l4gi.b3t3Avatar border
TS
l4gi.b3t3
Novel Baswedan Dikawal Marinir Saat Tangani Kasus Simulator SIM, Tapi Tidak Saat EKTP



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyerangan air keras menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Peristiwa terjadi saat Novel seorang diri sepulang salat subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.

Padahal, saat ini Novel merupakan Kepala Satgas penyidikan kasus megakorupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) bernilai Rp 5,9 triliun yang diduga melibatkan sejumlah pejabat di DPR, pemerintah, dan swasta.
Menurut penuturan beberapa warga, pemandangan ini berbeda saat Novel ramai diberitakan menjadi Kasatgas penyidikan kasus korupsi proyek Simulator SIM Korlantas Polri pada 2012 lalu.

Saat itu, aktivitas Novel, termasuk di sekitar rumah, selama tiga bulan dikawal khusus prajurit TNI Angkatan Laut.
"Enggak seperti dulu. Dulu kan dijagain anggota Marinir. Ini enggak dijagain sama sekali. Dulu kalau Pak Novelnya di rumah bisa dua sampai empat orang Marinir," kata Ketua RT tempat tinggal Novel, Wisnu Broto, di lokasi kejadian.
Wisnu masih ingat betul, mobil angggota Marinir kerap diparkir di depan rumah Novel sepulang dari kantor KPK.

Mereka dilengkapi senjata api laras panjang.
Tidak hanya pengawalan fisik saat berangkat dan pulang dari kantor KPK, anggota Marinir tersebut juga ikut menjaga keluarga Novel di dalam rumah.
Bahkan, anggota Marinir tersebut ikut mengawal saat Novel melaksanakan Salat Subuh di Masjid Al Ihsan.
"Marinirnya masuk ke dalam (rumah), jagain keluarga. Kalau salat Subuh dikawal sama Marinir," ujarnya.

Diketahui, KPK melakukan koordinasi dengan TNI saat kantornya dikepung personel kepolisian Polda Metro Jaya dan Polda Bengkulu pada Oktober 2012 lalu.
Saat itu, petugas kepolisian hendak menangkap Novel Baswedan atas sangkaan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya tersangka pencuri sarang burung walet saat menjadi Kasat Reskrim di Bengkulu pada 2004 silam.

Selain aktivis dan warga masyarakat, puluhan personel TNI, termasuk pasukan elite antiteror TNI Angkatan Laut, Detasemen Jala Mangkara, ikut mendatangi Gedung KPK untuk membantu melakukan penjagaan.
Adik Novel Baswedan yang bertugas di TNI AL, Hafidz Baswedan, juga tampak di antara pasukan TNI tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi setelah Novel Baswedan dan tim penyidiknya menggeledah kantor Korlantas Polri dan memeriksa Kakorlantas Polri saat itu, Djoko Susilo, terkait korupsi pengadaan proyek Simulator SIM.


http://m.tribunnews.com/nasional/2017/04/11/novel-baswedan-dikawal-marinir-saat-tangani-kasus-simulator-sim-tapi-tidak-saat-kasus-e-ktp

Berawal dari menyepelekan kasus E KTP(sehingga g minta kawalan marinir), ke- pedean yg luar biasa; mengurangi kewaspadaan dan menimbulkan kelengahan, kemudian berakibat fatal. .
Diubah oleh l4gi.b3t3 12-04-2017 12:01
0
3.1K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan