Anjing Laut(Phoca vitulina) adalah mamalia laut dari ordo karnivora yang merupakan anjing laut sejati. Phoca vitulina tersebar di wilayah utara samudera Atlantik yang meliputi sepanjang pesisir timur Samudera Pasifik Utara dan sepanjang peseisir Samudra Atlantik Utara. Anjing laut adalah predator yang memangsa berbagai jenis ikan meliputi ikan ikan Osmeriformes (ikan sarden/ herring), Clupeiformes (ikan teri), Pleuronectiformes (ikan sebelah/ flatfish), Gadiformes (ikan kod), dan Scorpaeniformes (ikan lepu/ sculpin) dengan Pleuronectiformes sebagai mangsa utama, yaitu 49,5% dari total mangsa (Brown, Robin F & Bruce R. Mate., 1983).

lantas, bagaimana anjing laut berburu dan menemukan mangsanya? terdapat beberapa kemungkinan mengenai cara anjing laut menangkap mangsa berhubung anjing laut memiliki organ penciuman (hidung), penglihatan(mata) dan sensor hidrodinamik (vibrissae) yang baik.tapi, setelah ane melakukan sedikit penelusuran, ane menemukan fakta yang mengejutkan.hasil penelitian bapak brown (di paragraf 2, yang di warnai merah), ternyata mangsa utama anjing laut adalah ikan sebelah (ikan ikan ordo Pleuronectiformes). yang mencakup 49% makanannya. hal ini menarik, ibarat ente kalau beli di warteg langganan, pasti ada sesuatu yang bikin agan langganan di warteg tersebut. hayo ngaku aja, pasti ente nyari makanan murah meriah kan wkwkwk.

hmm...


Setelah ditela'ah dg bijak disertai budi pekerti yg luhur serta filosofi tepo seliro... rupanya ikan sebelah itu sulit di lihat, Supaya kamuflase mereka sempurna, ikan sebelah mempunyai pergerakan lamban yang sulit terlacak. hal inilah yang membuat anjing laut menjadi pemangsa sukses. mangsa yang lamban membuat anjing laut tidak harus membuang energi untuk mengejar mangsa.


Tapi, bagaimana anjing laut sukses melacak kehadiran ikan sebelah? sepandai pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Begitupula dengan ikan sebelah, sepandai pandainya ia bersembunyi dan berdiam, toh iwak sebelah harus napas juga kan? Pergerakan insang ikan sebelah menghasilkan arus walaupun sangat lemah. Para peneliti pun berhipotesis kalau anjing laut bisa merasakan arus lemah tersebut dengan kumis sensor hidrodinamik yang dimilikinya.

Akhirnya para peneliti kepo ( Niestrok dan rekan-rekannya ) melakukan eksperimen dengan melepas anjing laut dalam sebuah kolam khusus, Pada kolam tersebut sudah ada nozzle yang menghasillkan arus lemah sebagaimana arus air pada insang ikan sebelah yang sedang bersembunyi. Anjing laut sebelumnya telah dilatih untuk menekan nozzle selama lima detik dan akan mendapat hadiah berupa ikan. karena nozzle tidak berkamuflase sempurna sebagaimana ikan sebelah, maka dalam percobaan, dibuat variabel bebas berupa penutup, ada anjing laut yang menggunakan penutup mata, ada anjing laut yang menggunakan penutup moncong, dan ada yang tidak diberi penutup sebagai kontrol. hasilnya, anjing laut kontrol dan yang memakai penutup mata masih dapat menemukan letak nozzle sementara anjing laut yang memakai penutup moncong yang menghalangi vibrissae gagal menemukan nozzle. hal ini mnembuktikan bahwa kumis anjing laut sangatlah peka terhadap rangsang berupa arus air yang lemah.



daftar pustaka:
B. Niesterok et al., “Hydrodynamic detection and localization of artificial flatfish breathing currents by harbour seals (Phoca vitulina),” The Journal of Experimental Biology, doi:10.1242/jeb.148676, 2017

Brown, Robin F., and Bruce R. Mate. "Abundance, movements, and feeding habits of harbor seals, Phoca vitulina, at Netarts and Tillamook Bays, Oregon." (1983).

Ramachandran, V. S., et al. "Rapid adaptive camouflage in tropical flounders." Nature 379.6568 (1996): 815.



mampir juga ke sini!
[HOT] Perilaku sex aneh tante Garcinia mangostana
Fakta menarik wapres Taiwan, Chen Chien-Jen 2nd HT
Spesies khamir baru dari Cibodas 3rd HT