Setelah pencarian dan operasi penyelamatan yang melelahkan dan membutuhkan waktu selama berhari berhari hari, 12 pemain klub sepak bola "Wild Boars" dan seorang pelatihnya yang terperangkap di dalam gua selama 10 hari hingga ditemukan tim penyelamat akhirnya berhasil dikeluarkan dari dalam gua. Total mereka sudah berada di dalam gua selama 17 hari.

Seperti kita ketahui, 12 anak anak dan seorang pelatihnya ini terperangkap dalam gua sejak 23 Juni 2018. Mereka masuk ke dalam gua karena ingin melakukan semacam ritual inisiasi, yaitu menuliskan nama mereka di dinding bagian dalam gua. Tanpa mereka sadari, hujan turun dan membanjiri jalan masuk gua sesaat setelah mereka masuk dan mereka terperangkap di dalam gua.

Mereka ditemukan pada tanggal 2 Juli pukul 21:40 malam oleh 2 penyelam asal Inggris yang turut terlibat dalam operasi pencarian.

Segala upaya dilakukan dan skenario penyelamatan pun dibuat. Bantuan dari berbagai negara berdatangan baik secara instistusi pemerintahan, Organisasi non pemerintahan, swasta, dan juga individu termasuk salah satunya Technopreneur Elon Musk yang dijuluki Iron Man di dunia nyata.

Berlomba dengan waktu sering meningkatnya bahaya dari dalam gua dan cuaca di luar gua, pada hari Minggu, 8 Juli 2018, diputuskan untuk memulai operasi penyelamatan.

Operasi dimulai pukul 10 pagi waktu setempat, setelah mengeluarkan 4 orang anak di operasi hari pertama ini, operasi dihentikan pada pukul 22:00 waktu setempat dan akan dilanjutkan keesokan harinya.

Operasi penyelamatan kedua dimulai pada Selasa, 9 Juli 2018, pukul 11:00 waktu setempat. Pada operasi hari ini tim penyelamat berhasil mengevakuasi 4 orang anak hingga total sudah 4 orang anak dievakuasi dan masih tersisa 4 orang anak dan 1 pelatihnya bersama dengan 4 orang penyelam AL Thailand serta seorang dokter di dalam gua. Operasi dihentikan pada pukul 22:00.

Operasi dilanjutkan pada Selasa, 10 Juli 2018, 19 orang penyelam AL Thailand masuk ke dalam gua pada pukul 11. Operasi penyelamatan hari ini diperkirakan akan memakan waktu lebih lama dari 2 operasi sebelumnya, diharapkan seluruhnya bisa dievakuasi hari ini.

Angkatan Laut Thailand mengumumkan melalui akun Facebook resminya.


Pernyataan itu di-posting pada hari Selasa, 9 Juli 2018 pukul 18:51 waktu setempat, yang artinya lebih cepat dari operasi 2 hari sebelumnya.

Operasi penyelamatan dinyatakan sukses namun belum sepenuhnya selesai karena masih harus menunggu 3 penyelam AL Thailand dan seorang dokter yang masih di dalam gua. Pukul 21:40, BBCmelaporkan keempatnya sudah keluar dari dalam gua dan operasi penyelamatan akan segera berakhir.


Inilah 3 penyelam AL Thailand dan seorang dokter yang terakhir keluar dari gua. Sumber Foto: https://web.facebook.com/ThaiSEAL/ph...813738/?type=3

Keempat penyelam terakhir yang keluar dari gua disambut bagikan pahlawan oleh tim penyelamat yang menunggu di luar gua.


Pukuk 22:30, Pimpinan SAR, Narongsak Osotthanakorn, secara resmi mengumumkan 12 anak dan pelatihnya telah dievakuasi dari dalam gua. Operasi penyelamatan dinyatakan selesai dan restorasi area gua akan segera dilakukan. Narongsak Osotthanakorn juga berterima kasih kepada 10.000 sukarelawan yang telah bekerja siang malam tanpa kenal lelah selama 17 hari operasi pencarian dan penyelamatan ini.

Ia bersama Jongkhlai Worapongsathon, Deputi Direktur Jenderal Kehutanan dan konservasi alam Thailand, juga turut memberikan gelar "Pahlawan Tham Luang" kepada Saman Kunan yang tewas dalam Operasi penyelamatan.

Keberhasilan tim penyelamat dalam melakukan evakuasi mendapat perhatian dari seluruh dunia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui cuitannya menyampaikan pujian kepada .....

"Atas nama Amerika Serikat, selamat kepada SEALs Angkatan Laut Thailand dan seluruh keberhasilan penyelamatan 12 anak laki-laki dan pelatih mereka dari gua berbahaya di Thailand. Momen yang indah - semua dibebaskan, pekerjaan hebat!" - @realDonaldTrump

Perdana Menteri Inggris, Teresa May juga menyampaikan melalui cuitannya:


Klub Sepak bola Manchester United melalui akun twitternya menyampaikan selamat serta mengundang mereka ke Old Trafford:


Melibatkan Banyak Pihak.



Kejadian ini telah menyita perhatian dan mendapat simpati dari seluruh dunia, siapapun ingin membantu semampunya.

Setidaknya militer dari 5 negara terlibat dalam misi penyelamatan ini, para penyelam profesional dari bernagai negara turut mengerahkan kemampuannya. Angkatan bersenjata Thailand mengerahkan 1000 personel dalam operasi ini.

Elon Musk menawarkan beberapa solusi yang memungkinkan digunakan untuk operasi penyelamatan. Dia juga membuat kapal selam mini untuk mengangkut anak anak keluar dari gua. Namun Kapal selam itu tidak praktis untuk digunakan di operasi penyelamatan ini. Kapal selam mini itu dinamakan Wild Boar, sesuai nama klub sepak bola mereka.



Warga sekitarpun turut serta membantu, ibu ibu rumah tangga membangun dapur umum dan memberikan makanan gratis kepada tim yang terlibat dan awak media.

Para laki laki yang memiliki kendaraan memberikan tumpangan gratis dari dan ke lokasi gua.



Seorang warga negara Amerika yang fasih berbahasa Thailand dan sudah lama menetap di desa sekitar gua turut menawarkan bantuan sebagai penerjemah dan memungut sampah di lokasi.



Para petani senang meski sawah mereka rusak dibanjiri air dari gua yang dipompa keluar. Mae Bua Chaicheun seorang petani pemilik lahan seluas 5 acre di dekan gua Tham Luang mengungkapkan kepada ABC News:


Total air yang telah dipompa dari dalam gua hingga Selasa, 10 Juli 2018, diperkirakan sekitar 243 juta liter. Jumlah itu mampu mengisi stadion Luzhniki hingga setinggi 34 meter.


Sumber Gambar: multimedia.scmp.com

Sang Pelatih.



Terlepas dari komentar kontroversi yang beredar, sang pelatih memiliki peran penting dalam menjaga 12 anak anak selama 10 hari terperangkap di dalam gua.

Ekapol, 25 Tahun, seorang yatim piatu sejak usia 10 tahun. Ekapol seorang mantan biarawan, Ia berhenti menjadi biarawan karena harus merawat neneknya yang sakit.

Setiap hari dia rutin mengunjungi kuil untuk beribadah dan menjadi asisten pelatih sepak bola "Wild Boars"pada sore harinya.



Berdasarkan pengalamannya sebagai biarawan dia mengajarkan anak anak untuk bermeditasi dan mengkonversi energi selama bertahan hidup 10 hari di dalam gua tanpa makanan. Mereka hanya minum dari air yang menetes dari stalaktit dan mengalir di dinding gua.

Kondisi mental merekapun cukup bàik saat pertama kali ditemukan oleh tim penyelamat.


Kondisi mereka saat pertama kali ditemukan oleh tim penyelamat.

Ekapol pun menuliskan sebuah surat permohonan maaf yang ditujukan kepada orang tua korban yang telah menunggu di lokasi.



Orang tua anak anak itu tidak menyalahkan Ekapol.



Mereka sangat senang akhirnya bisa keluar dari dalam gua, orang tua dan keluarga keduabelas anak-anak sudah menunggu dan sebentar lagi mereka akan berkumpul kembali, namun tidak bagi Ekapol yang merupakan yatim piatu. Tidak ada keluarga yang akan menyambutnya.

Kabar Duka.



Wakil Gubernur Chiang Rai, Passakom Boonyaluck, menyampaikan kabar duka kepada media, "Kabar duka, mantan anggota kami yang membantu misi ini meninggal dunia tadi malam sekitar pukul 02.00 dini hari".

Sukarelawan itu bernama Saman Kunan, merupakan mantan anggota Angkatan Laut Thailand, meski sudah pensiun dari Angkatan Laut Saman Kunan turut membantu dalam operasi penyelamatan sebagai pribadi.

Menurut keterangan komandan Angkatan Laut, Apakorn Yookongkaew, "Saman Kunan saat itu bertugas mengantarkan tabung oksigen ke dalam gua, namun saat kembali dari dalam gua dia kehabisan oksigen".

Ini membuktikan bahwa bagi penyelam berpengalamanpun penyelaman di gua Tham Luang memiliki risiko sangat tinggi..

Penghormatan setinggi tingginya kepada beliau yang telah mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan 13 nyawa lainnya.

Pelajaran yang bisa diambil.



Meskipun kita tidak terlibat langsung, namun kita bisa melihat bahwa nilai nilai kemanusiaan tidak mengenal batas negara, perbedaan keyakinan, warna kulit, bahasa, status sosial atau apapun. Atas nama persatuan dan kemanusiaan hal hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Segala bentuk terima kasih yang tak ternilai dan apresiasi setinggi tingginya untuk mereka yang telah mengorbankan segala galanya demi operasi penyelamatan yang bisa dikatakan hampir mustahil ini.

Hooyah!



Referensi:
1. www.afp.com/en/news/23/all-12-boys-and-coach-rescued-thai-cave-doc-17e7vw12
2. www.bangkokpost.com/news/general/1501054/cave-mission-officially-accomplished
3. fingfx.thomsonreuters.com/gfx/rngs/THAILAND-ACCIDENT-CAVE/0100711G258/index.html
4. www.bbc.com/news/live/44755093
5. www.abc.net.au/news/2018-07-07/thailand-cave-rescue-water-floods-volunteers-rice-farm/9951636