novitawindiAvatar border
TS
novitawindi
Pancasila Untuk Pemersatu Bukan Untuk Berseteru


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, dan itu tidak perlu lagi dipertentangkan. Dan mayoritas rakyat Indonesia masih berpendapat kalau Pancasila penting untuk dipertahankan.

Data tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 79,26 persen ingin Pancasila dipertahankan. Survei dilakukan di 181 kabupaten kota di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Metode yang dilakukan adalah wawancara langsung atau tatap muka. Jumlah responden mencapai 12.056 dan terdiri dari pelajar dan mahasiswa, ibu rumah tangga, petani dan nelayan, guru dan dosen, PNS, Polri dan TNI, tenaga profesional, pengusaha, anggota DPR, dll.

Dan sebanyak 89 persen masyarakat berpendapat bahwa berbagai permasalahan bangsa, menurut mereka seperti tawuran antar pelajar, konflik antara kelompok masyarakat, antar umat beragama dan etnis karena kurangnya pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Data-data tersebut disampaikan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD di Jakarta, 1 Juni 2011.

Dalam kesempatan itu, SBY juga mengutip pernyataan Soekarno pada tanggal 5 Juni 1958 yang berisi “Sulit sekali saudara-saudara mempersatukan rakyat Indonesia itu jikalau tidak didasarkan atas Pancasila.”

SBY saat itu menyebutkan yang harus disepakati bersama adalah bagaimana kita melangkah ke depan, mengaktualisasikan dan merevitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI ke-3, Bj Habibie mengatakan bahwa Pancasila telah lulus ujian sejarah. Sedangkan putri Soekarno yang juga Presiden Indonesia ke 5, Megawati Soekarnoputri mengatakan di tengah kegamangan bangsa ini melihat masa depan dalam derunya globalisasi Pancasila hadir kembali.

Pancasila Sebagai Pemersatu Bukan Berseteru

Bertepatan dengan peringatan hari pancasila, ada yang membuat risau hati. Disaat seharusnya semua pihak mengingat kembali tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, malah ada yang mengukuhkan diri sebagai sosok atau kelompok paling pancasila dan menuding pihak lain tidak.

Hanya karena faktor satu atau beberapa orang yang mereka bela, kelompok yang mengaku paling tadi menuduh kelompok lain tidak sejalan dengan pancasila. Dasar menuding pihak lain tidak pancasila juga seakan dipaksakan.

Pancasila yang seharusnya menjadi pemersatu, malah dijadikan bahan untuk berseteru. Satu pihak menyudutkan pihak lain dengan sebutan anti pancasila atau tidak mengakui pancasila sebagai ideologi bangsa. Pihak yang disudutkan juga melakukan perlawanan dengan menuding pihak sebaliknya dengan sebutan lain.

Aksi saling menyudutkan kembali melibat dua kubu yang berseteru dalam Pilkada DKI Jakarta. Kedua kubu ini merasa paling benar dan kubu lawannya adalah paling salah. Ditengah perseteruan mereka, kesucian pancasila dibawa-bawa. Padahal dalam pancasila sangat jelas disebutkan tentang persatuan, saling menghargai dan saling menjaga.

Kepada kedua kubu, tanpa membedakan salah satu. Pancasila merupakan ketetapan bersama yang bertujuan untuk persatuan, jangan jadikan sebagai pemisah antara satu sama lain. Renungi kembali apa nilai yang ada didalam pancasila, dan terapkan dalam kehidupan masing-masing. Cukupkan pertentangan siapa paling pancasila dan siapa dianggap tidak, mari rajut kembali rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Sedangkan untuk penguasa, jadikanlah pancasila sebagai landasan dalam memimpin negeri ini. Jika tidak dilaksanakan akan muncul rasa ketidakadilan, rasa saling tidak menghargai, rasa saling membenci, dan berujung kepada konflik.

Sebagai bahan untuk kita mengingat kembali tentang nilai-nilai yang ada dalam pancasila, berikut ini isi dan penjelasannya.

Ada lima sendi utama penyusun Pancasila atau secara umum merupakan isi Pancasila:

. Ketuhanan Yang Maha Esa,
. kemanusiaan yang adil dan beradab,
. persatuan Indonesia,
. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sendi utama Pancasila tersebut tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Butir-butir pengamalan Pancasila
kelima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ini ditetapkan dalam Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
. Saling mencintai sesama manusia.
. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
. Berani membela kebenaran dan keadilan.
. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. SILA PERSATUAN INDONESIA

. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
. Bersikap adil.
. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
. Menghormati hak-hak orang lain.
. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
. Tidak bersifat boros.
. Tidak bergaya hidup mewah.
. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
. Suka bekerja keras.
. Menghargai hasil karya orang lain.
. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.


TS thought: Pancasila...!!!!! Selamat hari lahir yaaa, semoga tetap menjadi dasar negara kami rakyat Indonesia. Dan tidak hanya menjadi dasar negara ataupun sekedar alat politik para elit. Semua nilai-nilai kebaikan dalam bernegara ada dalam dirimu, aku Indonesia, aku Pancasila.emoticon-Pelukemoticon-Peluk emoticon-Peluk

Sumber Berita: http://politiktoday.com/pancasila-un...tuk-berseteru/
0
2.5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan