Yah sepenggal lirik yang sedikit bisa menggambarkan seberapa besar nya perasaan yang harusnya ku berikan untuk mama. Tapi semua belum bisa terbalaskan atau gak akan pernah bisa terbalaskan. Perjuangan mama untuk menghadirkan aku ke tengah kalian semua. Perjuangan mama yang mempertaruhkan nyawanya, sedikit waktu saja dia tak memperhatikan aku saat 9 bulan di kandungannya mungkin aku ga akan pernah menulis kata kata ini. Tapi bersyukur mama benar benar menjaga aku dalam setiap detik selama berbulan bulan aku ada dikandungannya.

Mama ku memang bukan pekerja kantoran atau guru atau seseorang yang memiliki penghasilan. Mamaku yaa memang hanya ibu rumah tangga. Yang setiap hari yaa kegiatannya hanya di seputaran dapur, cucian, setrikaan, dan masak memasak buat kedua anak tersayangnya. Tapi yang aku salut adalah dia gak pernah mengeluh dengan semua aktivitasnya yang selalu berulang. Sedangkan aku?
Setahun saja sudah sampai 3x ganti pekerjaan dengan alasan bosan. Sedangkan mama? yang sampai usiaku di 1/4 abad ini masih saja dengan kegiatan yang sama dan tidak pernah mengeluh. Ku gak bisa bayangkan seandainya mama mengeluh. Gimana hidup ku nantinya.

Mamaku juga seseorang yang selalu mendukung karir ku, teringat saat pertama kali ku bekerja sebagai pekerja di dapur restoran di jakarta dengan gaji yang cuma cukup buat ongkos dan makan saja. Tapi dia tetap kasih support dan motivasi. Mungkin kalo waktu itu aku menyerah saat ini mental aku hanya bisa jadi pengecut yang tiap hari nya selalu merengek untuk meminta sekedar untuk uang jajan diriku sendiri.