Apa yang terlintas dalam pikiran kita saat mendengar kata kaya? Umumnya orang berpikir bahwa kaya adalah memiliki kelebihan harta dan hidup serba berkecukupan. Namun juga ada yang mengartikan bahwa kaya itu bukan sekedar materi semata namun juga kaya hati dan juga moral. Begitu banyak Ragam cara orang mengartikan tentang kekayaan. Siapa yang tak ingin kaya? Setiap orang pastinya ingin bisa menjadi kaya dan hidup berkecukupan, hanya saja ada yang berhasil meraihnya dan juga ada pula yang hanya menjadi angan semata dalam hidupnya. Tak jarang menjadi seseorang yang kaya menjadi ambisi bagi sebagian orang untuk bisa meraihnya entah itu menjadi selebritas, jabatan hingga bentuk popularitas lainnya.


Setiap orang pasti tak ingin hidup susah dan ingin hidupnya tak serba kekurangan, semua kerja keras dilakukan untuk bisa bertahan hidup dan berjuang ditengah deras dan kerasnya kehidupan. Kekayaan terkadang menjadi fatamorgana bagi seseorang hingga tak jarang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Lalu pentingkah kita untuk menjadi kaya? Jawabannya penting gan sis asalkan dalam hal kebaikan, jadilah orang kaya yang bukan hanya hidup berkecukupan namun juga mampu menderma untuk orang lain yang membutuhkan asalkan cara menempuhnya yang baik dan dibenarkan, bukan dari hasil yang tidak halal seperti mencuri, merampok dan lain-lainnya.

Meskipun saat ini hidup belum terlalu cukup, tapi setidaknya tumbuhkan mental yang kaya dalam diri sendiri, mulai dari hindari meminta-minta seperti minta di beri hadiah atau minta diberi traktiran sama orang lain. Setiap orang pasti  suka sekali bila diberi hadiah atau traktiran, namun alangkah baiknya jika paradigma itu diubah, lebih suka memberi hadiah atau traktiran dibanding menerimanya hal ini bertujuan agar melatih diri kita untuk tidak terbiasa meminta-minta dan merasa kurang dengan yang ada. Pola Gaya Kehidupan juga baiknya di ubah dan tidak lagi mengedepankan konsumerisme, tapi lebih ke menabung dan investasi ataupun menjalankan usaha yang menghasilkan untuk bisa memiliki mental yang kaya. Memang semua itu tak mudah, namun jika mempelajarinya dengan tekun bukan tak mustahil untuk diwujudkan.

Melihat pada kondisi negeri ini, kemiskinan menjadi masalah yang harus diselesaikan pemerintah. Tak jarang orang hidup susah di negeri ini, mereka sangat membutuh bantuan dari banyak orang untuk bisa bangkit dari keterpurukannya. Mental yang kaya diperlukan banyak orang agar bisa menjalani hidup ini bukan sekedar bermalas-malasan ataupun menjadi peminta-minta. Seringkali kita mendengar berita bahwa ada pengemis yang kaya, sungguh rasanya miris sekali mendengarnya. Kaya bukan berarti hanya sekedar banyak uang semata, namun juga disertai mental yang baja dan pantang untuk meminta-meminta. Mungkin negeri ini harus belajar dari kesuksesan umar bin abdul aziz, khalifah dari dinasti umayyah yang berhasil mengentaskan kemiskinan dalam negerinya walau pemerintahannya hanya sebentar saja, zakat pada masa itu cukup efektif mengentaskan kemiskinan, karena banyak orang yang hidupnya terlihat kurang namun mereka umumnya menolak untuk menerima zakat, sungguh mental kaya seperti ini lah harus dimiliki oleh bangsa kita.


Bukan hanya sekedar mengentaskan kemiskinan, namun juga membangun mental yang kaya bagi setiap orangnya. Maka janganlah heran kalau ada lembaga sosial banyak yang menyalurkan bantuan ke masyarakat tidak langsung secara tunai dan lebih ke pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, ini bertujuan bukan hanya sekedar mengentaskan kemiskinan secara fisik namun juga mengatasi kemiskinan mental berupa rasa malas dan lebih suka berpangku tangan.

Membangun mental yang kaya sangatlah perlu, maka untuk itulah marilah bangun mental kaya dalam diri kita agar bisa menjadi seorang yang lebih gemar memberi dibandingkan menjadi peminta-minta. Agan dan sista punya pendapat lain? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan lainnya.

Sumber :
opini pribadi
Pembelajaran semasa sekolah dan kuliah
Buku 7 keajaiban rezeki karya ippho santosa
Sumber Lainnya
Sumber gambar via google images