- Ini merupakan peringatan bagi orangtua agar sering-sering memeriksa koleksi foto maupun film pada handphone (HP) anak. Terungkapnya kasus hubungan badan murid SD menyetubuhi siswa SMA saat rapat evaluasi HIV/AIDS di ruang rapat I Bappeda, berawal dari berselancar di dunia maya lewat HP android.

Sebut saja siswa SMA itu Mn, sementara murid yang menyetubuhinya lewat anal dengan Zm. Siswa kelas 3 salah satu sekolah ternama di Balikpapan ini mengaku pertama kali mengetahui hubungan seks melalui dubur atau anal lewat video porno yang diunggahnya dari HP android miliknya. “Abis aku penasaran, kayaknya gimana gitu ya? Pertama kali main sama om-om, ditawari duit Rp 600 ribu, ternyata sakit betul. Sampai berdarah, eh, anuku (dubur, Red),” aku Mn.

Remaja yang kini menginjak usia 19 tahun itu mengaku disetubuhi seorang pria berusia sekira 37 tahun. Mereka janjian di Taman Tiga Generasi, kemudian melakukan hubungan terlarang di berbagai penginapan. “Nggak ada yang curiga kok, kan dikirain temanan aja,” katanya polos.

Sayangnya, dia tidak mau secara spesifik menyebutkan siapa dan sudah berapa kali melayani pria dewasa berhubungan badan lewat anal dengan iming-iming uang. Kendati berasal dari keluarga ekonomi menengah, Mn beralasan tetap butuh uang banyak buat membeli paket internet bulanan, mentraktir teman-temannya, dan HP canggih agar tidak dinilai ketinggalan zaman. “Sanguku dikit sih,” ucap dia.

Mn baru mengungkapkan bahwa dirinya tergolong lelaki seks lelaki (LSL) atau dikenal oleh masyarakat dengan sebutan gay ketika merasakan ketidaknyamanan saat buang air besar. “Om yang nganuin aku semalam, anunya gede betul,” keluhnya.

Saat diperiksa tim kesehatan, anus Mn memang mengalami pendarahan karena banyak yang lecet. Mn sekaligus menjalani tes HIV yang dikenal dengan istilah voluntary counselling and testing (VCT), namun belum diketahui hasilnya karena sifatnya memang sangat rahasia.

Yang bikin geleng-geleng kepala, Mn ternyata punya pacar seorang murid SD kelas 6 yang usianya baru beranjak 13 tahun. Murid SD, Zm, sama-sama mengaku mengenal hubungan badan lewat anus dari video dan foto-foto yang diunggahnya melalui HP android. Awalnya dia nonton bersama Mn, kemudian siswa SMA ini mengajak untuk mempraktikannya.

“Aku itu jadi ceweknya, dia (Zm, Red) yang nyodok aku dari belakang,” kata Mn tersipu malu.

Sayangnya, Zm belum mau diajak untuk memeriksakan kondisi kesehatannya walaupun sudah pernah menyetubuhi rekannya yang duduk di bangku SMA kelas 3 lewat anus. Namun ketika diminta untuk memperlihatkan koleksi film porno miliknya, tanpa rasa malu Zm memperlihatkannya. Ada lebih dari sepuluh koleksi blue film yang sebagian besar koleksi hubungan badan kelompok gay negara barat maupun Asia. “Gampang saja kok nge-download-nya,” seloroh Zm.

Tiap habis menyodomi Mn, Zm mengaku menerima imbalan uang dari kekasih yang disebutnya sebagai istri itu. Zm mengaku belum pernah disetubuhi oleh Mn karena takut anusnya rusak.

Sebelumnya diberitakan, terungkap kasus persetubuhan antar sesama jenis yang dilakukan seorang murid SD dengan siswa SMA. “Kami menemukannya dari hasil penjangkauan. Siswa SMA itu berperilaku sebagai istrinya atau istilah dalam kelompok gay sebagai down, sementara murid SD justru sebagai suaminya atau top. Mereka telah melakukan hubungan badan lewat anal,” beber seorang aktivis HIV, KL saat evaluasi program HIV/AIDS di ruang rapat I Bappeda, Rabu (13/12).

Rapat itu digelar Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Balikpapan dihadiri berbagai pihak terkait, di antaranya, PKBI, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, BPJS, puskesmas dan rumah sakit, Satpol PP, polres, ‘Aisyiyah, dan DKK.

“Murid SD itu berusia 13 tahun, masih kelas 6. Dia diminta oleh siswa SMA usia 19 tahun untuk menyetubuhinya lewat belakang (anus, Red),” beber KL.

Tak hanya itu, KL mengaku disodorkan handphone milik murid SD yang berperilaku seks menyimpang. Dengan hanya memencet satu tombol, keluar aneka koleksi film biru tentang hubungan seks lelaki dengan lelaki. “Murid SD ini ngaku tahu hubungan seks lewat anal, ya, dari film-film porno itu. Tinggal download gampang kok,” kata KL menirukan ucapan murid SD itu.

Koordinator SSR Program HIV/AIDS PKBI Balikpapan, Yudhianto meminta semua pihak untuk terlibat dalam pencegahan penularan HIV. Dari hasil penjangkauan yang dilakukan PKBI pada tahun 2017 terjadi peningkatan kasus hubungan badan yang dilakukan kelompok lelaki seks lelaki (LSL) atau masyarakat menamainya dengan sebutan gay.

Celakanya, mulai bermunculan kelompok LSL usia di bawah 18 tahun. “Kasus LSL atau orang mengenalnya gay, Oktober kami menemukan oknum siswa MTs, November kami menemukan 11 siswa tunarungu wicara, Desember ini kami temukan murid SD yang berhubungan badan dengan siswa SMA,” ungkap Yudhi -akrab disapa.

Sekretaris KPA, Dyah Muryani membenarkan temuan kasus LSL kelompok anak tengah mencuat dan harus segera diambil langkah konkret dalam penanggulangannya. Dia berjanji secepatnya akan melaporkan temuan kasus tersebut ke wali kota. “Temuan kami, seorang pria bersama anak-anak, saya pikir itu anaknya. Eh, ternyata itu om-om yang ‘main’ sama si anak. Ini memang tidak bisa dibiarkan,” tandas Dyah Muryani.

Pihak DKK, diwakili Kasiani, mengakui terjadinya peningkatan kasus baru HIV di Balikpapan. Tahun 2016, temuan kasus baru HIV sebanyak 227 kasus, sementara baru sampai Agustus 2017 terdapat 237 kasus baru HIV. “Akumulasi mulai tahun 2015 sampai 2017 sekarang, temuan kasus HIV di Balikpapan sudah mencapai 1.593,” ucap Kasiani.

Sebelum tahun 2017, dia mengakui, penularan kasus HIV/AIDS melalui kelompok LSL ini belum begitu tampak. Apalagi, kelompok LSL dari kalangan di bawah umur.

Dia berharap ke depan masyarakat, terutama orangtua, lebih peduli terhadap perkembangan anaknya. “Dulu anak-anak gaul sama cewek diwaspadai, jangan sampai kebablasan. Sekarang anak cowok main sama cowok juga harus diwaspadai, jangan-jangan bermesra-mesraan dan akhirnya terjerumus menjadi LSL,” pungkasnya.ur.

http://balikpapan.prokal.co/read/new...ilm-porno.html