Aksi kejahatan jalanan yang terjadi di kota Medan menjadi sorotan publik akhir – akhir ini. Bahkan secara nasional, isu kriminalitas di Kota Medan semakin viral. Meskipun polisi sudah melakukan tindakan tegas bahkan sudah menembak 5 orang pelaku begal, tapi tetap saja para kriminal jalanan ini tidak ada takutnya dan masih berkeliaran.

Melihat hal itu, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi pun turut prihatin terhadap kondisi masyarakat Kota Medan yang menjadi korban kejahatan jalanan, baik korban jiwa dan luka parah. Dia berharap, kejahatan jalanan di Kota Medan bisa segera diatasi, tentu saja melalui kerjasama dari pemerintah dan masyarakat, demi meningkatkan keamanan di Kota Medan.

“Di sini semua elemen harus bekerjasama untuk meningkatkan keamanan Kota Medan ini,” kata Jendral bintang tiga itu.

Keamanan masyarakat sangatlah penting untuk diperhatikan, khususnya oleh pemerintah. Sebagai negara yang sudah mereka selama 72 tahun lebih, keamanan masyarakat merupakan suatu bentuk implementasi dari makna kemerdekaan tersebut.

“Dalam 1 x 24 jam kita berada di luar rumah, kita harus aman, itulah implementasi dari merdeka. Kalau belum bisa seperti itu, berarti kita belum merdeka,” kata Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.

Menurut Letjen TNI Edy, aksi kriminalitas jalanan seperti begal, perampokan, jambret dan sebagainya haruslah dipahami secara kompleks, tidak hanya dipandang dari aspek hukum saja. Ada banyak motif kenapa kejahatan tersebut bisa muncul, misalnya dari aspek kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, lapangan pekerjaan dan moralitas masyarakat.

Oleh karena itulah, mengatasinya juga harus memperhatikan aspek - aspek lain supaya aksi kejahatan jalanan ini dapat dicegah. Karena itulah, kerjasama dari beberapa elemen masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini.