1. Pemda punya program DP 0
2. BANK memproses kredit dengan menghitung penghasilan dan pengeluaran calon pemilik rumah, melakukan taksasi jaminan .. melakukan scoring, analisa, Persiapan akad kredit dll
3. PEMDA membantu membayarkan DP yang seharusnya dibayar calon pemilik rumah kepada DEVELOPER
4. TETAPI KEMUDIAN ... si calon pemilik rumah harus membayar lagi DP yang dibayarkan oleh PEMDA itu dalam bentuk cicilan ... Nah berarti hitung2an yang dilakukan bank di awal sudah gak valid lagi ... karena TOTAL cicilannya udah beda .. BERARTI bank harus menilai ulang lagi kelayakan si calon pemilik rumah
5. Pertanyaannya lagi ... jika si Calon Pemilik Rumah harus membayar DP dalam, bentuk cicilan, kepada siapa mereka harus membayar? PEMDA atau DEVELOPER atau BANK? bagaimana mekanismenya? Apakah dibayarkan ke rekening tempat membayar cicilan ATAU harus melakukan pembayaran dua kali yaitu (1) cicilan bank dan (2) cicilan DP?


Kekacauan demi kekacauan akan terjadi JIKA suatu program dibuat oleh orang2 yang tidak tau apa yang dibuatnya 😂 dan yang lebih parah lagi JIKA program tak layak tersebut dipaksakan jalan



#RIP buat DIREKSI Bank DKI yang bakal jadi korban program ini .. siap2 aja di fit dan proper ulang sama BI atau OJK.