- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demokrat Dinilai Mainkan Dua Skenario di Pilpres 2019
TS
annisaputrie
Demokrat Dinilai Mainkan Dua Skenario di Pilpres 2019
Demokrat Dinilai Mainkan Dua Skenario di Pilpres 2019
13 Maret 2018 13:15
INIKATA.com – Partai Demokrat tengah memainkan dua skenario politik menuju Pilpres 2019 mendatang. Skenario pertama yang dijalankan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini adalah menjalin koalisi dengan Presiden Joko Widodo.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/3).
Bagi Adi, skenario pertama ini akan sulit dijalankan jika Demokrat menginginkan Ketua Komando Tugas Bersama Korgasma Pemenangan Pemilu Nasional Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Jokowi.
“Skenario ini relatif sulit karena AHY harus menunggu antrian panjang dari sekian banyak figur yang juga berhasrat jadi cawapres Jokowi,” ujarnya.
Sementara skenario kedua yang disiapkan Demokrat adalah membentuk poros alternatif di luar dari kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Poros ini nantinya akan dibangun Demokrat bersama PAN dan PKB.
“Intensitas pertemuan Demokrat dengan PAN dan PKB belakangan menjadi bukti sahih itu,” tukasnya
http://www.inikata.com/demokrat-dinilai-mainkan-dua-skenario-di-pilpres-2019/
Isyarat Dukungan SBY ke Jokowi, AHY Dibarter Duduki Jabatan Menteri
12 Maret 2018 15:29
INIKATA.com– Sinyal dukungan SBY ke Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang mengisyaratkan adanya barter kepentingan politik yang dilakukan mantan presiden ke- 6 itu kepada Jokowi.
Mantan Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul menduga, kepentingan politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ialah untuk memasukkan nama anaknya di kabinet Jokowi.“AHY bisa jadi menteri pada 2024,” ujar Ruhut.
Namun demikian, Ruhut mengaku sangat mengapresiasi sinyal dukungan SBY ke Jokowi. Apalagi kata Ruhut, partai yang merapat ke Jokowi dalam waktu dekat ini mendapat keistimewaan
http://www.inikata.com/isyarat-dukungan-sby-ke-jokowi-ahy-dibarter-duduki-jabatan-menteri/

AHY Dianggap Belum Cocok Cawapres
Posted on March 18, 2018 @7:22 pm
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik TB Massa Jafar menilai Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) belum memiliki dasar yang kuat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
Menurut Jafar, putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum memiliki prestasi luar biasa.
Tidak hanya di politik, tapi juga di militer. Menurut Jafar, AHY belum mumpuni menjadi cawapres.
“Jadi, apa dasarnya dipilih sebagai cawapres? Apa track record-nya?” ujar Jafar kepada JPNN, Minggu (18/3).
Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) itu juga mengajak publik tidak menggiring opini guna mengarahkan massa memilih pemimpin yang belum memiliki track record.
”Ini negara, taruhannya besar. Kita sudah banyak belajar seperti di parlemen, banyak regulasi yang amburadul. Artinya, sudah cukup bereksperimen dengan capaian reformasi yang belum memuaskan,” kata Jafar
https://fajar.co.id/2018/03/18/ahy-dianggap-belum-cocok-cawapres/
-----------------------------
Misalkan SBY dan Demokrat menginginkan dapat jatah menteri untuk kedua anaknya, Agus dan Ibas, maka dukungan ke PDIP dan Jokowi dalam Pilpres 2019 ... bila seandainya Jokowi terpilih lagi nanti ... otomatislah semua partai koalisi pendukung Jokowi itu mendapatkan jatah menteri seperti yang sudah-sudah. Agus dan Ibas dijamin dapat jatah menteri juga asal bapaknya dan Demolkrat mau berkoalisi dengan PDIP mendukung Jokowi di Pilpres yad.
Cuman kalau maunya Demokrfat dan SBY, bahwa anaknya itu (Agus) harus menjadi Cawapres mendampingi Jokowi, itu soal lain lagi. Setidaknya SBY harus izin dulu ke Megawati, sebab penentu tunggal pendamping Jokowi adalah Megawati. Asal tahu saja bahwa Megawati telah mengantongi hak preogratif selaku Ketua Umum PDIP untuk menentukan siapa yang berhak mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 yad. You know?
13 Maret 2018 13:15
INIKATA.com – Partai Demokrat tengah memainkan dua skenario politik menuju Pilpres 2019 mendatang. Skenario pertama yang dijalankan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini adalah menjalin koalisi dengan Presiden Joko Widodo.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/3).
Bagi Adi, skenario pertama ini akan sulit dijalankan jika Demokrat menginginkan Ketua Komando Tugas Bersama Korgasma Pemenangan Pemilu Nasional Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Jokowi.
“Skenario ini relatif sulit karena AHY harus menunggu antrian panjang dari sekian banyak figur yang juga berhasrat jadi cawapres Jokowi,” ujarnya.
Sementara skenario kedua yang disiapkan Demokrat adalah membentuk poros alternatif di luar dari kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Poros ini nantinya akan dibangun Demokrat bersama PAN dan PKB.
“Intensitas pertemuan Demokrat dengan PAN dan PKB belakangan menjadi bukti sahih itu,” tukasnya
http://www.inikata.com/demokrat-dinilai-mainkan-dua-skenario-di-pilpres-2019/
Isyarat Dukungan SBY ke Jokowi, AHY Dibarter Duduki Jabatan Menteri
12 Maret 2018 15:29
INIKATA.com– Sinyal dukungan SBY ke Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang mengisyaratkan adanya barter kepentingan politik yang dilakukan mantan presiden ke- 6 itu kepada Jokowi.
Mantan Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul menduga, kepentingan politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ialah untuk memasukkan nama anaknya di kabinet Jokowi.“AHY bisa jadi menteri pada 2024,” ujar Ruhut.
Namun demikian, Ruhut mengaku sangat mengapresiasi sinyal dukungan SBY ke Jokowi. Apalagi kata Ruhut, partai yang merapat ke Jokowi dalam waktu dekat ini mendapat keistimewaan
http://www.inikata.com/isyarat-dukungan-sby-ke-jokowi-ahy-dibarter-duduki-jabatan-menteri/

AHY Dianggap Belum Cocok Cawapres
Posted on March 18, 2018 @7:22 pm
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik TB Massa Jafar menilai Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) belum memiliki dasar yang kuat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
Menurut Jafar, putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum memiliki prestasi luar biasa.
Tidak hanya di politik, tapi juga di militer. Menurut Jafar, AHY belum mumpuni menjadi cawapres.
“Jadi, apa dasarnya dipilih sebagai cawapres? Apa track record-nya?” ujar Jafar kepada JPNN, Minggu (18/3).
Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) itu juga mengajak publik tidak menggiring opini guna mengarahkan massa memilih pemimpin yang belum memiliki track record.
”Ini negara, taruhannya besar. Kita sudah banyak belajar seperti di parlemen, banyak regulasi yang amburadul. Artinya, sudah cukup bereksperimen dengan capaian reformasi yang belum memuaskan,” kata Jafar
https://fajar.co.id/2018/03/18/ahy-dianggap-belum-cocok-cawapres/
-----------------------------
Misalkan SBY dan Demokrat menginginkan dapat jatah menteri untuk kedua anaknya, Agus dan Ibas, maka dukungan ke PDIP dan Jokowi dalam Pilpres 2019 ... bila seandainya Jokowi terpilih lagi nanti ... otomatislah semua partai koalisi pendukung Jokowi itu mendapatkan jatah menteri seperti yang sudah-sudah. Agus dan Ibas dijamin dapat jatah menteri juga asal bapaknya dan Demolkrat mau berkoalisi dengan PDIP mendukung Jokowi di Pilpres yad.
Cuman kalau maunya Demokrfat dan SBY, bahwa anaknya itu (Agus) harus menjadi Cawapres mendampingi Jokowi, itu soal lain lagi. Setidaknya SBY harus izin dulu ke Megawati, sebab penentu tunggal pendamping Jokowi adalah Megawati. Asal tahu saja bahwa Megawati telah mengantongi hak preogratif selaku Ketua Umum PDIP untuk menentukan siapa yang berhak mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 yad. You know?
0
2K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan