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.

Ia berjanji itu adalah terakhir dan berterima kasih pada teman-teman dan keluarganya yang telah mendoakan kesembuhannya.