- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kitab Suci Dianggap Fiksi, Bukti Bahwa Semakin Tinggi Ilmu Makin Getol Iblis Menggoda
TS
arbib
Kitab Suci Dianggap Fiksi, Bukti Bahwa Semakin Tinggi Ilmu Makin Getol Iblis Menggoda
Minggu ini berita dunia dalam negeri kita di hebohkan oleh seorang yang baru muncul namanya beberapa waktu ini, karena kegetirannya serta gigihnya mengritisi pemerintah.
Nama Rocky Gerung, kini tenar setelah menyampaikan pendapatnya yang menyebutkan bahwa kitab suci adalah fiksi. Diapun mencoba membolak-balik balik kata dan mencoba membuat orang lain berpikir bahwa fiksi dan fiktif itu beda. Padahal menurut sependek pengetahuan kita, fiksi merupakan hasil dari fiktif. Pengertian fiksi mengacu kepada cerita karangan atau imajinasi manusia. Sedangkan kitab suci adalah tuntunan hidup kita yang di jadikan pedoman atau petunjuk hidup. Kitab suci dalam agama yang kita anut merupakan Wahyu ILLAHI, yang di sampaikan oleh utusan Tuhan melalui malaikat Jibril. Utusan Allah SWT, dinamakan Nabi dan Rasul. Itulah sekilas pelajaran yang kita ketahui sepanjang kita dulu bersekolah dan mengaji.
gambar : pixabay.com
Menyikapi pernyataan bahwa kitab suci adalah fiksi, tentu saja setiap orang yang menganut agama apapun yang di akui di Indonesia tentu akan menolaknya. Karena itu bertentangan dengan ajaran agama. Ada beberapa hal yang mesti kita renungkan, dari siapapun yang menganggap kitab suci adalah fiksi. Ini sebetulnya membahayakan. Bisa memicu perselisihan bagi orang yang menanggapinya dengan hati yang panas.
Berpendapat boleh saja bebas, namun bebas di negeri kita bukanlah kebebasan yang tanpa batas. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan berpendapat dan kepercayaan orang lain. Dan dalam tulisan thread kali ini pun, tak luput dari kekhilafan serta kesalahan kata, hingga bisa membuat pembaca bisa kurang berkenan. Untuk itulah sekiranya TS, bisa di maafkan.
:terimakasih
Mohon maaf lahir dan bathin
Semakin tinggi ilmu pengetahuan manusia, semakin tinggi pula kegigihan setan untuk menjerumuskan. #nasihatlama
Quote:
Nama Rocky Gerung, kini tenar setelah menyampaikan pendapatnya yang menyebutkan bahwa kitab suci adalah fiksi. Diapun mencoba membolak-balik balik kata dan mencoba membuat orang lain berpikir bahwa fiksi dan fiktif itu beda. Padahal menurut sependek pengetahuan kita, fiksi merupakan hasil dari fiktif. Pengertian fiksi mengacu kepada cerita karangan atau imajinasi manusia. Sedangkan kitab suci adalah tuntunan hidup kita yang di jadikan pedoman atau petunjuk hidup. Kitab suci dalam agama yang kita anut merupakan Wahyu ILLAHI, yang di sampaikan oleh utusan Tuhan melalui malaikat Jibril. Utusan Allah SWT, dinamakan Nabi dan Rasul. Itulah sekilas pelajaran yang kita ketahui sepanjang kita dulu bersekolah dan mengaji.
Quote:
gambar : pixabay.com
Menyikapi pernyataan bahwa kitab suci adalah fiksi, tentu saja setiap orang yang menganut agama apapun yang di akui di Indonesia tentu akan menolaknya. Karena itu bertentangan dengan ajaran agama. Ada beberapa hal yang mesti kita renungkan, dari siapapun yang menganggap kitab suci adalah fiksi. Ini sebetulnya membahayakan. Bisa memicu perselisihan bagi orang yang menanggapinya dengan hati yang panas.
Quote:
Beberapa hal ini rasanya perlu dilakukan dalam menghadapi orang orang yang berpikir sedemikian. Berikut kita simak satu persatu :
1. Tetap tenang
sumber gambar : https://pixabay.com/en/book-old-clouds-tree-birds-bank-863418/
Setiap kemunculan pendapat yang menuai pro kontra, tentu biasanya akan menimbulkan silang pendapat. Tak jarang menimbulkan debat adu mulut yang tak berkesudahan. Namun sebaiknya debat adu mulut dan pemikiran mesti di tanggapi dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
2. Jangan main hakim sendiri
sumber gambar : https://pixabay.com/en/white-male-3d-man-isolated-3d-1871394/
Apabila suatu pendapat, yang di sampaikan secara terbuka dan di publikasikan oleh media, menimbulkan pro kontra, hingga bisa terindikasi ada terdapat unsur pelecehan maka tempuh lah jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Negeri kita punya aturan maka semua permasalahan harus di selesaikan dengan mengikuti aturan yang ada. Agar ketertiban kehidupan kita dalam bernegara, bermasyarakat hingga keluarga tetap terjaga.
3. Teguran
Sumber gambar : https://pixabay.com/en/banner-header-hazard-warning-1559395/
Teguran dari pihak yang berwenang untuk memperingatkan seseorang agar tidak serampangan berpendapat perlu di lakukan. Dalam hal ini aparatur penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai elemen penting bangsa ini, mesti menyampaikan peringatan tersebut kepada yang bersangkutan. Penyampaian teguran tentunya harus tetap dengan cara yang beradab dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bukan dengan menambah kerunyaman masalah dan melanggar hukum pula.
4. Kebebasan
sumber gambar : https://pixabay.com/en/people-adult-two-one-women-3142549/
Menyampaikan kebebasan dalam mengeluarkan opini tentu saja boleh boleh saja. Namun karena kita tidak hidup sendiri di dunia ini, tentunya kebebasan kita berpendapat di batasi oleh pendapat dan kepercayaan orang lain. Jadi janganlah semena mena, mentang mentang di bebaskan menyampaikan pendapat, maka dengan bebas pula mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi. Ini melanggar kebebasan orang lain yang memiliki pendapat bahwa kitab suci merupakan tuntunan hidup yang berisi pesan pesan dari penguasa alam ini. Bila punya pendapat bahwa kitab suci adalah fiksi, maka janganlah di publikasi, cukuplah menjadi konsumsi pribadi.
5. Maaf dan memaafkan
Yang menyampaikan bahwa kitab suci adalah fiksi mungkin saja terjerumus oleh iblis dan setan yang memiliki kemampuan tingkat tinggi. Orang menyatakan itu mungkin sedang tersesat. Dan biasanya kesesatan yang akan berlanjut dari opini serupa ini, pada akhirnya akan merujuk dirinya adalah sumber kebenaran sejati. Padahal kita manusia ini adalah tempat salah dan dosa. Tempat khilaf bersemayam.
Bila menyadari ini maka si pencetus pendapat, yang menyatakan kitab suci hanyalah sebuah fiksi maka haruslah meminta maaf kepada masyarakat luas. Dan kita sebagai masyarakat mesti bisa memaafkan.
1. Tetap tenang
sumber gambar : https://pixabay.com/en/book-old-clouds-tree-birds-bank-863418/
Setiap kemunculan pendapat yang menuai pro kontra, tentu biasanya akan menimbulkan silang pendapat. Tak jarang menimbulkan debat adu mulut yang tak berkesudahan. Namun sebaiknya debat adu mulut dan pemikiran mesti di tanggapi dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
2. Jangan main hakim sendiri
sumber gambar : https://pixabay.com/en/white-male-3d-man-isolated-3d-1871394/
Apabila suatu pendapat, yang di sampaikan secara terbuka dan di publikasikan oleh media, menimbulkan pro kontra, hingga bisa terindikasi ada terdapat unsur pelecehan maka tempuh lah jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Negeri kita punya aturan maka semua permasalahan harus di selesaikan dengan mengikuti aturan yang ada. Agar ketertiban kehidupan kita dalam bernegara, bermasyarakat hingga keluarga tetap terjaga.
3. Teguran
Sumber gambar : https://pixabay.com/en/banner-header-hazard-warning-1559395/
Teguran dari pihak yang berwenang untuk memperingatkan seseorang agar tidak serampangan berpendapat perlu di lakukan. Dalam hal ini aparatur penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai elemen penting bangsa ini, mesti menyampaikan peringatan tersebut kepada yang bersangkutan. Penyampaian teguran tentunya harus tetap dengan cara yang beradab dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bukan dengan menambah kerunyaman masalah dan melanggar hukum pula.
4. Kebebasan
sumber gambar : https://pixabay.com/en/people-adult-two-one-women-3142549/
Menyampaikan kebebasan dalam mengeluarkan opini tentu saja boleh boleh saja. Namun karena kita tidak hidup sendiri di dunia ini, tentunya kebebasan kita berpendapat di batasi oleh pendapat dan kepercayaan orang lain. Jadi janganlah semena mena, mentang mentang di bebaskan menyampaikan pendapat, maka dengan bebas pula mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi. Ini melanggar kebebasan orang lain yang memiliki pendapat bahwa kitab suci merupakan tuntunan hidup yang berisi pesan pesan dari penguasa alam ini. Bila punya pendapat bahwa kitab suci adalah fiksi, maka janganlah di publikasi, cukuplah menjadi konsumsi pribadi.
5. Maaf dan memaafkan
Spoiler for kembali:
Yang menyampaikan bahwa kitab suci adalah fiksi mungkin saja terjerumus oleh iblis dan setan yang memiliki kemampuan tingkat tinggi. Orang menyatakan itu mungkin sedang tersesat. Dan biasanya kesesatan yang akan berlanjut dari opini serupa ini, pada akhirnya akan merujuk dirinya adalah sumber kebenaran sejati. Padahal kita manusia ini adalah tempat salah dan dosa. Tempat khilaf bersemayam.
Bila menyadari ini maka si pencetus pendapat, yang menyatakan kitab suci hanyalah sebuah fiksi maka haruslah meminta maaf kepada masyarakat luas. Dan kita sebagai masyarakat mesti bisa memaafkan.
Berpendapat boleh saja bebas, namun bebas di negeri kita bukanlah kebebasan yang tanpa batas. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan berpendapat dan kepercayaan orang lain. Dan dalam tulisan thread kali ini pun, tak luput dari kekhilafan serta kesalahan kata, hingga bisa membuat pembaca bisa kurang berkenan. Untuk itulah sekiranya TS, bisa di maafkan.
:terimakasih
Mohon maaf lahir dan bathin
Semakin tinggi ilmu pengetahuan manusia, semakin tinggi pula kegigihan setan untuk menjerumuskan. #nasihatlama
Diubah oleh arbib 11-04-2018 04:40
0
33.8K
160
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan