Akhir-akhir ini suhu politik di negeri ini cukup memanas, hal ini ditandai dengan persiapan politik oleh para partai politik dalam mendulang suara baik di pilkada serentak tahun ini hingga pemilu legistatif dan presiden di tahun depan. Tagar ganti presiden yang di suarakan oleh oposisi pemerintah  digunakan demi menggalang dukungan dari masyarakat. tak kalah dengan oposisi,  para pendukung pemerintah pun ikut unjuk gigi dan membuat counter attack dengan tagar-tagar tandingan yang membuat suhu politik mulai sedikit memanas meski pemilu presiden satu tahun lagi.

Kembali lagi ke pihak oposisi dan pendukungnya, bukan hanya sekedar membuat tagar ganti presiden saja yang mereka buat, namun juga sampai membuat kaos dan juga membuat lagu yang berkaitan tagar ganti presiden yang menjadi pro kontra di masyarakat akhir-akhir ini. Kita mungkin akrab dengan lagu-lagu yang beragam dalam kehidupan sehari-hari dan terkadang kita menemukan lagu yang bermuatan politis di dalammya.


Bicara tentang lagu tentunya umumnya setiap orang suka dengan lagu dengan berbagai alirannya mulai dari pop, rock, jazz dan sebagainya seringkali kita dengarkan sehari-hari. Siapa yang tak suka dengan lagu? Nadanya yang mengasyikan dan juga liriknya yang meresap ke hati seringkali membuat seseorang betah lebih lama mendengarkan setiap lagu-lagu yang diputar mulai dari nada gembira, sedih hingga yang bikin baper.

Lirik-lirik yang menggugah dan bisa mempengaruhi seseorang membuat para politikus hingga simpatisan pun seringkali menggunakan lagu untuk  menarik banyak dukungan dan simpati dari masyarakat. kita mungkin masih teringat pada tahun 2009 lalu, saat SBY yang mencalonkan lagi sebagai presiden untuk periode kedua aktif berkampanye bersaing dengan Megawati dan Jusuf Kalla. Dalam satu cara kampanyenya yang menarik bukan hanya slogan yang ditawarkan dengan kata "lanjutkan" saja, tetapi juga dengan mengkampanyekan dirinya lewat sebuah lagu kampanye yang terinspirasi dari lagunya atau jingle salah satu mie instan yang terkenal di indonesia, para calon presiden yang lain tidak menggunakan cara ini layaknya yang dilakukan oleh tim pemenangan SBY. Terlepas berpengaruh atau tidak, Akhirnya SBY berhasil mempertahankan posisi presidennya dan melanjutkannya dalam periode kedua.

Di tempat daerah ane sendiri di jawa barat, ane pun terkadang sering melihat dan mendengar dari setiap calon wakil daerah pun seringkali mengeluarkan album lagu sebagai alat untuk kampanyenya, sebagai contohnya pemenang pilgub 2008 dan 2013 di jawa barat selidik demi selidik menggunakan lagu juga untuk kampanye dan bahkan lagunya pun dibuat satu album. Jangan lupakan juga kemenangan jokowi di pilpres 2014 pun dalam masa kampanyenya salah satu medianya kampanye yang digunakannya juga melalui musik, yaitu  melalui lagu yang berjudul "salam dua jari" yang dibuat oleh para pendukungnya.


Tak dapat dipungkiri memang lagu-lagu yang diciptakan dipengaruhi oleh pembuatnya, entah itu lirik yang membakar semangat hingga yang menyentuh hati dan mengusik kembali memori lama. Tak jarang setiap orang terlarut pikirannya dalam setiap lagu yang didengarkannya. Lagu atau musik bukan sebagai hiburan semata, namun juga bisa digunakan sebagai alat untuk menyebarkan pengaruh kepada orang yang mendengarkannya. Tak dapat dibantah lagi bahwa politik sudah mendarah daging dalam setiap kehidupan kita dan bukan hal yang mustahil lagu-lagu yang tercipta pun tak jarang mengandung unsur politik di dalamnya.

Ditengah mulai memanasnya suhu politik negeri ini, sudah selayaknya kita bersikap bijak dengan keadaan, termasuk menyikapi lagu-lagu yang bernuansa politik. Menurut agan dan sista lagu yang bernuansa politik bagus atau tidak sih? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.



Sumber :
Opini pribadi
Sumber 1
Sumber 2
Sumber gambar via google images