setan.matiAvatar border
TS
setan.mati
Di Pulai Ini, Daun Itu Warnanya Pink Gan!
Anak-anak Pingelap kembali dari pikniknya di salah satu pulau kecil tak berpenghuni dekat Pingelap.
Fotografer Sanne De Wilde menggunakan filter inframerah dan beberapa setting kamera untuk membuat efek pantulan cahaya.
Foto oleh:SANNE DE WILDE, NOOR

Apa jawaban ente jika ane tanya "Apa warna daun?"? Yah, tanpa perlu berdebat kebanyakan dari kita pasti mengafiliasikan daun dengan warna hijau. Daun memang identik dengan warna hijau.

Namun, hal yang berbeda dirasakan oleh para penduduk Pulau Pingelap, Pulau Karang yang terletak di federasi Mikronesia, Samudra Pasifik. Pulau ini juga memiliki nama lain, yaitu Pulau Buka Warna. Disebut seperti itu bukan tanpa alasan, tapi karena sekitar 10% penduduknya mengidap kromatopsia total. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia yang hanya 1 dari 30 ribu orang.


Seorang wanita pengidap akromatopsia berdiri di halaman belakang rumahnya di Mand,
sebuah desa di pinggir dungai tempat berlabuhnya orang-orang Pingelap.
Foto Oleh SANNE DE WILDE, NOOR

Oliver Sacks lah yang mengangkat cerita tentang pulau ini dalam bukunya yang menjelajahi otak manusia. Pulau Pingelap mengusik rasa tertarik Sacks dan para ilmuwan lain karena perkara genetik unik yang ada di pulau tersebut. Buku itu diterbitkan pada tahun 1997 dan diberi judul The Island of the Colorblindatau Pulau Buta Warna.

Menurut sebuah legenda, sebuah angin topan dahsyat menghantam pulau tersebut pada tahun 1775. Bencana tersebut berimbas pada penurunan populasi yang cukup ekstrem. Salah satu orang yang selamat adalah seorang kepala suku di pulau tersebut yang membantu populasi penduduk di sana kembali pulih. Kepala suku teresebut kabarnya membawa gen kromatopsia yang menyebabkan buta warna total. Karena cukup dominan dalam mebantu memulihkan populasi di pulau tersebut, gen kepala suku tersebut banyak diwariskan ke generasi setelahnya.


Reruntuhan(Kiri) menjadi bukti arkeologis dari keberadaan Kota Nan Madol, yang dibangun di Laguna(danau pinggir laut).
Saat itu kota tersebut menjadi singasana kekuatan dinasti yang berkuasa dan memerintah di tempat tersebut.

Foto oleh SANNE DE WILDE, NOOR


Fotografer asal Belgia bernama Sanne de Wilde terinspirasi dengan konsep buta warna yang ada di pulau tersebut untuk membuat rangkaian foto tentang genetik. Pada kunjungannya ke Pingelap di tahun 2015, dia membuat foto-foto yang menunjukkan bagaimana orang-orang buta warna tersebut melihat dunia. Beberapa foto tersebut dibuat hitam-putih. Tapi beberapa pengidap kromatopsia mengungkapkan bahwa mereka bisa melihat variasi dari beberapa warna, seperti merah atau biru. Mendengar hal tersebut, dia menggunakan setting inframerah pada kamera dan lensanya untuk mengurangi dan mematikan beberapa warna. Lalu, dengan coretan artistik, dia mengajak beberapa penderita untuk melukis beberapa gambar dengan cat air untuk menunjukkan bagaimana mereka melihat dunia.


Sebuah Air terjun yang difoto menggunakan tone surreal dan filter inframerah.
Foto oleh SANNE DE WILDE, NOOR

Foto-foto karya fotografer tersebut terlihat sangat mengesankan dan menunjukkan keindahan dunia dari cara pandang yang berbeda. Hal yang pasti belum pernah ente lihat sebelumnya gan! Jujur, ane takjub melihat karya-karyanya gan. Ane jadi serasa ada di dunia lain.



Foto di sebelah kiri menunjukkan Eric, salah satu penderita Buta Warna yang diminta memberi warna pada sebuah foto Burung Beo hitam-putih. Hasilnya ditampilkan di kanan. karya Sanne De Wilde yang lain bisa anda lihat di National Geographic atau website pribadinya.
On Island of the Colorblind, Paradise Has a Different Hue
SanneDeWilde.com
(Ditulis Oleh Johan Herdi Putra)
Diubah oleh setan.mati 15-04-2018 05:31
0
11.4K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan