bear89800Avatar border
TS
bear89800
Pekerjaan juga bisa memberikan dampak negatif, ketahui cara mengatasinya

Menurut penelitian sosiolog, manusia menghabiskan sepertiga dari hidup nya untuk bekerja. Tentu saja kebiasaan yang kita lakukan secara rutin pasti mempengaruhi kita secara fisik maupun psikologis.
Selain berdampak positif, rutinitas juga memiliki dampak negatif. Salah satunya adalah deformasi kepribadian, contohnya pengusaha akan terus-terusan mengecek e-mailnya walaupun sedang liburan atau seorang tentara militer akan terus memerintah walaupun sedang ada di rumah.

Berikut ini adalah beberapa pekerjaan yang rentan mempengaruhi kepribadian:

1. Tentara/Militer

Seorang prajurit pasti mempengaruhi kepribadian dan keluarga mereka. Semua anggota keluarga biasanya hidup dalam disiplin yang sangat ketat. Kehormatan, martabat dan fisik yang baik adalah sesuatu yang wajib di keluarga tentara.

Tapi seiring dengan berjalannya waktu, jiwa seorang prajurit menjadi keras. Mereka bersikap tidak biasa, harus selalu siaga dan memperhatikan situasi menggunakan logika sehingga empati mereka hilang. Mereka mengesampingkan cinta dan kasih sayang, maka dari itu banyak prajurit/tentara yang kesulitan untuk berhubungan dengan keluarganya

Ini rata2 ya bre, gak semuanya.


2. Dokter

Pekerjaan ini mewajibkan setiap tenaga medis untuk bersikap tenang dalam segala situasi yang di hadapi.
Karena itulah mereka membangun sikap ketidakpedulian, sikap yang dingin dan sinis untuk mewujudkan sikap yang tenang. Setiap hari mereka menghadapi orang yang sakit dan orang yang meninggal, sehingga memaksa mereka untuk menyembunyikan emosi.
Kebiasaan menyembunyikan emosi ini membuat mereka tidak pandai mengekspresi-kan emosi, sehingga kepribadian mereka terkesan dingin.


3. Guru

Seorang guru diwajibkan untuk mampu mengelola anak dalam satu kelas, karena itulah cara mereka mengajar di sekolah sering terbawa ke rumah. Biasanya seorang guru memiliki sifat yang otoriter, konservatif dan patuh terhadap peraturan dan formalitas.
Jika seorang guru mengajar anak-anak sepanjang hari, pastilah sifat mereka akan perlahan berubah. Mereka akan memperlakukan semua kerabatnya seperti siswa di sekolah dan menjelaskan sesuatu berulang-ulang.


4. Pengusaha

Pengusaha lebih dari sebuah pekerjaan, ini adalah pola pikir dan cara hidup seseorang. Kadang-kadang pekerjaan ini membuat seorang pengusaha tidak bisa bersikap lembek. Untuk menjadi sukses, pekerjaan harus menjadi prioritas. Maka dari itulah seorang pengusaha menghabiskan 24 jam sehari untuk memikirkan usahanya.

Tipe pekerjaan ini menuntut progress dan perkembangan. Maka dari itu seorang pengusaha fokus pada pengembangan diri dan menuntut relasi dan karyawannya melakukan hal yang serupa. 


5. Pengacara

Pekerjaan ini cocok bagi orang yang kuat secara moral karena pekerjaan ini biasanya menerima banyak tekanan. Seorang pengacara biasanya tidak banyak membicarakan masalah, maka dari itu mereka jarang meminta bantuan dan dukungan. Kebiasaan ini bisa membuat depresi dan cemas berlebihan. Demi kesuksesan karir, seorang pengacara harus memiliki kemampuan yang tinggi untuk memprediksi skenario terburuk dalam persidangan.
Maka dari itu, pengacara sangat fokus memenangkan klien-nya sehingga kurang memperhatikan kesehatan dirinya.


6. Akuntan

Akuntan bekerja bersama dengan angka. Sangat sulit untuk seorang akuntan untuk memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka. Ketelitian adalah salah satu kelebihan pekerjaaan ini.
 Seorang akuntan di haruskan untuk menyelesaikan segala pekerjaan mereka tepat waktu, mereka juga mengatur keuangan keluarga mereka dengan sangat teliti.
Menjadi tamak dan pelit adalah salah satu dampak negatif profesi ini.


7. Jurnalis

Jurnalis adalah pekerjaan yang berada di antara banyak hal dan banyak kejadian. 
Mereka yang menjadi jurnalis biasanya melihat banyak hal yang mengerikan dan tidak menyenangkan dalam hidupnya, tanpa di sadari hal ini memberikan dampak negatif pada jiwa mereka. 
Mereka juga tidak bisa menjauhi hal yang baik dan hal yang buruk karena semua itu dibutuhkan untuk menjadi bahan menulis artikel. Mereka juga di haruskan untuk berbicara dengan banyak orang, bahkan orang yang tidak mereka sukai.

Selain itu, ada beberapa peraturan yang harus mereka ikuti dalam menulis artikel sehingga mereka tidak bisa mencurahkan emosi mereka melalui tulisan.


8. Psikolog

Banyak orang mempelajari psikologi karena ini mengatasi masalah diri mereka sendiri. Sedangkan psikolog adalah adalah orang yang mempelajari masalah orang lain karena ingin menemukan akar masalah dan memberikan solusinya.
Psikolog menjadi lelah secara emosional karena mereka di wajibkan untuk memahami masalah dan penderitaan orang lain. Setiap psikolog yang professional pasti menyadari bahwa kesehatan dan kestabilan emosi klien tergantung pada solusi yang di berikan oleh sang psikolog. Tanggungjawab yang berat ini membuat psikolog merasa stres dan khawatir berbuat kesalahan yang fatal.


9. Freelancer

Orang yang ramah dengan kemampuan komunikasi yang baik bakalan bisa menjadi freelancer yang sukses. Tapi penghasilan yang tidak menentu dan kurangnya interaksi sosial langsung membuat orang dengan profesi ini terjebak dalam ketidakpastian yang permanen.
Rumah adalah tempat kerja dan menjadi tempat tinggal bagi seorang freelancer, suasana ini menjadi membosankan karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menikmati ruangan dengan suasana yang berbeda.
Selain itu, jam kerja yang tidak menentu membuat mereka kepikiran kerjaan mereka terus menerus dan memberikan dampak negatif dalam hidup mereka.


10. Arsitek

Arsitek dikenal sebagai pecandu kerja. Begadang semalaman, kerja di hari libur dan kurang tidur memberi dampak negatif bagi kesehatan fisik dan juga kesehatan psikis mereka.
Merasa tegang, konflik dengan pelanggan dan krisis kreatifitas juga menjadi masalah yang rentan di temukan pada arsitek. 


Saran untuk mengatasinya:
  1. Pelajari cara mengelola waktu. Cobalah membuat jadwal kerja mingguan. Dan jadwalkan juga waktu untuk hiburan/liburan. Hal ini baik bagi mereka yang kerja kantoran dan pekerja lepas.
  2. Lakukan semua kegiatan kerja dan bisnis di siang hari agar malam harinya bisa untuk bersama keluarga atau melakukan hal yang kalian suka.
  3. Pikirkan suatu cara untuk mengabaikan pekerjaan. Jangan membawa pekerjaan ke rumah, buat aturan untuk tidak membaca e-mail atau urusan kantor ketika sedang ada di rumah.
  4. Mulai lah membagi tugas. Jangan mengambil semua tanggungjawab untuk agan sendiri, sebaiknya bagi lah tanggungjawab tersebut. Karena banyak tugas juga bisa terselesaikan walau tanpa agan. Mintalah bantuan kepada teman atau keluarga.


-Gimana menurut kalian?-

-Brightside-


0
9.5K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan