Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menentukan siapa pendampingnya pada Pilpres 2019 mendatang.

Jokowi telah memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

Ada yang pro dan kontra dengan pilihan Jokowi tersebut. Terutama pada pendukung fanatik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang disebut Ahoker.

Ya, Ahoker memang selama ini disebut-sebut mendukung Jokowi dua periode.

Setelah nama Ma'ruf diumumkan sebagai cawapres, manuver sang kiai di masa Pilgub DKI kembali diungkit.

Diketahui, Ma'ruf adalah Ketum MUI yang menandatangani pendapat dan sikap keagamaan MUI yang menyatakan Ahok sebagai penghina Alquran dan penista agama.

Tak hanya itu, Ma'ruf juga merupakan saksi memberatkan di persidangan penistaan agama yang akhirnya mengantar Ahok ke dalam jeruji besi.

Fakta-fakta di atas diungkit Ahoker di media sosial.

Ace Hasan Syadzily, Ketua DPP Golkar yang juga Sekretaris Timses Ahok di Pilgub DKI 2017 meminta Ahoker move on.

Ace mengatakan Jokowi butuh dukungan penuh pendukungnya demi mempertahankan kursi RI-1 dan melanjutkan pembangunan untuk bangsa Indonesia.

"Memang kita sudah selesai pilkada DKI, persoalan hukum terkait Pak Ahok sudah dijalani secara baik di tahanan. Seharusnya sudah move on, kita kembali merajut kebersamaan untuk memenangkan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam PIlpres 2019," ucap Ace Hasan kepada wartawan, pada hari Kamis (9/8) malam.



Ace Hasan menerima keputusan Jokowi memilih Ketum MUI itu. Apalagi Ma'ruf Amin mempunyai pengalaman sebagai penyelenggara negara.

Dia juga menyebut Ma'ruf memiliki kemampuan ekonomi syariah yang mampu mendorong pemberdayaan masyarakat.

"Selain itu memiliki kemampuan ekonomi syariah yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat dan umat," ujar Ace.

mako

untuk apa dukung manusia yg tidak menghargai perasaan sahabatnya
untuk apa dukung manusia yg berbahagia di atas penderitaan sahabatnya