Lalu Muhammad Zohri sempat kebingungan mencari bendera Merah Putih setelah dipastikan jadi juara dunia. Ia akhirnya mendapatkan bendera Indonesia dari panitia yang sudah menyiapkannya.



KABAR keberhasilan Lalu Muhammad Zohri meraih gelar juara dunia lari 100 meter U-20 disambut antusias oleh warga Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Rasa bangga dan haru dirasakan oleh keluarga dan seluruh warga Dusun Karang Pangsor serta Pemerintahan Kabupaten Lombok Utara.

“Kami merasa bangga dan haru. Tapi semua itu kembali atas kehendak Tuhan. Maka kami wajib menggelar syukuran sederhana di rumah kami,” ujar Fazilla, kakak Zohri, Kamis (7/12/2018).

Bupati Lombok Utara, Nazmul Ahyar ikut dalam syukuran tersebut.


Syukuran yang digelar warga Dusun Karang Pangsor ini sederhana, dengan air mineral dan nasi balap atau nasi bungkus.

Sebelumnya, sejumlah staf Pemerintah Kabupaten Lombok Utara mengatakan, bupati tidak akan datang, karena Zohri masih berada di Finlandia.


Tempat tidur Lalu Muhammad Zohri, yang meraih medali emas kejuaraan dunia atletik U20, sangat memprihatinkan. Zohri tinggal di Lombok Utara, NTB. (Twitter.com)


“Ada banyak kegiatan Pak Bupati di pondok pesantrennya, jadi tidak bisa datang,” tutur seorang staf yang langsung pergi setelah mengambil foto rumah Zohri.

Deddy Mujadid, Plt Kabag Humas Pemkab Lombok Utara pada Kompas.com juga membenarkan Bupati Nazmul Ahyar tidak bisa hadir karena sejumlah kesibukan.

"Namun pemkab akan membuat sambutan khusus saat Zohri pulang nanti” ungkap Dedy.

Tetapi tak berapa lama, tiba-tiba bupati datang dan melihat langsung rumah Zohri.

Ia mengaku baru pertama kali datang melihat rumah Zohri.

'Ini baru pertama kali kesini dan melihat langsung rumahnya,” imbuhnya.

Nazmul mengatakan, karena prestasi Zohri, rumah atlet lari itu akan diperbaiki.
Namun ada kemungkinan lainnya, yakni dibangun di tempat yang berbeda.

Nazmul juga diminta warga memimpin syukuran itu, karena telah datang melihat pahlawan mereka.

Zohri tinggal bersama dua orang kakaknya, Fazilla (28), yang setiap harinya bekerja sebagai juru masak di kawasan wisata Terawangan.

Selain dengan Fazilla, Zohri tinggal bersama kakak laki-lakinya, Lalu Makrib, yang bekerja serabutan.

Kedua orangtua Zohri telah lama meninggal. Sang ibunda, almarhumah Sairiyah meninggal saat Zohri duduk di bangku SMP. Ayahnya, almarhum Lalu Ahmad, meninggal 2017 lalu. (*)



http://wartakota.tribunnews.com/2018...ngkus?page=all