Jika Filipina Kalah, Target Selanjutnya Adalah Indonesia
TS
stratovarius666
Jika Filipina Kalah, Target Selanjutnya Adalah Indonesia
JAKARTA - Konflik yang terjadi antara kelompok bersenjata pendukung Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) dengan militer Filipina di Marawi, Filipina Selatan, adalah hal yang harus diantisipasi.
Pengamat terorisme, Al Chaidar, mengingatkan, konflik tersebut bisa menyebar sampai tanah air.
Saat dihubungi Tribunnews.com, ia mengingatkan, bahwa jarak Marawi dengan perbatasan Indonesia, tidak lah jauh.
Bisa dikatakan, bukan lah yang sulit bagi seorang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berangkat ke Marawi, jika perbatasan tidak dijaga dengan baik.
"Sudah berapa WNI yang ada di sana, saya belum tahu, tapi saya dapat informasi, sudah ada sekitar empat ribu orang yang siap berangkat," ujarnya.
Harus diingat, bahwa jumlah WNI muslim yang berpaham radikal adalah sekitar 2 persen dari total populasi.
Al Chaidar menyebut 2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta orang itu, tentunya lebih banyak dari jumlah pendukung ISIS di Filipina.
Menurutnya bukan hal yang tidak mungkin jika ribuan WNI, berbondong-bondong berangkat ke Marawi untuk ikut berperang bersama kelompok bersenjata pendukung ISIS, untuk mengalahkan militer Filipina.
Jika kelompok tersebut menang, maka Indonesia harus khawatir.
"Kalau mereka bisa menang, wah itu akan jadi kebanggaan tersendiri, itu jadi acuan mereka, dan selanjutnya mereka akan buat hal yang sama di Indonesia," katanya.
Jika sekitar 4000 WNI yang berniat berangkat ke Marawi bisa lolos, dan ikut berperang.
Mereka tentunya mendapatkan pelatihan dan pengalaman tempur yang memadai.
Jika mereka kembali, pengetahuan dan pengalaman itu bisa diterapkan untuk memulai pertempuran yang sama di Indonesia.
Hal serupa pernah dicoba di Poso, Sulawesi Tengah. Namun hal itu bisa dipatahakan melalui kerjasama TNI - Polri.
Sampai sekarang aparat masih tersebut melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso yang tersisa.
Jika Marawi jatuh, tentunya jumlah kombatan yang akan melawan aparat, jauh lebih banyak dari pada jumlah pendukung Santoso.
"Harus diingat juga, bahwa kita punya banyak jalur untuk mereka menyeludukpan senjata, dan TNI kita dikebiri oleh undang-undang jadi tidak bisa ikut pemberantasan teroris. Jadi sangat mungkin Indonesia terdampak," katanya.
ISIS beraksi lagi. Bomnya meledak lagi di tengah-tengah kerumunan keluarga saat Ramadan. Setelah Manchester, Filipina, Kampung Melayu-Jakarta, dan kini kelompok radikal tersebut menyerang ibukota Irak, Baghdad.
Pasti Agan akan berpikir, "ah udah biasa itu mah kalo di Irak". Tapi menurut ane, berita kayak gini tetap gak boleh diabaikan agar kita makin waspada akan langkah-langkah yang dilakukan ISIS sekarang, siapa yang mereka tuju, di mana saja ISIS menyerang?
Jangan karena ISIS berasal dari perbatasan Irak dan Suriah, terus seluruh masyarakat Irak dan Suriah yang tidak bersalah diabaikan. Bila berita di negara lain mendapat simpati kita, kita juga seharusnya bersimpati akan yang terjadi di wilayah Irak.
Tiga Bom Meledak di Baghdad Menewaskan 35 Orang
Dua bom mobil dan seorang pelaku bom bunuh diri meledak dan menewaskan 35 orang di Baghdad dan di dalam kota menuju ke arah Barat, dan melukai lebih dari 100 orang hari di hari Selasa malam (30/05). Bom meledak di tengah-tengah tipikal kebiasaan muslim Ramadan di Baghdad,menyasar anak-anak dan keluarga yang pergi keluar malam hari setelah waktu buka puasa dan cari makan untuk sahur.
ISIS, grup Sunni garis keras yang mengontrol bagian Irak dan Suriah, mengklaim ketiga serangan tersebut dalam sebuah pernyataan di kantor berita Amaq, milik kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Dikabarkan bom bunuh diri itu menargetkan sebuah perkumpulan umat Syiah.
Sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak, meledak di dekat toko es krim terkenal di distrik komersial Karrada, membunuh setidaknya 13 orang dan melukai 40 orang sesaat setelah tengah malam.
Spoiler for Foto-foto setelah ledakan:
Beberapa jam kemudian, sebuah bom kedua menewaskan 10 orang dan melukai 44 lainnya di dekat kantor pemerintah di distrik Karkh.
Dan di malam hari, seorang pria meledakkan sebuah rompi peledak di sebuah tempat pemeriksaan militer di sebuah jalan komersial Hit, sebuah kota Sunni di sebelah barat Baghdad, menewaskan 12 orang, termasuk tujuh anggota militer, dan melukai setidaknya 24 orang.
Data terbaru itu dikeluarkan pihak rumah sakit dan otoritas terkait yang dikutip kantor berita Associated Press, Selasa (30/5/2017).
Pejabat Irak mengatakan bahwa bom tersebut meledak dengan pengendali jarak jauh.
Namun pejabat yang memberikan keterangan itu menolak identitasnya diungkap kepada publik, sesuai aturan yang berlaku.
Selama Ramadhan, banyak umat Muslim bangun hingga larut malam, pergi keluar untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya, pergi ke toko dan makan sebelum Subuh untuk berpuasa setelah matahari terbit.
Di masa Ramadan seperti sekarang, warga Irak biasa berada di luar rumah hingga larut malam, setelah melaksanakan buka puasa.
Serangkaian foto yang tersebar di dunia maya memperlihatkan dampak dari ledakan tersebut yang menghancurkan kawasan ramai di sekitar toko es krim Al-Faqma.
Salah satu foto memperlihatkan sebuah kerucut wadah es krim yang tergeletak di jalanan yang berlumuran darah.
Brett McGurk, utusan khusus AS untuk koalisi anti-ISIS, mengecam keras serangan itu dan menyampaikan solidaritasnya untuk warga Irak.
"Teroris ISIS malam ini menyasar anak-anak dan keluarga yang sedang menghabiskan waktu di gerai es krim," kata McGurk lewat akun Twitter-nya.
"Kami berdiri bersama warga Irak untuk memerangi kejahatan ini," sambung dia.
Teroris ISIS menguasai sebagian wilayah Irak pada 2014, tetapi tentara Irak yang dibantu serangan udara Amerika Serikat perlahan-lahan merebut kembali wilayah itu.
Sedangkan, pada Juli 2016, Karrada diserang oleh bom truk dengan ledakan sangat besar yang membunuh setidaknya 324 orang, serangan paling mematikan di Irak sejak Amerika Serikat menginvasi negara tersebut di tahun 2003.
Kini, pasukan Irak sedang melakukan serangan akhir terhadap Mosul, kota kedua terbesar di negeri itu yang juga diklaim ISIS sebagai ibu kota kekalifahannya.