HOT THREAD KE 87
*14 Desember 2017*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.

Musim penghujan saat ini sudah mulai memasuki fase rutin. Jika di awal musim penghujan, hujan hanya sesekali turun, namun saat ini hampir setiap hari hujan mengguyur di seluruh wilayah di tanah air. Tak terkecuali dengan wilayah ibukota yang mendapat perhatian lebih. Kenapa bisa begitu? Karena ibukota menjadi sarang media mencari informasi. Kejadian kecil saja bisa menjadi bahan berita. Apalagi jika kejadian yang di angkat bisa menarik perhatian publik.

Seperti dalam minggu - minggu ini pemberitaan media tertuju pada kondisi Jakarta yang di guyur hujan hingga menyebabkan banjir di mana - mana. Banjir? Bukan ah..cuman genangan doang kok. Cuman gitu doang kok di bilang banjir?
Ah embohlah itu banjir apa genangan sih sebenarnya?





Selama ini tanpa kita sadarai dua kata ini sering di gunakan untuk menggambarkan kondisi di mana adanya air di suatu tempat yang tidak bisa berjalan ke tempat seharusnya. Dan hal ini di karenakan berbagai penyebab, bisa karena debit air hujan yang terlalu tinggi, saluran pembuangan yang tersumbat sampah atau adanya banjir rob karena air laut pasang.

Namun ternyata kata banjir dan genangan ini bisa juga menjadi alat politik untuk saling klaim keberhasilan penguasa. Dua kata ini pula yang di gunakan oleh para pendukung ataupun oposisi untuk mendukung klaimnya. Para pendukung penguasa atau penguasa itu sendiri akan menyebut banjir sebagai genangan, tidak mau kalau di sebut banjir. Sebaliknya bagi oposisi, genangan biasa saja bisa di sebut banjir untuk menjatuhkan lawan politiknya.





Terlepas dari itu semua, bagaimana sih sebenarnya sebuah genangan air bisa di sebut sebagai genagan atau sebagai banjir?
Secara harfiah, jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir memiliki arti 'berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap; air yang banyak dan mengalir; peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air meningkat'. Sedangkan genangan memiliki arti 'tempat atau daerah yang berair'





Namun menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, beliau menegaskan tidak perlu mempermasalahkan istilah banjir ataupun genangan, karena kedua kata itu memiliki makna yang sama. Sama - sama merugikan masyarakat dan perlu di tanggulangi.

Dan yang terpenting kita sebagai masyarakat umum, tidak peduli mau di sebut banjir atau genangan, yang penting langkah kongkret yang di jalankan oleh pemerintah. Dan tentu kerjasama masyarakat juga di butuhkan dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga tidak mengakibatkan banjir...eh genangan..eh banjir..










Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Opini pribadi TS dan Ini