anyelireAvatar border
TS
anyelire
Miskonsepsi Antara Anime dan Kenyataan di Jepang


Saat ini film anime telah di kenal khalayak dari seluruh dunia, namun faktanya ada Miskonsepsi ketidakserasian dengan penggambaran budaya jepang sesungguhnya alias yang tidak akurat yang berkembang pesat saat ini, tidak mengherankan jika ada beberapa orang yang telah membentuk pikiran yang sedikit banyak menyesatkan tentang apa yang sebenarnya di jepang, yang tercepat mungkin adalah melangkah ke jepang sendiri dan melihat langsung bagaimana berbedanya budaya jepang dengan anime, semua bukan soal cinta, rambut aneh dan rok pendek,

Ada banyak perbedaan signifikan dalam anime yang membuat orang akan berpikir bahwa jepang jauh berbeda dengan sebenarnya
Mengingat fakta bahwa anime adalah pengenalan pertama budaya Jepang yang dilihat banyak anak anak,maka sangat penting untuk membuat catatan langsung tentang seperti apa sebenarnya Jepang.


Berikut daftar ini merinci anime apa yang salah tentang Jepang dan mengapa itu penting untuk di ketahui



Budaya Jepang Merangkul Homoseksualitas



Homoseksualitas lazim terjadi di anime Jepang dalam berbagai bentuk. Beberapa contoh misal hubungan sesama jenis, seperti permintaan Grell untuk melakukan "latihan keras" dengan Sebastian dalam anime Black Butler, atau mereka secara terbuka menyertakan hubungan sesama jenis, seperti Utena dan Anthy dalam Revolutionary Girl. Utena dan Anthy bahkan sering terlihat berciuman dalam pembukaan anime sementara film tersebut benar-benar menolak gagasan itu dan mencoba menutupi hubungan antara kedua karakter wanita tersebut.(baca; sesama jenis)

Frekuensi penggambaran ini dalam anime Jepang membuat negara ini menjadi salah satu pemberhentian pertama untuk seri acara Gaycation Viceland, yang menjelajahi komunitas LGBT di negara lain. ( note : Gaycation adalah serial dokumenter televisi Amerika tahun 2016 yang di bawakan oleh Ellen Page dan Ian Daniel. Serial perdana perdana pada 2 Maret 2016 di Viceland. mengeksplorasi budaya LGBTQ di seluruh dunia)

kenyataanya ternyata homoseksualitas itu hanya hal gila di Jepang yang belum tentu dipeluk atau disambut. Elizabeth Ogata mengatakan dalam "Selectively Out: Being a Gay Foreign National in Japan" Berapa banyak orang homoseksual di Jepang yang masih menikahi orang-orang dari jenis lawan jenisnya karena mereka takut akan dampak sosialnya.
Penting juga untuk dicatat bahwa pemerintah kota di Osaka menjadi badan pemerintah pertama yang secara resmi mengumumkan [URL="https://en.rocketnews24.com/2013/09/06/osaka-ward-first-governmental-body-in-japan-to-officially-declare-support-for-lgbtS E N S O Rmunity/"]dukungan untuk komunitas LGBT[/URL] itupun sekitar tiga tahun yang lalu.


Siswa Jepang Memakai Gaya Rambut yang Berwarna dan aneh


Menjadi hal sulit untuk menemukan anime yang tidak menampilkan siswa dengan berbagai warna rambut yang aneh. Siswa dengan rambut merah muda atau hijau bisa terlihat di Baka and Test, dan di Sailor Moon bahkan ada seorang siswa berambut biru yaitu Ami Mizuno, yang lebih dikenal dengan Sailor Mercury.

Sementara kebanyakan penonton di jepang sendiri mungkin tidak mengharapkan siswa Jepang untuk mengenakan warna rambut yang aneh ini, kenyataan peraturan sekolah di Jepang sendiri sangat mencengangkan sebab rata-rata sekolah memiliki aturan ketat tentang gaya rambut dan warna , dalam beberapa kasus, warna rambut alami malah sangat di sukai di jepang.

Dalam buku Harry Wray’s "Japanese and American Education: Attitudes and Practices" mengungkapkan bahwa banyak sekolah di jepang memiliki pemeriksaan regulasi soal berpakaian dan salah satunya sekolah di Okayama mewajibkan lebih dari 130 siswa agar memiliki warna rambut alami hitam.


Gadis Jepang Memakai Seragam Sekolah Bergairah



Ada satu hal yang tampaknya tidak serasi di antara anime populer yang menampilkan siswa berseragam, rok seragam anak-anak benar-benar sangat pendek. Bakemonogatari, Clannad, Kill la Kill, dan anime lainnya yang tak terhitung jumlahnya semuanya menampilkan karakter wanita di rok seragam sekolah yang sangat pendek sehingga angin sepoi-sepoi atau mencoba menaiki tangga segera mengungkap celana dalamnya. emoticon-Ngakak (S)

Danny Choo, pencipta Culture Japan dan director Japan Mode, menjelaskan dalam sebuah posting blog bahwa rata-rata rok seragam sekolah di Jepang tepat di atas lutut. Dia juga berbicara dengan administrasi sekolah yang mengatakan beberapa gadis akan menggulung bagian pinggang roknya untuk menciptakan celana yang lebih pendek tapi ini dilarang oleh sekolah.
Disrupting Japan host dan Japan-based entrepreneur dari Tim Romero juga menjelaskan bahwa banyak mahasiswi di Jepang yang memiliki rok seragam untuk sekolah dan rok lain yang jauh lebih pendek yang dipakai setelah pulang sekolah dan biasanya ini yang digambarkan dalam anime dan jadi arus utamanya.


Kebanyakan anak di Jepang tinggal di tempat mereka sendiri


Dalam Puding Tokyo Mew Mew tinggal sendiri sejak ibunya meninggal dan ayahnya pergi dalam perjalanan bisnis yang panjang. Seiji dalam anime Midori Days juga tinggal sendiri karena orang tuanya berpergian ke luar negeri. dalam anime Sword art Online Shino pergi dari rumah untuk memulai baru.

Daftar remaja dan remaja anime yang hidup sendiri meski orang tua mereka masih hidup dan sehat sudah lama dan sangat menyesatkan dalam anime. Dewan Nasional Hubungan Keluarga menjelaskan dalam "Keluarga di Jepang" bahwa budaya Jepang sangat berorientasi keluarga dan rumah tangga multi generasi masih umum.

Ini berarti bahwa bahkan jika orang tua pergi untuk perjalanan bisnis, kemungkinan kakek dan nenek buyut masih ada di rumah,daripada meninggalkan anak di bawah umur untuk merawat rumah tangga sendiri.

Berkenaan dengan perjalanan keluar, sesungguhnya para karyawan di Jepang benar-benar sangat sedikit yang bisa berlibur, yang berarti akan sulit menemukan remaja di rumah sendiri karena orang tua mereka berkeliling dunia selama berminggu-minggu dalam satu waktu.


Siswa Kaya diantar pakai mobil ke Sekolah


Berbagai anime populer menggambarkan siswa kaya atau siswa yang sangat populer lalu mengemudi ke sekolah atau memiliki pelayan yang menurunkannya di sekolah.

Episode pertama Seitokai Yakuindomo menunjukkan Shichijo Aria di antar ke sekolah oleh pembantunya. Meskipun hal ini untuk membantu untuk mengarahkan plot film bahwa Shichijo adalah karakter kaya, ini tetap agak tidak realistis mengingat kebijakan sekolah ketat mengenai transportasi bagi siswa di jepang.

Byron Kidd, pendiri Tokyo By Bike, menjelaskan bahwa rata-rata sekolah di Jepang benar-benar melarang orang tua untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Beberapa sekolah juga melarang siswa mengemudi sendiri bahkan tidak menyediakan tempat parkir yang mudah diakses bagi siswa. hal umum dan rata rata siswa ke sekolah di jepang adalah dengan berjalan kaki dan transportasi dengan naik sepeda, atau naik kereta api.


Gadis kuil Melakukan Tugas Spiritual



Gadis kuil, atau miko, sering digambarkan di anime yang melakukan eksorsisme atau pemanggilan setan, seperti Izumo Kamiki dalam Blue Exorcist.

Bagaimanapun semua hal hal yang menyangkut kebesaran supranatural , gadis kuil jarang memiliki tanggung jawab besar seperti yang ditempatkan di bahu mereka. Gadis-gadis kuil biasanya mengurus tugas biasa seperti merawat tempat-tempat suci, menurut " Volume I of Lafcadio Hearn’s Glimpses of Unfamiliar Japan" Tugas gadis kuil atau miko ini berkisar hanya dari pemeliharaan umum hingga melakukan tarian seremonial. Tugas seperti eksorsisme biasanya diserahkan kepada imam yang sebenarnya.


Pengurus Rumah Tangga Memakai Pelayan Prancis untuk Melakukan Tugas Harian mereka



Ada banyak pembantu rumah tangga (maid) dan pelayan di anime Jepang yang mengenakan pakaian yang menggemaskan menggairahkan, dan terkadang luar biasa , saat tampil dalam tugas sehari-hari. dalam anime Outbreak Company's Myucel Foalan adalah pelayan remaja yang terlihat mengenakan seragam pramugari yang terinspirasi dari Prancis.

Bahkan ketika seorang pelayan dalam anime adalah seorang karakter jagoan dan dipanggil untuk membunuh orang lain di turnamen yang mematikan, seperti Airi dari Queen's Blade, mereka masih mengenakan seragam pembantu. faktanya jenis pakaian ini sama sekali tidak seperti pakaian pengurus rumah tangga sebenarnya di Jepang.

Ternyata seragam pembantu imut ini hanyalah tiruan populer di negara jepang , dan ini telah menyebabkan tren kafe pembantu yang berkembang pesat bagi mereka yang berharap bisa melihat wanita mengenakan seragam semacam ini.

emoticon-Toast

dikutip berbagai sumber
0
28.4K
167
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan