Kaskus

Entertainment

ithaanastasia25Avatar border
TS
ithaanastasia25
cerpen-Tentang Kakek Tanpa Nama
Tentang Kakek Tanpa Nama


 

“Kamu belum bayar kan?”

Pertanyaan itu terlontar dari seorang kakek yang duduk di samping sopir angkot AT di Malang. Aku hanya mengangguk ketika tahu pertanyaan itu untukku. Lalu kakek itu juga menanyai temanku yang tepat disampingku dengan pertanyaan yang sama. Tak lama temanku berpamitan untuk turun dahulu aku hanya tersenyum. Baru saja  mengambil uang kakek tadi bilang “tidak usah nak” terdengar lembut sekali di telingaku. Mobil angkot ini berjalan kembali, meninggalkan temanku yang tersenyum lalu menyebrang jalan.

Aku yang di belakang sopir menatap lurus kedepan dan tak sengaja mendengar percakapan antara kakek dan sopir di depanku. Dari yang kudengar ternyata kakek itu akan turun di tempat yang sama denganku, Desa Sidorejo Dumpul.

Menaiki angkot dalam waktu sejam membuat pusing melanda kepalaku, meski aku sudah melakukannya setiap hari namun terkadang rasa mual tak terhindar setiap menghirup bau gas yang tak kusukai sejak kecil. Saat sudah sampai di tempat tujuan aku sedikit kaget melihat kakek tadi menyerahkan uang 10.000 dan berkata “ Iki karo arek ikomang ambek sing bareng aku neng Dumpul” (ini sama anak yang tadi trus sama yang bareng aku ke Dumpul).

Aku tidak berkedip beberapa detik. Mencerna kalimat yang barusaja kudengar. Kemudian di benakku muncul pertanyaan “apa bener kakek ini bayarin aku?aku kan habis lima ribu?”

Setelah turun segera kuucapkan terimakasih, ternyata tidak sampai disitu. Baru saja aku melangkah ke gerbang Desa beliau memanggilku untuk ikut ojek bersamanya. Tolakan halusku tidak diterima sama sekali. Selain karena memang tidak jauh aku memang tipe cewek yang tidak suka menyusahkan orang lain. Akhirnya aku memang harus tetap ikut ojek itu.

Sepanjang jalan, Kakek itu menjawab segala pertanyaan yang ada di benakku.

“ Biasa saja, saya memang suka melihat anak yang sekolah. Apalgi yang kelihatan haus pasti saya belikan minuman... kadang sampek anak sepuluh saya bayarin angkotnya”

MatursuonPak” itu kata terakhir saat aku turun dari ojek. Aku tersenyum ketika kakek itu pergi, ternyata masih ada orang yang peduli seperti itu di negeriku. Sejenak memberiku semangat untuk menikmati sekolah. Belajar itu nikmat. Dan cara bersyukur yang baik adalah dengan belajar sungguh-sungguh. Satu pesan yang tak kulupakan sampai saat ini

“STUDY HARD PRAY HARD!!!!”

emoticon-I Love Indonesia (S)






0
946
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan