*Amien Rais: Sengkuni Tu

Umumnya, orang yang semakin berilmu akan berbicara dengan perkataan yang baik. Dia biasanya akan mengatakan sesuatu yang benar dan tak suka dengan fitnah serta adu domba.

Namun, tampaknya hal tersebut tidak berlaku pada mantan Guru Besar UGM ini. Meski telah bergelar profesor, Amien Rais faktanya justru sering menyebarkan pernyataan yang ngawur dan sesat di media.

Tak dapat dipungkiri lagi bila pernyataan Amien Rais kerap menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Hingga saat ini banyak pernyataannya yang menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo tanpa disertai dengan bukti dan data yang valid.

Misalnya, terakhir ini Amien Rais menuduh bahwa rezim Jokowi memberikan angin segar bagi kebangkitan PKI. Dia begitu percaya bahwa partai yang telah dilarang 50 tahun lalu itu sedang bangkit dan menyiapkan pemberontakan di Indonesia.

Meski dianggap sebagai ahli ilmu politik, ternyata Amien Rais dihinggapi penyakit delusi. Dia tak bisa membedakan mana fakta dan mana yang fiksi.

Karena faktanya, isu kebangkitan PKI itu tidak nyata saat ini. Informasi hoax tersebut dimainkan oleh jaringan Muslim Cyber Army (MCA) sebagai bahan untuk menyudutkan pemerintahan yang sah saat ini. Kelompok MCA sendiri disinyalir memiliki afiliasi dengan partai oposisi, seperti Partai Gerindra dan PKS.

Dengan demikian, melalui pernyataannya di atas Amien Rais sedang menyebarkan ulang isu yang sebenarnya hanya fitnah dan hoax belaka. Isu kebangkitan PKI tersebut tidak memiliki basis kebenarannya di lapangan fakta.

Parahnya, selain isu PKI di atas, Amien Rais juga sering mengamplifikasi isu sejenis yang tak jelas juntrungannya. Ia kini menjadi semacam katalisator bagi penyebaran informasi sesat di masyarakat. Atau lebih dekat seperti provokator masyarakat.

Misalnya, beberapa waktu lalu, Ia menuding ada 'sandiwara' dibalik pengungkapan kasus penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Amien mengungkapkan 'sandiwara' tersebut merujuk ketika Polri hingga saat ini belum bisa mengungkap kasus penyiraman Novel. Menurut Amien, hal itu berbanding terbalik dengan pengungkapan kasus teroris yang begitu cepat dilakukan Polri. 

Penyataan Amien Rais itu sangat provokatif sehingga bisa memicu adanya pandangan negatif yang sesat di benak masyarakat. Seharusnya bila Amien Rais mengaku sebagai negarawan, tindakannya itu sungguh tak pantas.

Sebagai politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI seyogyanya Amien Rais tahu tanggung jawabnya yang utama, yaitu mendorong adanya persatuan dan kesatuan bangsa, menciptakan kedamaian publik, dan mewujudkan adanya stabilitas politik di Indonesia.

Bukan justru menjadi provokator yang tidak pernah berhenti melemparkan fitnah dan isu hoax terhadap pemerintah. Harusnya Amien Rais paham bahwa berbeda pilihan politik itu wajar, namun menyebarkan fitnah dan isu hoax adalah suatu kejahatan.

Untuk itu, kita dengan legawa menyarankan sebaiknya Amien Rais pensiun saja dari seorang Sengkuni. Tak ada gunanya menjadi provokator saat uban semakin banyak di kepala.

Sadarlah dan perbaiki akhlak serta pebuatanmu, wahai Sengkuni Tua.