Saya berumur 30 tahun, hari-hari masa lalu saya agak suram (tanpa saya ceritakan panjang lebar definisi suram itu apa) , sudah puluhan atau ratusan kali saya berpikir untuk bunuh diri. Beberapa gagal didepan mata dan 2x masih terselamatkan nyawa saya. Saya mulai merasakan betapa susah untuk mati & ternyata Allah masih menyayangi saya. Hingga akhirnya saya dipertemukan dengan seorang wanita yang menjadi tujuan hidup saya, tidak butuh waktu yang lama dan jalan yang tidak mudah hingga akhirnya kami menikah. Saya sangat mencintai istri saya begitu juga istri saya, hidup kami terasa lengkap. Optimis kembali muncul dengan adanya teman hidup yang sudah dibayangkan akan berdampingan hingga tua. Bukan manusia jika tidak lepas dari masalah, hubungan saya dengan keluarganya kurang baik, jalan berliku diawal menjelang pernikahan masih berlanjut. Iya sedari awal kurang setuju. Keluarga nya silih berganti mulai berusaha menganggu hubungan kami, membuat istri menjadi depresi hingga akhirnya memilih keluarganya dibanding saya. Hancur hati ini disaat istri berkata ingin berpisah saja... Saya sudah terlalu bergantung dan sayang yang luar biasa dengan istri. Pikiran buruk masa lalu untuk bunuh diri kembali datang,satu yang saya pikirkan lebih baik saya mati duluan daripada harus menghadapi perceraian...