londo.046Avatar border
TS
londo.046
Kuputuskan Untuk Mencoba Puasa...


Quote:

Sekelumit pemikiran yang ada di pikiran ku, saat orang-orang sibuk mempersiapkan diri memasuki bulan yang penuh rahmat... Aku ga tau rahmat seperti apa... Aku merasa ga pernah mendapatkan rahmat...

Nama ku Abdul... Laki-laki yang ga pernah diakui anak oleh siapapun... Aku dibuang dan dicampakkan oleh orang tua ku sejak masih berbentuk orok... Satu-satunya rahmat Tuhan yang aku rasakan adalah, aku masih hidup sampai sekarang... Bang Jodi, adalah nama Ayah angkat ku... Preman pasar paling ditakuti di sini... Setiap hari kerjanya minta jatah keamanan kepada semua pedagang pasar... Ibu ku Aisyah, punya kios yang menjual bawang merah di pasar "Merdeka..." Pasar, dimana Ayah angkat ku berkuasa...

Menurut cerita Ayah angkat ku, aku ditemukan di atas tumpukan sampah, dekat lapak Ibu angkat ku... Ga jelas siapa Ayah dan Ibu kandung ku... Tahu-tahu, aku sudah tergeletak di sana jam 4 pagi...

Quote:

Begitu kata Bang Jodi ketika aku bertanya alasan mengapa dia mau merawat ku... Yah, aku memang dianugerahi badan tegap, kulit putih, tinggi badan di atas rata-rata, dan ganteng tentu saja...

Ayah angkat ku mengyekolahkan aku sampai lulus SMA... Lulus SMA, aku kerja sebagai mandor di pabrik rokok ternama di negeri ini... Modalnya cuma katabelecedan kenalan orang dalam Ayah ku... Selain jadi mandor, aku juga sering membantu Ibu di lapak kalau kebetulan sedang libur...

Dari kebiasaan bergaul dengan orang pasar inilah kehidupan ku menjadi keras... Apalagi aku sering kabur, ketika Ibu memasukkan ku ke sekolah ngaji di kampung ku... Aku lebih senang menghabiskan waktu ku untuk bermain dingdong, yang ada di pojokan pasar... Gimana ga seneng, mau main apa saja gratis... Status ku sebagai anak bang Jodi alasannya...

Agama ku memang Islam, tapi aku jauh dari perilaku seorang muslim... 5 waktu??? Nanti dulu... 30 hari??? Apalagi ini... Wong nasi itu enak kok ga boleh dimakan, bodoh itu nama nya... Sejak kecil Ayah ku memang mengajari aku menggunakan otak untuk melihat sesuatu... Otak ku tidak bisa menerima apa yang aku lihat di sekeliling ku, atau yang lebih luas lagi di masyarakat bangsa ini...

Katanya puasa itu untuk yang punya iman, tapi mengapa orang yang ga punya iman kok dianiyaya sedemikian rupa ketika tidak mau berpuasa??? Ga puasa itu kan hak!!! Untung saja peristiwa seperti itu tidak terjadi di sini, di daerah ku... Kalau terjadi di sini, aku tidak akan segan-segan untuk angkat pentungan melawan mereka yang melarang ku tidak berpuasa...

Quote:

Apa maksudnya sih orang ini??? Ga jelas banget deh... Mau maksa gw puasa gitu??? O... Tidak bisa... Gw habiskan sisa sop yang lezat itu sebelum nanti berangkat lagi ke brak...Tempat kerja ku memang disebut brak, tempat pembuatan rokok kretek tangan... Nama kerennya sih, SKT alias Sigaret Kretek Tangan... Di sana tugas ku sederhana, memastikan semua rokok yang dibuat oleh para pekerja dalam kondisi baik, dengan jumlah yang pas sesuai dengan orderan...

Jam 1 siang, aku sudah kembali ke brak... Seperti biasa, aku berkeliling memastikan semuanya bekerja dengan baik... Jika ada yang salah aku ga akan segan menegurnya... Tingkat kegalakan ku, tergantung siapa yang aku tegur... Kalau masih gadis dan cantik, biasanya aku bersikap lunak... Kalau gadis tapi di bawah standar, aku akan galak setengah mati... Yang susah itu kalau ketemu ibu-ibu apalagi janda... Nah, untuk ibu-ibu, aku tidak berani kasar, takut kualat... Untuk janda, ya begitulah... Bukankah agama memerintahkan untuk memuliakan para janda??? Heheheheheee...

Kalau janda saja pakai standar agama, tapi kalau puasa, ga tau standar apa yang aku pakai... Aku memang belum sepenuhnya menemukan siapa Tuhan... Padahal, kata Pak Yai, Tuhan itu ada di mana-mana, bahkan selalu dekat dengan kita...

Quote:

Dengan tergesa Kepala Bagian ku keluar dari ruangannya... Sekarang, tinggallah aku dengan Pak Hidayat, sang direksi... Ada rona ketegangan yang aku rasakan...

Quote:

Jujur apa yang disampaikan oleh Pak Hidayat membuat logika ku teraduk-aduk... Aku membenarkan semua kata-katanya... Tapi jujur juga, masih ada yang mengganjal dalam hati ku... Aku ingin bertanya, tapi aku ga tau pertanyaan macam apa yang harus aku berikan...

Quote:

Pertemuan dengan Pak Hidayat siang itu, benar-benar meruntuhkan logika berfikir ku selama ini... Malam itu, aku mulai memikirkan satu per satu tanya dari beliau...

Apa tujuan hidup ku??? Menjadi kaya lah... Senang, sejahtera mau beli semua bisa, punya istri cantik, baik, anak pintar... Tapi, setelah aku mati, mau kemana aku??? Ya dimakamkan... Lalu, gimana dengan istri, anak, harta dan lainnya??? Bagaimana jika aku mati muda, istri ku yang cantik jadi janda kaya raya... Aku tidak sanggup membayangkannya... Kemana aku kembali setelah aku mati??? Tuhan??? Mau Tuhan menerima ku??? Di dunia saja aturan nya aku sepelekan... Disuruh Sholat, aku banyak alasan... Di suruh puasa, aku mengelak... Sukanya menyakiti makhluknya Tuhan... Minta ampun sama Tuhan ga mau... Duh...

Quote:


Sumber: pemikiran sendiri...
LiaManik33
wahyuwiwiwiwiw
nfeb
nfeb dan 34 lainnya memberi reputasi
35
25.6K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan