HOT THREAD KE 63
*25 Oktober 2017*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.

"Cuk, preian mene kate nandi koen?"
"Aku kate nang kenjeran cuk"

Percakapan seperti di atas bakal sering ente denger kalau ente tinggal di kota Surabaya. Mungkin bagi yang belum terbiasa, mereka bakal merasa kurang nyaman. Ini orang ngapain sih, dikit - dikit ngumpat. Gak bisa ngomong baik - baik apa.

Padahal mah, bagi orang Surabaya kata "jancuk" tidak melulu bermakna umpatan, tapi bisa juga sebagai identitas buat komunitas penggunanya maupun sekedar sebagai sapaan untuk menunjukkan keakraban di antara mereka.



Jancuk sudah menjadi budaya yang tak terpisahkan.


Entah sejak kapan kata yang di anggap "saru" ini di gunakan oleh masyarakat Surabaya. Tapi yang pasti, kata ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari - hari terutama bagi mereka generasi mudanya. Kata ini bakal ente sering dengar di berbagai tempat, di sekolah, di jalan, dipasar, pokoknya di manapun ada aja yang ngomong kata ini.



Kalau di bilang sebagai kata "kotor" sih nggak salah juga.


Meskipun sebagian besar orang Surabaha pernah menggunakan kata ini, tapi memang kata ini tidak bisa lepas dari stereotipe negatif, sering di konotasikan yang tidak baik, kata kotor dan nggak boleh di ucapkan. Dan bagi mereka yang mengucapkannya, bakalan di cap sebagai orang yang yang kotor juga. Ancen jancuk.



Padahal mah, jancuk bisa merekatkan persahabatan juga loh.


Meskipun ente merasa punya sahabat , tapi belum bisa di bilang sahabat sejati kalau masih saling jaim - jaiman. Nah, kalau ente sudah biasa jancuk - jancuk'an, persahabatan kalian baru bisa di bilang sempurna. Jadi "jancuk" di sini bisa di bilang sebagai perekat persahabatan.



Nggak cuma perekat persahabatan, kata sakti ini juga bisa bikin suasana cair.


"Loh cuk, yo opo kabarmu, sik urip ae rek?"
"Lah jancuk, yo isih urip lah cuk. Koen waras tah?"

Udah lama gak ketemu sahabat pun suasana langsung bisa jadi cair dengan imbuhan " jancuk" ini. Guyonan seperti ini terasa lebih segar dan juga menyenangkan di banding jika tanpa imbuhan "jancuk". Karena jancuk bisa merubah segalanya.



Asalnya sih dari Jawa Timur, tapi gak cuman orang Jatim loh yang tau kata ini


Walaupun kata ini berasal dari bahasa Jawa Timuran / Suroboyoan, tapi ternyata kata ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Mungkin berkat para arek Suroboyo yang merantau dan sering menggunakan kata ini saat sehari - hari sehingga gak cuman arek Suroboyo aja yang tahu.



Tapi jancuk versi asli pasti lebih nendang di banding versi KW nya.


Meskipun banyak yang tahu kata ini, tapi pasti ada perbedaan jika yang melafalkannya bukan asli orang Jatim. Buat yang asli Jatim dengan logat yang kental, kata jancuk terasa lebih mantab. Beda lagi kalau orang Bandung ngomong jancuk pasti malah jadi lucu.



Maknanya bisa berubah - ubah tergantung situasi dan intonasinya.


Ini juga salah satu uniknya kata ini. Kata ini bisa bermakna umpatan, candaan, bahkan sapaan tergantung dari situasinya. Jadi kalau ada temen ente yang ngejancukin ente, jangan anggep dia lagi misuhi ente ya Gan.



Terlepas dari kesan negatif dari kata ini, yang pasti kata ini bisa di gunakan dalam segala suasana, baik saat susah ataupun senang. Negatif bila di ucapkan saat di ikuti amarah. Positif jika di ucapkan untuk mempererat pertemanan.
Jangan lupa komen dan ratenya ya cuk!










Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Pengamatan dan pengalaman pribadi TS