madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Sandiaga Uno Bantah Pernah Akui Beri Mahar Rp 1 Trilun ke PAN dan PKS
Sandiaga Uno Bantah Pernah Akui Beri Mahar Rp 1 Trilun ke PAN dan PKS
12 Agu 2018, 23:05 WIB


Prabowo Subianto Menuju KPU

Bakal Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno berjalan kaki menuju kantor KPU dari Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (10/8). Sandiaga menyusul Prabowo Subianto menuju KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta - Bakal Cawapres Sandiaga Uno membantah adanya pemberian mahar atau dana sebesar 1 triliun untuk memuluskannya duduk jadi pendamping Prabowo di Pilpres 2019.

Sandiaga mengatakan, saat ini tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Apalagi undang-undang jelas melarang soal mahar politik.

"Sebetulnya kita bisa pastikan itu tidak betul yang disampaikan. Tidak benar itu mahar karena semuanya harus sesuai dengan undang-undang kita ini sekarang kan harus pastikan tidak bisa lagi ada hanky panky (tipu-tipu atau culas) dalam politik," kata Sandiaga di Pantai Lagoon Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8/2018).

Sandiaga pun membantah adanya pemberitaan yang menyebut kalau dirinya mengakui adanya dana sebesar Rp 1 triliun yang diberikan kepada PAN dan PKS.

"Saya enggak pernah ngomong gitu. Tapi, saya bilang, sudahlah ini kan Pilpres yang mempersatukan. Let's be friends, let's unite," kata Sandiaga Uno.

Bakal Capres/Cawapres Pemilu 2019, Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno usai menyerahkan syarat pencalonan di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8). Prabowo Subianto/Sandiaga Uno menjadi bakal calon kedua yang mendaftar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Sandiaga mengaku tidak mau bermain belakang dan membohongi publik. Tapi meski begitu, dia dia tak menampik sebagai bakal cawapres, dirinya juga menyiapkan dana kampanye yang besar untuk bertarung melawan Jokowi.

"Masyarakat marah kalo ada hanky panky, masyarakat merasa dibohongi. Nggak bisa lagi gitu terbuka aja saya bilang ini ada biaya kampanye, saya bersedia menyediakan sebagian dari dana kampanye dan ada juga bantuan kepada partai yang mengusung, itu yang jadi komitmen kita," beber dia.

kil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief menyebut adanya politik transaksional yang melibatkan Sandiaga, Gerindra, PAN, dan PKS.

Andi menyebut dalam akun Twitter-nya, Sandiaga memberikan Rp 500 miliar masing-masing untuk PKS dan PAN agar mau mencalonkan dirinya sebagai cawapres bagi Prabowo.

Baik PAN, PKS, maupun Partai Gerindra telah memberi klarifikasi dan membantah tuduhan tersebut. bahkan tak hanya itu, dari pihak PKS dan PAN berencana melaporkan Andi Arif ke polisi atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

https://www.liputan6.com/pilpres/rea...ke-pan-dan-pks

Gerindra Bantah Sandi Bayar Mahar Rp500 Miliar ke PAN dan PKS
Rabu, 08/08/2018 22:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membayar 'mahar' Rp500 miliar ke PAN dan PKS.

"Saya kira enggak benar," kata Muzani di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/8) malam.

Senada, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik juga membantah pernyataan Andi Arief yang disebutkan melalui akun Twitter @AndiArief_.

Secara terpisah, Andi Arief dalam pesan singkatnya kepada wartawan mengatakan bahwa Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di luar dugaan mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar.

"Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan," kata Andi.

Andi mengatakan Prabowo baru tadi malam datang dengan semangat perjuangan. Namun, hanya hitungan jam Prabowo disebut beribah sikap karena uang.

"Besar kemungkinan kami akan tinggallkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang masuk lumpur politik PAN PKS dan Gerindra," katanya.

Selain itu, Andi juga mengistilahkan pengaturan skor yang dilakukan Prabowo dan Sandiaga.

"Dugaan kami Sandi Uno dan Prabowo terlibat pengaturan skor dalam pertandingan dengan Jokowi," katanya. "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami."

Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_, menuliskan soal batalnya pertemuan antara SBY dengan Prabowo yang dijadwalkan akan dilangsungkan di kediaman SBY di bilangan Kuningan, Jakarta, batal dilakukan.

Menurut Andi, Demokrat menolak kehadiran Prabowo.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief melalui akun twitter @AndiArief_, Kamis (8/8).
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ke-pan-dan-pks

--------------------------

Hanya karena tudingan Andi Arief yang suka bikin fitnah di twiternya itu ... apa seorang cawapres sampai harus mundur kalau tudingannya itu bisa dibuktikannya?

Tanpa bukti yang kuat, apa iya, cuitan di twiter bisa dijadikan bukti hukum yang sah di Pengadilan? Justru cuitan di twiter si Andi Arief itu bila nggak bisa dibuktikan kebenarannya, dia bisa ditintut dengan pasal mencemarkan nama baik dan menebar fitnah. Padahal fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.


Case Close!

1
2.2K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan