rumahkanaka3Avatar border
TS
rumahkanaka3
Banjir di Desa Karangligar Diduga Akibat Eksploitasi Migas
KARAWANG, (PR).- Sejak Sabtu (18/2/2017) banjir yang menyergap Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, telah surut. Namun genangan air bah tersebut menyisakan lumpur yang harus dibersihkan berulang-ulang.

Bahkan, banjir langganan yang terjadi setiap tahun di Karangligar telah menimbulkan trauma mendalam bagi warga setempat. Setiap terjadi mendung bergelayut, warga merasa was-was karena takut banjir akan kembali datang
secara tiba-tiba.

"Kalau terjadi hujan terus menerus, kami tidak bisa tidur. Kami selalu berjaga, takut air bah tiba-tiba menggenangi rumah dan barang-barang lainnya," ujar Ajay Wijaya (38), warga Karangligar, Minggu 19 Februari 2017.

Menurutnya, banjir yang melanda desanya berasal dari luapan Sungai Cibeet. Setiap hujan deras terjadi di hulu Cibeet, Karangligar pasti dilanda banjir.

Padahal, lanjut Ajay, sebelumnya Desa Karangligar tidak pernah kebanjiran, kendati hujan terus menerus mengguyur wilayah hulu Sungai Cibeet. Namun sejak 2007, desa yang berada sekitar 2 Km dari bantaran Cibeet menjadi daerah langganan banjir.

Ajay menyebutkan, ketika Cibeet meluap tinggi, dengan cepat air akan masuk ke rumah warga "Baru dua hari surut, kemudian hujan lagi, maka kami yang paling pertama terkena banjir," kata dia.

Dia menduga banjir terjadi akibat permukaan tanah di desanya mengalami penurunan. "Sejak di desa kami ada kegiatan eksploitasi minyak dan gas oleh PT Pertamina, banjir mulai datang. Kami menduga, bagian dalam tanah di Desa Karangligar menjadi kosong, sehingga permukaannya turun," katanya

Atas dasar itu pula, lanjut Ajay, warga meminta pihak-pihak terkait melakukan penelitian secara ilmiah apa yang membuat permukaan tanah di Desa Karangligar menjadi rendah. "Kalau dugaan kami benar, maka pihak Pertamina harus bertanggungjawab atas musibah ini," katanya.

Sementara itu Asep Saefulloh, warga Desa Karangligar lainnya mengatakan, pemerintah sebenarnya telah berjanji akan melakukan kajian atas hal tersebut. Namun, hingga sekarang kajian itu tidak pernah dilakukan.

Bahkan, penanganan banjir secara permanen yang sempat dilontarkan Gubernur Ahmad Heryawan pun belum direalisasikan. "Beberapa tahun silam, Gubernur Ahmad Heryawan sempat berjanji akan membuat bendungan kecil (embung) guna mencegah bajir di desa kami. Tetapi sampai sekarang janji tersebut tidak ditepati," katanya

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/02/19/banjir-di-desa-karangligar-diduga-akibat-eksploitasi-migas-393953

berat juga tanggungjawabnya aher.. hayo pak aher..
0
1.4K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan