napeloginiAvatar border
TS
napelogini
Ketika Bupati Tatu 'Keki', Devi Terguncang Di Interogasi



Quote:



Devi Marsya, seorang anak perempuan pelajar SD Sadah di Serang Banten ini, mungkin tidak pernah menyangka dirinya akan dipanggil oleh 'penguasa' Kabupaten Serang, bupati Tatu Chasanah.

Devi bersama orangtuanya menghadap sang bupati di kantornya yang megah.

Sayangnya kehadiran Devi disana bukan dalam rangka untuk menerima beasiswa atau penghargaan dari sang bupati yang sangat terhormat.

Melainkan untuk "diintrograsi" terkait dengan curhatannya yang viral di dunia maya.



"Surat kecil untuk gubernur"

Dalam curhatnya, devi berkeluh kesah tentang keadaan sekolahnya yang sangat tidak layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar.

SD Negeri Sadah, tempat dimana Devi dan teman temannya bersekolah terletak di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

SD yang Lokasinya berada di tengah sawah itu dulunya bekas kandang kerbau. Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Seperti yang bisa kita lihat berikut ini :

Quote:




Bupati "Keki", Devi di intrograsi


Ketika Devi Marsya di intrograsi sang Bupati

Curhat Devi tentang sekolahnya yang mirip kandang kerbau itupun akhirnya sampai ke telinga bupati Tatu Chasanah.

Namun siapa sangka jika akhirnya Devi dipanggil ke kantornya untuk ditanyai....



Quote:


Bagi saya, Devi diam bukan karena ia tak bisa menjawab. Tapi layaknya seorang anak yang polos, dihadapan seorang bupati, Devi bingung harus berkata apa......

Seumur hidupnya mungkin Devi tidak pernah bermimpi bisa masuk dan duduk di kantor bupati Tatu yang megah.....

Ia belum selesai menikmati empuknya kursi yang biasa diduduki para pejabat


Dia juga tak faham kenapa dirinya di intrograsi "se-frontal" itu oleh bupati yang seharusnya bisa bersikap arif dan bijaksana.



Devi shock, Devi terguncang......

Devi hanya tak habis pikir, bagaimana mungkin seorang bupati yang katanya cerdas dan berpendidikan bisa bersikap reaktif dan terkesan "mengintimidasi" dengan pertanyaan pertanyaan yang "menyerang".


Quote:



Curhatan Devi Merendahkan Gengsi dan Harga Diri Sang Bupati?




Sebelum saya tutup thread ini saya hanya ingin menyampaikan.....

Seperti juga yang lainnya, sebagai anak anak Devi hanya ingin berkeluh kesah. Ia hanya ingin agar suaranya didengar.....Tidak lebih dari itu.

Sebagai bupati sudah sepatutnya membiasakan berlapang dada, rendah hati dan bijaksana memahami persoalan rakyat. Apalagi soal anak anak yang rentan dan mudah terluka hatinya.....

Jangankan yang hanya seorang bupati. Gubernur hingga presiden malah lebih sering diprotes, dikritik, bahkan hingga dicaci maki.....

Keinginan dan cita cita Devi tidak setinggi ambisi para anggota DPR RI yang menginginkan gedung baru yang megah lagi mewah.


Devi tidak meminta sekolahnya dibuatkan air mancur seharga ratusan juta dengan tambahan fasilitas canggih yang modern.

Devi bersama teman teman lainnya tidak minta dibuatkan kolam renang, lapangan basket, arena bowling apalagi lapangan golf.

Devi cuma ingin sekolahnya layak...Itu saja. Bukan di bekas kandang kerbau dengan dinding triplek yang sebagian ruangannya menumpang di dapur milik warga.


"Ibu Tatu Chasanah yang terhormat, dari lubuk hati yang paling dalam. Mohon maaf jika curahan hati ananda Devi dianggap telah menurunkan gengsi dan harga diri ibu sebagai bupati.

Tapi Demi Allah, tak ada sedikitpun niat ananda Devi untuk merendahkan, mencemarkan, apalagi untuk membunuh karakter seperti yang ibu kira....."


Sebagai Bupati (apalagi perempuan), mungkin ibu bisa mencontoh sikap pak Gubernur Wahidin Halim dalam menyikapi persoalan ini.....





Quote:







Saya, napelogini...... Terima kasih

Oleh : napelogini @kaskus

Referensi : detikcom

Photo : detikcom & Google
Diubah oleh napelogini 07-12-2017 12:06
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.2K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan