- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Siapkan Program Normalisasi Sungai Citarum
TS
rinaldikarza
Pemerintah Siapkan Program Normalisasi Sungai Citarum

Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Bidang Perekonomian, Safri Burhanuddin(Foto: Maritim)
Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Kemaritim, Safri Burhanuddin mengungkapkan, Sungai Citarum yang merupakan ibu kandung yang melahirkan Kota Bandung di Jawa Barat itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
“Faktanya, Citarum menjadi sungai paling kotor di dunia,” kata Safri di Jakarta, Rabu (1/8).
Dia menjelaskan, Citarum kini menjadi semacam tempat pembuangan sampah terbesar di daerah tersebut. Baik itu dari sampah alam akibat kerusakan di hulu sungai, maupun buangan limbah dari masyarakat dan sampah limbah industri.
“Citarum pun kotor, berbau busuk, dan jadi sumber penyakit,” tuturnya.
Bahkan, kata Safri, saking padat dan rapatnya sampah yang memenuhi Sungai Citarum, orang bisa berjalan di atas tumpukan sampah tersebut. Selain itu, ikan-ikan yang ada di Sungai Citarum sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena sudah terkontaminasi dengan polusi air dan plastik.
“Banyak penyakit yang timbul, terutama stunting. Biaya BPJS Jawa Barat menghabiskan anggaran hampir Rp2 triliun (20% BPJS Nasional) hanya untuk mengobati warga di sekitar Citarum,” paparnya.
Program Normalisasi Sungai Citarum
Sementara itu, Sekretaris Menko (Sesmenko) Maritim, Agus Purwoto menambahkan, bahwa pada Oktober 2017 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan untuk membereskan Citarum.
“Presiden Jokowi menargetkan, normalisasi Sungai Citarum harus selesai dalam kurun waktu delapan tahun, tepatnya pada 2025,” terangnya.
Mega proyek ini melibatkan tiga kementerian dan sembilanbelas instansi/lembaga terkait. Termasuk Perguruan Tinggi, TNI, Polri, dan Kejaksaan. Keterlibatan TNI, Polri, dan Kejaksaan ini dibutuhkan untuk penegakan hukum.
“Sungai Citarum adalah masalah besar bangsa kita yang tak bisa dibiarkan lagi. Karena ini menyangkut masa depan kita. Terutama terkait dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia,” kata Agus.
Sementara itu, pada Rabu (1/8), Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan pertemuan dengan para pengusaha yang mempunyai pabrik di sepanjang Sungai Citarum. Luhut pun meminta kepada para pengusaha untuk berkomitmen dalam membantu pemerintah untuk membersihkan dan memulihkan Sungai Citarum.
“Bila pengusaha tidak mengikuti komitmen yang sudah disepakati, maka pemerintah akan bertindak tegas dengan menutup pabrik yang melanggar aturan yang sudah disepakati bersama. Pemerintah meminta para pengusaha untuk membuat Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL),” tegas Luhut.
Sumber
0
700
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan