riceudukAvatar border
TS
riceuduk
Fenomena Naturalisasi di sepakbola Asia Tenggara
Fenomena Naturalisasi di sepakbola Asia Tenggara

 Mungkin kalo kita bilang tentang naturalisasi, pasti nama-nama yang kita inget ada Cristian Gonzales nya Indonesia, atau Alexander Duric legenda nya Singapura, atau younghusband bersaudara jagoannya Filipina. Mengingat sepakbola di Asia Tenggara bisa dibilang paling tidak diunggulkan dibandingkan negara-negara Asia lainnya yang udah sangat berkembang hingga diperhitungkan di pentas dunia seperti Jepang, Korea Selatan, Iran hingga Syria yang hampir menembus piala dunia 2018 jika tidak kalah dari Australia, sangat wajar kalau fenomena naturalisasi cukup eksis di negara-negara Asia Tenggara. Sejumlah negara memanfaatkan jejak historis mereka untuk menaturalisasi sejumlah pemain bola asing yang masih memiliki darah negara tersebut, tapi ada juga yang menaturalisasi pemain tersebut karena sudah cukup lama berkarir di negara tersebut dan sudah diakui dalam segi skill sehingga pantas untuk dinaturalisasi. Nah berikut daftar negara-negara yang mulai menggunakan jasa pemain naturalisasi nya untuk mengangkat performa tim sepakbola mereka.
1. Singapura
Spoiler for Singapura:

 Singapura sendiri bisa dibilang jadi pelopor naturalisasi di Asia Tenggara. Terbatasnya pilihan dan talenta dalam sepakbola membuat Federasi sepaktetepura melakukan kebijakan naturalisasi pemain asing untuk menambah kualitas di dalam tim nasional Singapura sendiri. Tahun 2004 jadi awal debut pemain-pemain naturalisasi Singapura yaitu Daniel Bennet, Agu Casmir dan Itimi Dickson dan sukses tumbangkan Indonesia di final, padahal Indonesia sedang berada di masa keemasan dengan adanya Hendro Kartiko, Ilham Jaya Kesuma dan Elie Aiboy yang lagi bagus-bagusnya. Dan di tahun 2012, pemmain-pemain naturalisasi ini kembali jadi andalan ketika Singapura sukses kembali menangkan piala AFF dengan mengandalkan striker Veteran Alexander Duric, Mustafic Fachrudin, dan Qiu li.

2. Filipina
Spoiler for Filipina:


 Berbekal jejak historis sebagai negara bekas jajahan sejumlah negara, Filipina kayaknya memanfaatkan peluang ini dengan baik untuk memanggil sejumlah pemain keturunan mereka untuk membela panji Filipina di turnamen Internasional. Tahun 2010 pun jadi debut sejumlah pemain naturalisasi seperti Younghusband bersaudara, Neil Etheridge, Alexander Borromeo dan juga Jason De Jong serta beberapa pemain lainnya. Hasilnya sangat baik karena Filipina sukses menembus semifinal AFF sebelum ditaklukan Indonesia.

3. Indonesia
Spoiler for Indonesia:

 Indonesia juga mulai menggunakan jasa pemain naturalisasi di tahun 2010 dengan memasukkan Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim yang sudah menjadi WNI di ajang AFF. Dinilai berhasil, PSSI mulai melakukan naturalisasi beberapa pemain lagi seperti Diego Michiels, Rafael Maitimo. Namun program ini mulai jadi boomerang saat AFF 2012. Karena saat itu terjadi dualisme, PSSI hanya bisa memakan pemain IPL yang notabene minim jam terbang dan melakukan blunder dengan naturalisasi pemain keturunan yang punya kualitas buruk seperti Toni Cusell dan Johnny Van Breukering yang lebih terkenal karena bobotnya yang sangat besar.

4. Malaysia

Spoiler for Malaysia:

 Malaysia sendiri sempat melakukan larangan pemain naturalisasi untuk memperkuat tim harimau malaya, namun Federasi sepakbola malaysia akhirnya luluh dan mulai menggunakan jasa pemain-pemain keturunan atau naturalisasi. Beberapa nama yang sudah menembus tim inti adalah Darren Lok, Kiko Insa dan Natxo Insa, dan yang paling baru ada La’vere Corbin Ong. Dengan pemain naturalisasi ini diharapkan mampu mendongkrak daya saing di timnas sendiri setelah sempat mengalami penurunan kualitas sejak generasi Safee Sali.

Spoiler for Vietnam:

 Bersinar dengan talenta lokal nya, Vietnam akhirnya ketularan dengan menggunakan jasa pemain naturalisasi. Bahkan jika ditotalkan sudah ada 18 pemain naturalisasi yang bermain di Liga utama Vietnam dan divisi satu! Pemain naturalisasi tersebut ada yang memiliki darah Vietnam dan ada juga yang naturalisasi diluar darah Vietnam.

Memang Naturalisasi sendiri bisa jadi jalan praktis untuk meningkatkan kualitas sebuah tim, namun kesuksesan sesaat itu bisa jadi sirna apabila talenta lokal malah tidak berkembang karena tergerus persaingan dengan pemain-pemain keturunan tersebut.
Diubah oleh Kaskus Support 12 08-07-2018 09:35
0
17K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan