Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Apa bisa seseorang memiliki kemampuan untuk membuat seseorang mengalami mati suri? Sebab kejadian mati suri sudah banyak melahirkan cerita misterius. Beberapa orang
diantaranya menyebutkan bahwa mati suri merupakan perjalanan yang mungkin secara virtual ke sebuah terowongan cahaya.

Secara konsep, mati merupakan berhentinya fungsi ketiga organ vital manusia, yaitu jantung, paru-paru dan oitak. Jika salah satu organ tersebut mati, maka hal tersebut
kemungkinan juga dapat memicu untuk mematikan dua organ lainnya. Apabila dua organ lainnya belum berhenti berfungsi, maka manusia belum dikatakan mati. Artinya,
manusia disebut mati jika ketiga organ itu benar-benar berhentu bekerja.



Dalam kasus mati suri, pengalaman kebanyakan orang adalah berjalan melalui sebuah terowongan yang berujung cahaya, atau berada di tempat indah, dan sebagainya. Ini
artinya dia tidak benar-benar mati sebab fungsi otak masih ada. Manusia masih bisa mengingat apa yang terjadi saat mendekati kematian walau fungsi jantung atau
paru-paru telah berhenti.

Saat manusia itu terbangun, maka dia akan mengingat apa yang baru saja terjadi. Tentu saja pengalaman mati suri untuk beberapa orang berbeda.

Dari sisi supranatural, kita dapat menghentikan nadi seseorang sehingga dibawah alam sadarnya. Ilmu yang biasa digunakan sejenis itu adalah ilmu kontak, yaitu ilmu
yang menghentakkan segala sesuatu yang ada dalam benak pikiran seseorang. Contohnya salah satu pasien sya yang memiliki penyakit jantung kronis, saat menggunakan ilmu
tersebut yang tadinya debar jantungnya cepat menjadi lambat.

Namun ilmu kontak ini tidak bisa terlalu lama dipraktekkan. Maksimal hanya 5 menit saja. Caranya dengan menotok urat syarafnya pada bagian tertentu agar peredaran
darahnya berhenti. Untuk yang jarak jauh pun dapat dilakukan dengan ilmu konta agar gerakannya terhenti, semisal seseorang yang meronta-ronta kesakitan bila
dihentakkan akan langsung terhenti. Tentunya dengan energi murni spiritual kepada orang yang dituju.

Begitupun dengan menghentikan jantung sejenak yang disebut mati suri, dapat dilakukan dengan hal yang sama dengan menghilangkan kesadarannya lalu menghentikan denyut
nadinya. Bila denyut nadinya terhenti, orang tersebut layaknya orang pingsan dan tidak ingat apapun, untuk mengingatkan masa lalunya, tentunya kita berbicara dalam
hati dengan kontak batin dan apa yang kita bicarakan tentu akan tersingkap dalam hatinya.

Pada intinya kita menghilangkan alam bawah sadarnya, dengan melalui kontak batin dan lebih ke insting. Ada cara khusus agar bisa memiliki ilmu kontak batin tersebut
selain dengan amalan khusus seperti berzikir, Asmaul Husna dan ayat yang pertama untuk membuka diri dengan membaca Surat Al-Fill yang berguna untuk menggugah diri dan
alam sekelilingnya. Kekuatan yang ada dalam diri kita bisa kita gunakan, tentunya dengan hal yang baik. Bagi mereka yang non muslimpun bisa dengan kepercayaannya
masing-masing dan ada cara tertentu.

Catatan sejarah menuliskan mati suri pertama kali diungkapkan Plato dalam karyanya Republic. Karya ini ditulis pada sekitar 360 SM. Dalam catatan itu, Plato
menceritakan seorang prajurit bernama Er yang mengalami mati suri. Meski tak disebutkan pada perang apa, namun Er digambarkan mengalami luka berat dan berada pada
posisi mati suri.

Kisah Plato itu mengungkapkan pengalaman Er saat berada pada posisi mati suri. Er melihat bagaimana jiwanya terbang dan meninggalkan raganya. Pada dimensi kehidupan
lain, dia merasa berada didalam ruang pengadilan bersama jiwa-jiwa yang lain. Kemudian pada proses berikutnya, Er mengaku melihat surga. Itulah tulisan Plato tentang
pengalaman mati suri yang dialami Er.

Kemudian sebuah buku lain muncul dengan genre senada, berjudul "Life After Life", karya Dr. Raymond Mood pada 1975. Saat itu, mati suri disebut dengan
"Near Death Experience" atau disingkat NDE. Sejak saat itu, perhatian publik mulai tersita dan perkembangan isu NDE mulai liar.

BERSAMBUNG... Pengalaman Saya Mati Suri