JawaPos.com — Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) 2018 resmi diserahkan Gubernur Olly Dondokambey pada 15 kabupaten/kota, satuan kerja, dan perguruan tinggi negeri. Dari daftar tersebut, total dana transfer pusat ke Sulut Rp 14,035 triliun.

Anggaran tersebut terdiri atas dana bagi hasil pajak, bagi hasil sumber daya alam, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Dana Insentif Daerah (DID), dan Dana Desa (Dandes). Dari dana tersebut, sebanyak Rp 8,5 triliun dialokasikan untuk gaji PNS melalu DAU.

Gubernur Olly Dondokambey menekankan serapan anggaran harus dimaksimalkan. Dia mengaku, saat ini, Sulut terhalang kendala beberapa dana belum bisa dibayarkan, seperti pembebasan lahan.

"Seperti di bendungan Bolaang Mongondow itu tidak bisa menyerap sekitar Rp 60 miliar. Target kita 80 persen untuk penyerapan DIPA di akhir tahun ini," katanya dikutip Manado Pos (Jawa Pos Grup), Rabu (13/12).

Dengan DIPA diterima tersebut, dia berharap tahun depan daerah bisa memaksimalkan anggaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada angka 6,2 persen, laju inflasi 5 persen, pendapatan perkapita Rp 37 juta, IPM 70,8, dan tingkat kemiskinan 8,2 persen, serta tingkat pengangguran di angka 6,75 persen.

"Anggaran harus fokus. Jangan arahkan banyaknya kegiatan pendukung, tapi pada kegiatan inti. Hingga hasil fisiknya nampak," jelasnya.

Dia juga mengingatkan pimpinan daerah untuk menjamin keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional dan kualitas peserta Jaminan Kesehatan Nasional di daerah. "Saya minta bupati dan wali kota mengambil langkah sesuai tugas dan kewenangan yang dimiliki, sebagaimana yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2017 untuk secepatnya memastikan pengalokasian anggaran dalam rangka program jaminan kesehatan," tandasnya.

https://www.jawapos.com/read/2017/12/14/174713/gaji-pns-sulut-kalahkan-anggaran-infrastruktur

Mantap dong