annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Kalau Jokowi Diam Saja, Lama2 Dianggap Benar Isu2 & Kampanye Negatif Kepadanya
Pengamat: Kalau Jokowi Diam Saja, Lama-lama Dianggap Benar Isu-isu dan Kampanye Negatif Kepadanya

Senin, 9 April 2018 15:15 WIB


Presiden Joko Widodo mengendarai motor Chopper Royal Enfield 350 cc saat kunjungan kerja di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). Presiden mengendara motor sejauh 30 kilometer meninjau pelaksanaan program padat karya tunai sekaligus memperkenalkan kawasan wisata Pelabuhan Ratu. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat sudah langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi sejumlah pandangan negatif yang dituduhkan kepadanya belakangan ini, mulai dari pribadinya hingga program pemerintah di bawah kepemimpinannya.

Kritik dan kampanye negatif serta kampanye hitam, menurut pengamat politik Dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, memang harus dijawab oleh presiden dan timnya. Tentu proporsinya harus tepat, tidak berlebihan.

"Kritik harus dijawab dengan data dan fakta yang lebih meyakinkan. Kampanye negatif harus ditandingi dengan bukti bukti positif, dan kampanye hitam harus dibantah," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) ini kepada Tribunnews.com, Senin (9/4/2018).

Dia melihat Jokowi berusaha menunjukkan bahwa data dan fakta yang disampaikan pengritik tidak benar atau tidak sahih.

Selain itu dia dia menilai, Jokowi juga berusaha membantah isu-isu negatif yang sering ditujukan kepadanya seperti isu anti Islam.

Baca: Ratna Sarumpaet Somasi Dishub, Sandiaga: Ikuti Prosedur Hukum yang Berlaku

Juga kampanye hitam seperti bahwa Jokowi itu PKI, antek asing dan aseng, dan sebagainya.

"Saya kira hal-hal tersebut tepat dilakukan Presiden. Karena kalau diam saja, lama-lama bisa dianggap bahwa isu-isu tersebut benar," tegasnya.

Cuma ia memberikan catatan, Jokowi cukup sekali sekali saja menanggapinya.

Selebihnya adalah tugas tim presiden untuk terus mengkomunikasikan secara sistematis apa-apa yang sudah disampaikan Presiden Jokowi.

"Untuk presiden sendiri, fokusnya tetap pada upaya menunjukkan kinerja, karena kinerja adalah cara terbaik menjawab kritik dan kampanye negatif," ucapnya.

Pidato Jokowi

Sebelumnya Presiden Jokowi menyayangkan sejumlah pandangan negatif yang dituduhkan kepadanya belakangan ini, mulai dari pribadinya hingga program pemerintah di bawah kepemimpinannya.

Jokowi mengatakan semua tudingan yang dilontarkan sama sekali tak berdasar.

"Banyak yang ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing."

Pernyataan Jokowi disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4/2018).

Jokowi juga sering kali dituduhkan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia mengatakan, tudingan itu tak beralasan karena saat PKI dibubarkan pada 1965, dia baru berusia empat tahun.

"Ada gambar di medsos waktu D.N. Aidit pidato 1955. Saya belum lahir sudah (disebut) jejer sama D.N. Aidit. Ini isu apa-apaan. Tidak beradab seperti itu," kata Jokowi sambil menunjukkan gambar dimaksud.

Belakangan, kata Jokowi, pembangunan infrastruktur juga menjadi sasaran tuduhan.

Ia pun menegaskan program tersebut dimaksudkan untuk membangun dan tanpa ada kepentingan lain.

"Kami mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kami benahi. Kami ini manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," ujarnya.

Sejumlah pihak pun dinilai melakukan provokasi mengenai isu jumlah utang negara.

Jokowi mencatat, ada beberapa yang menuliskan utang Indonesia kini mencapai Rp 4 ribu triliun tanpa rincian yang memadai dan menciptakan kesan bahwa pemerintahannya gemar berutang kepada asing.

Menurut Jokowi, saat pertama kali ia dilantik, Indonesia telah memiliki utang sebesar Rp 2.700 triliun.

"Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah Rp 1.000 triliun. Mengerti enggak ini? Supaya mengerti, jangan dipikir saya utang sebesar itu," kata dia.

Meski demikian, Jokowi mengaku tak ambil pusing dengan tudingan tersebut.

Jokowi yakin masyarakat saat ini sudah semakin dewasa dalam memilih kabar.

"Sekarang ini masyarakat juga makin matang, makin dewasa. Semakin mengerti mana yang isu, fitnah, hoax, kabar bohong. Sudah mengerti semuanya," kata dia.

Jokowi juga memberikan respons keras atas isu Indonesia bubar pada tahun 2030 dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Jokowi menegaskan, seorang pemimpin seharusnya memberikan rasa optimisme kepada rakyatnya. Bukan sebaliknya malah menularkan virus pesimisme.

"Jangan pesimis 2030 bubar. Pemimpin itu harus memberikan optimisme kepada rakyatnya. Pemimpin harus memberikan semangat kepada rakyatnya meskipun tantangannya tidak gampang,"cetus Jokowi
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/09/pengamat-kalau-jokowi-diam-saja-lama-lama-dianggap-benar-isu-isu-dan-kampanye-negatif-kepadanya

---------------------------------

Diam itu emas!

emoticon-Wakaka
0
1.9K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan