- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hebat!!Tiongkok-Manado 19 Flight per Minggu
TS
wingchun.master
Hebat!!Tiongkok-Manado 19 Flight per Minggu
MANADO—Memasuki high season pada Juli-September nanti, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari Tiongkok dipastikan meningkat. Direktur Operasional MM Travel Ricky Budiharto melalui Tur Operator Ivan Rantung menerangkan, pada musim ini charter flight bisa mencapai 19 flight per minggu dari Tiongkok ke Manado. Dan tingkat keterisian seat pesawat 200-212 penumpang.
Ditunjang periode high season ini, Rantung optimis dapat mencapai target 130.000 Wisman Tiongkok hingga Desember 2017 nanti. Sejak 1 Juli 2016-20 Juli 2017 ini, sudah ada 47.794 Wisman Tiongkok yang berkunjung ke Sulut.
Bila menginventarisir keinginan tiap wisman, sebut Rantung, mereka umumnya lebih memilih melancong ke objek wisata pantai atau snorkling di Taman Laut Bunaken. “Kalau objek wisata pegunungan di Tiongkok justru jauh lebih bagus. Karena itu, tiap kali satu rombongan datang, pasti schedule pertamanya ke Bunaken,” kata Rantung.
Sebelumnya, sambung Rantung, pada periode April-Juni justru low season. Hanya maksimum 13 flight per minggu. “Kami menyesuaikan agen tur di Tiongkok. Kami di sini meng-handle akomodasi,” tambahnya.
Tak heran, bila awal Juli lalu, Lion Air menambah tiga rute ke Tiongkok. Masing-masing, Changsa, Shenzhen, dan Shanghai. Melengkapi rute Guangzhou yang rutin saat ini.
General Manager Lion Air Manado Irwan Arland menerangkan, Lion Air bakal mengangkut wisatawan mancanegara (Wisman) sampai 12 kali. Dengan pesawat bertipe besar, mampu menampung sekira 1.200 Wisman.
Dikatakannya, untuk Manado-Changsa dijadwalkan tiga kali seminggu. Manado-Shenzen empat kali seminggu, dan Manado-Shanghai tiga kali seminggu. Ditambah Guangzhou yang tetap jalan.
Dirinya menyatakan, Lion Air siap memfasilitasi penerbangan tiap ada permintaan. Namun, besar kecilnya permintaan sepenuhnya berada di tangan agen travel di Tiongkok.
“Jadi tergantung rekanan kru operator yaitu MM Travel. Ada agency juga di sana (Tiongkok). Kalau sewaktu-waktu mereka request penerbangan, kami siap buka rutenya. Pasti ada hitung-hitungan bisnisnya. Mudah-mudahan target dua juta penumpang bisa tercapk.
Sementara itu, PTS General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Erik Susanto, menyatakan apresiasi terhadap penambahan rute charter flight kali ini. Dikatakannya, operasional bandara yang sudah eksis sampai 24 jam, cukup potensial untuk dimaksimalkan maskapai. “Kalau penerbangan keberangkatan saja pukul 20.00 Wita sudah selesai. Selebihnya tinggal aktivitas di terminal kedatangan. Artinya, space-nya masih ada. Tinggal digarap oleh maskapai. Tentunya ada hitung-hitungan bisnis dari mereka,” ungkap Susanto.
Ditambahkan Humas PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado Yuristo Hanggoro, sampai saat ini khusus Lion Air meliputi delapan kota rute penerbangan charter. Masing-masing Guangzhou, Chengdu, Wuhan, Changsa, Chongqing, Shanghai, Kunming, dan Shenzhen. “Khusus tiga terakhir baru buka tahun ini,” imbuh Hanggoro.
Lanjutnya, sejak Januari-Mei jumlahnya mencapai 252 charter flight. Akumulasi dari delapan rute tersebut. Sampai dengan bulan ini, jumlah Wisman yang masuk Sulut mencapai 35.045 orang. “Sudah termasuk wisatawan yang datang dengan penerbangan regular,” urainya.
Lebih khusus untuk penumpang charter, pihaknya mencatat kontribusi terbanyak datang dari Guangzhou. Dengan raihan 12.000 penumpang.
Meningkatnya kunjungan turis di Juni 2017 hingga 300 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw, menjadi peringatan. Agar semua pihak terus melakukan evaluasi berkelanjutan. “Peningkatan kunjungan wisatawan itu menjadi perhatian serius. Apakah ini bisa ditingkatkan? Ada tiga kemungkinan, bisa bertambah, tetap atau malah berkurang," ujarnya.
Lebih jauh, Kandouw menyebutkan, semua hasil yang menggembirakan itu tidak lepas dari peranan Gubernur Olly Dondokambey SE yang selalu mempromosikan keunggulan pariwisata Sulut.
“Pak gubernur selalu mempromosikan wisata Sulut. Bahkan ada MoU dengan negara Seychelles. Pariwisata di sana sangat maju. Meskipun penduduknya hanya 100 ribu tetapi kunjungan turisnya sampai lima juta orang. Bahkan 90 persen perekonomian di sana ditunjang oleh sektor pariwisata," tukasnya.
Terkait homestay atau rumah singgah, diungkapkan Kandouw, berperan penting jika hotel tak bisa menampung wisatawan. “Homestay harus mulai kita pikirkan sekarang. Apalagi membangun hotel dengan kapasitas ratusan kamar tidak bisa dalam waktu singkat," katanya.
Kandouw menegaskan, homestay itu nantinya harus memenuhi syarat untuk memperoleh sertifikat kelayakan. Dan menjadi acuan wisatawan sebelum memilih penginapan. “Nantinya, homestay yang layak diberikan sertifikat, jika hotel penuh, turis yang menginap akan dilimpahkan ke homestay," tandasnya.
http://manadopostonline.com/read/201...Minggu/24983/2
Ditunjang periode high season ini, Rantung optimis dapat mencapai target 130.000 Wisman Tiongkok hingga Desember 2017 nanti. Sejak 1 Juli 2016-20 Juli 2017 ini, sudah ada 47.794 Wisman Tiongkok yang berkunjung ke Sulut.
Bila menginventarisir keinginan tiap wisman, sebut Rantung, mereka umumnya lebih memilih melancong ke objek wisata pantai atau snorkling di Taman Laut Bunaken. “Kalau objek wisata pegunungan di Tiongkok justru jauh lebih bagus. Karena itu, tiap kali satu rombongan datang, pasti schedule pertamanya ke Bunaken,” kata Rantung.
Sebelumnya, sambung Rantung, pada periode April-Juni justru low season. Hanya maksimum 13 flight per minggu. “Kami menyesuaikan agen tur di Tiongkok. Kami di sini meng-handle akomodasi,” tambahnya.
Tak heran, bila awal Juli lalu, Lion Air menambah tiga rute ke Tiongkok. Masing-masing, Changsa, Shenzhen, dan Shanghai. Melengkapi rute Guangzhou yang rutin saat ini.
General Manager Lion Air Manado Irwan Arland menerangkan, Lion Air bakal mengangkut wisatawan mancanegara (Wisman) sampai 12 kali. Dengan pesawat bertipe besar, mampu menampung sekira 1.200 Wisman.
Dikatakannya, untuk Manado-Changsa dijadwalkan tiga kali seminggu. Manado-Shenzen empat kali seminggu, dan Manado-Shanghai tiga kali seminggu. Ditambah Guangzhou yang tetap jalan.
Dirinya menyatakan, Lion Air siap memfasilitasi penerbangan tiap ada permintaan. Namun, besar kecilnya permintaan sepenuhnya berada di tangan agen travel di Tiongkok.
“Jadi tergantung rekanan kru operator yaitu MM Travel. Ada agency juga di sana (Tiongkok). Kalau sewaktu-waktu mereka request penerbangan, kami siap buka rutenya. Pasti ada hitung-hitungan bisnisnya. Mudah-mudahan target dua juta penumpang bisa tercapk.
Sementara itu, PTS General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Erik Susanto, menyatakan apresiasi terhadap penambahan rute charter flight kali ini. Dikatakannya, operasional bandara yang sudah eksis sampai 24 jam, cukup potensial untuk dimaksimalkan maskapai. “Kalau penerbangan keberangkatan saja pukul 20.00 Wita sudah selesai. Selebihnya tinggal aktivitas di terminal kedatangan. Artinya, space-nya masih ada. Tinggal digarap oleh maskapai. Tentunya ada hitung-hitungan bisnis dari mereka,” ungkap Susanto.
Ditambahkan Humas PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado Yuristo Hanggoro, sampai saat ini khusus Lion Air meliputi delapan kota rute penerbangan charter. Masing-masing Guangzhou, Chengdu, Wuhan, Changsa, Chongqing, Shanghai, Kunming, dan Shenzhen. “Khusus tiga terakhir baru buka tahun ini,” imbuh Hanggoro.
Lanjutnya, sejak Januari-Mei jumlahnya mencapai 252 charter flight. Akumulasi dari delapan rute tersebut. Sampai dengan bulan ini, jumlah Wisman yang masuk Sulut mencapai 35.045 orang. “Sudah termasuk wisatawan yang datang dengan penerbangan regular,” urainya.
Lebih khusus untuk penumpang charter, pihaknya mencatat kontribusi terbanyak datang dari Guangzhou. Dengan raihan 12.000 penumpang.
Meningkatnya kunjungan turis di Juni 2017 hingga 300 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw, menjadi peringatan. Agar semua pihak terus melakukan evaluasi berkelanjutan. “Peningkatan kunjungan wisatawan itu menjadi perhatian serius. Apakah ini bisa ditingkatkan? Ada tiga kemungkinan, bisa bertambah, tetap atau malah berkurang," ujarnya.
Lebih jauh, Kandouw menyebutkan, semua hasil yang menggembirakan itu tidak lepas dari peranan Gubernur Olly Dondokambey SE yang selalu mempromosikan keunggulan pariwisata Sulut.
“Pak gubernur selalu mempromosikan wisata Sulut. Bahkan ada MoU dengan negara Seychelles. Pariwisata di sana sangat maju. Meskipun penduduknya hanya 100 ribu tetapi kunjungan turisnya sampai lima juta orang. Bahkan 90 persen perekonomian di sana ditunjang oleh sektor pariwisata," tukasnya.
Terkait homestay atau rumah singgah, diungkapkan Kandouw, berperan penting jika hotel tak bisa menampung wisatawan. “Homestay harus mulai kita pikirkan sekarang. Apalagi membangun hotel dengan kapasitas ratusan kamar tidak bisa dalam waktu singkat," katanya.
Kandouw menegaskan, homestay itu nantinya harus memenuhi syarat untuk memperoleh sertifikat kelayakan. Dan menjadi acuan wisatawan sebelum memilih penginapan. “Nantinya, homestay yang layak diberikan sertifikat, jika hotel penuh, turis yang menginap akan dilimpahkan ke homestay," tandasnya.
http://manadopostonline.com/read/201...Minggu/24983/2
0
1.7K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan